Empat Macam Kenikmatan di Dalam Musibah, Empat Kalimat Terpilih, Empat Hal yang Dikuasai Nabi Yahya dan Empat Golongan Penegak Agama dan Dunia.
Makalah Kedua Puluh Dua : Empat Macam Kenikmatan di Dalam Musibah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وعن عمر رضي الله عنه
Umar ra. Berkata,
والله ما ابتليت ببلية إلا وكان لله تعالى علي فيها أربع نعم
Demi Allah, tidaklah aku ditimpa musibah kecuali aku rela karena Allah, jika di dalam musibah itu terdapat empat macam kenikmatan:
أولها إذا لم تكن فى ذنبي
Apabila musibah itu bukan terjadi pada agamaku
والثانى إذا لم تكن أعظم منها
Apanbila musibah itu tidak lebih hebat dari pada musibah yang telah menimpa pada diriku
والثالث إذا لم تكن محرم الرضاء بها
Apabila musibah itu tidak menghalangi untuk mendapatkan keridhaan Allah
والرابع أني أرجو الثواب عليها
Aku mengharapkan pahala karenanya
Makalah Kedua Puluh Tiga : Empat Kalimat Terpilih
وعن عبد الله بن المبارك قال
Abdullah bin Mubarak berkata,
إن رجلا حكيما جمع الأحاديث فاختار منها أربعين ألفا، ثم اختار منها أربعة ألاف، ثم اختار منها أربعمائة، ثم اختار منها أربعين، ثم اختار منها أربع كلمات
Sesungguhnya seorang laki-laki dengan gelar hakim telah mengumpulkan hadits dan memilihnya hingga tinggal 40.000 hadits. Kemudian dipilihnya lagi hingga menjadi 4.000 hadits. Dan jumlah itu dipilihnya lagi menjadi 40 buah hadits. Dan terakhir ia pilih lagi hingga tinggal 4 kalimat:
إحداهن: لا تثقن بإمرأة على كل حال
Jangan merasa aman terhadap istrimu dalam segala hal
والثانية: لا تغتر بالمال على كل حال
Jangan tertipu oleh harta dalam segala hal
والثالثة: لا تحمل معدتك ما لا تطيقه، والرابعة
Jangan mengisi perutmu dengan segala sesuatu yang perut itu tidak mampu membawanya
لا تجمع من العلم ما لا ينفعك
Jangan mengumpulkan ilmu apa pun yang tidak bermanfaat
Makalah Kedua Puluh Empat : Empat Hal yang Dikuasai Nabi Yahya
وعن محمد بن أحمد رحمه الله فى قول الله عز وجل
Muhammad bin Ahmad dalam menjelaskan ayat
وسيدا وحصورا ونبيا من الصالحين
قال
mengatakan bahwa,
ذكر الله يحيى سعيدا وهو عبده لأنه أي يحيى كان غالبا على أربعة أشياء
Allah menyebut Nabi Yahya sebagai Sayyidun padahal ia adalah seorang hamba Allah, karena Nabi Yahya dapat mengusasai empat hal:
على الهوى
Mengusai hawa nfsu
وعلى إبليس
Menguasai iblis
وعلى اللسان
Menguasai lisan
وعلى الغضب
Menguasai kemarahan
Makalah Kedua Puluh Lima : Empat Golongan Penegak Agama dan Dunia
وعن علي رضي الله عنه
Ali ra. mengatakan bahwa
لا يزال الدين والدنيا قائمين ما دام أربعة أشياء
Agama dan dunia akan selalu tegak selama empat golongan berfungsi , yakni:
ما دام الأغنياء لا يبخلون بما خولوا
Selama orang kaya tidak kikir
وما دام العلماء يعملون بما علموا
Selama para ulama mengamalkan ilmunya
وما دام الجهلاء لا يستكبرون عما لم يعلموا
Selama orang-orang bodoh tidak takabur dari sesuatu yang tidak mereka ketahui
وما دام الفقراء لا يبيعون آخرتهم بدنياهم
Selama orang-orang fakir tidak meninggalkan akhirat, karena mementingkan urusan dunia mereka
BACA JUGA: Nasihat Islami Bagi Hamba Allah yang lainnya
رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
والسلام علىكم ورحمة الله و بركاته
Dari: “Nashaihul Ibad” Karya Ibnu Hajar Al Asqalany. Syarah oleh Muhammad Nawawi bin ‘Umar