Al-Baqarah Ayat 93, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan

Kajian Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat 93

0
40

Surah Al-Baqarah Ayat 93 mengingatkan tentang peristiwa ketika Allah mengangkat gunung Sinai dan mengambil janji untuk mematuhi perintah-Nya. Namun, meskipun mereka menyatakan ketaatan, mereka tidak mematuhi janji tersebut. Mereka malah terjerumus dalam penyembahan anak sapi.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

.

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 93

Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 93 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

Wa idz akhadznā mītsāqakum (dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari kalian).

Wa rafa‘nā (serta Kami angkat)

Fauqakumu (di atas kalian)

Ath-thūr (ath-Thur)

Khudzū mā ātainākum (peganglah apa yang telah Kami berikan kepada kalian).

Bi quwwatin (erat-erat).

Wasma‘ū (dan dengarlah).

Qālū sami‘nā wa ‘ashainā (mereka berkata, Kami mendengar, tetapi kami membangkang). 

Wa usyribū fī qulūbihimul ‘ijla bi kufrihim (dan telah diresapkan ke dalam hati mereka patung anak sapi karena kekafiran mereka).

Qul (katakanlah).

Bi’samā ya’murukum bihī īmānukum (amat buruklah apa yang diperintahkan iman kalian kepada kalian).

Ing kuηtum mu’minīn (sekiranya benar kalian adalah orang-orang beriman).

Simak: Surah Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

.

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 93

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 93 ini.

.

Tafsir Ibnu Abbas

(dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari kalian), yakni mengambil ikrar kalian.

(serta Kami angkat), yakni Kami tanggalkan dan Kami tahan.

(di atas kalian), yakni di atas kepala kalian.

(ath-Thur), yakni gunung.

(peganglah apa yang telah Kami berikan kepada kalian), yakni amalkanlah Al-Kitab yang telah Kami berikan kepada kalian.

(erat-erat), yakni dengan sungguh-sungguh dan keteguhan diri.

(dan dengarlah), yakni taatilah apa-apa yang diperintahkan kepada kalian.

(mereka berkata, Kami mendengar, tetapi kami membangkang). Seolah-olah mereka berkata, Seandainya tidak ada gunung itu, pastilah kami tidak akan mendengar firman-Mu dan akan menolak perintah-Mu.

(dan telah diresapkan ke dalam hati mereka patung anak sapi karena kekafiran mereka), yakni telah dimasukkan ke dalam hati mereka rasa cinta menyembah patung anak sapi, lantaran kekafirannya. Hal ini merupakan hukuman atas kekafiran mereka.

(katakanlah) hai Muhammad, Sekiranya kecintaan menyembah patung anak sapi sebanding dengan kecintaan kepada pencipta kalian ….

(amat buruklah apa yang diperintahkan iman kalian kepada kalian), yaitu menyembah patung anak sapi.

(sekiranya benar kalian adalah orang-orang beriman), yakni jika ucapan kalian benar bahwa para leluhur kalian adalah orang-orang yang beriman.

Simak: Ayat Kursi, Pencerahan Jiwa dan Kehadiran Ilahi

.

Tafsir Hidayatul Insan

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu[11] (seraya berfirman): Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah![12] Mereka menjawab: Kami mendengarkan tetapi kami tidak mentaati. Telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah: Sangat buruk[13] perbuatan yang telah diperintahkan kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman.

[11] Yakni jika mereka menolak, maka akan ditimpakan bukit Thursina kepada mereka.

[12] Maksudnya mendengar disertai sikap tunduk, menerima dan ta’at.

[13] Perbuatan jahat yang mereka kerjakan ialah menyembah anak sapi, membunuh nabi-nabi dan melanggar janji.

.

Tafsir Jalalain

(Dan ketika Kami mengambil ikrar darimu) untuk mengamalkan apa yang terdapat dalam Taurat.

(dan) sungguh.

(Kami angkat bukit di atasmu) maksudnya bukit Sinai, yakni untuk dijatuhkan di atasmu karena kamu menolak untuk berikrar itu, seraya Kami berfirman.

(Peganglah apa yang Kami berikan padamu) maksudnya taatilah dengan serius dan bersungguh-sungguh.

(dan dengarkanlah!) Apa yang akan dititahkan kepadamu dengan patuh.

(Mereka menjawab, Kami dengar) firman-Mu.

(tetapi tak hendak kami patuhi.) perintah-Mu itu.

(dan diminumkan ke dalam hati mereka anak sapi) artinya diresapkan ke dalam hati mereka itu kecintaan menyembah anak sapi tak ubah bagai meresapnya minuman.

(karena kekafiran mereka. Katakanlah) kepada mereka.

(Teramat jahatlah apa) maksudnya sesuatu.

(yang diperintahkan oleh keimananmu) terhadap Taurat itu, yaitu pemujaan anak sapi.

(jika kamu benar-benar beriman) kepadanya sebagai pengakuanmu itu! Maksud ayat, sebenarnya kamu tidak beriman, karena beriman yang sesungguhnya tidak mungkin menyuruh orang untuk menyembah anak sapi. Yang diceritakan di sini nenek moyang mereka, tetapi yang dituju ialah mereka sendiri seolah-olah Allah berfirman, Demikian pula halnya kamu tidak beriman pada Taurat, karena kamu mendustakan Muhammad, padahal keimanan pada kitab suci itu tak mungkin akan berakibat mendustakannya!

Tadarus: Juz 1: Meresapi Keagungan Al-Fatihah & Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala menghitung-hitung kembali terhadap kekeliruan mereka, pelanggaran mereka terhadap janji dan sifat takabur mereka, serta berpalingnya mereka dari Allah Subhaanahu wa Ta’aala hingga di suatu saat diangkat Bukit Tursina di atas mereka, akhirnya mereka mau menerima janji itu. Tetapi sesudah itu mereka melanggarnya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

Kami mendengarkan, tetapi tidak menaati. (Al-Baqarah: 93)

Tafsir ayat ini dikemukakan jauh sebelum ini. Abdur Razzaq meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan tafsir firman-Nya:

Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. (Al-Baqarah: 93)

Qatadah mengatakan bahwa menyembah anak sapi telah meresap ke dalam hati mereka sehingga kecintaan mereka mendalam terhadap penyembahan tersebut. Hal yang sama dikatakan pula oleh Abul Aliyah dan Ar-Rabi’ ibnu Anas.

Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Isam ibnu Khalid, telah menceritakan kepadaku Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu Maryam Al-Gassani, dari Khalid ibnu Muhammad As-Saqafi, dari Bilal ibnu Abu Darda, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda:

Kecintaanmu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Abu Dawud, dari Haiwah ibnu Syuraih, dari Baqiyyah, dari Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu Maryam dengan lafaz yang sama.

As-Saddi meriwayatkan bahwa Musa ‘alaihis salam segera menyembelih anak lembu itu dengan pisau besar kemudian mencampakkannya ke laut. Setelah itu, maka tiada suatu laut pun yang mengalir di masa itu kecuali terjadi sesuatu padanya. Kemudian Musa ‘alaihis salam berkata kepada mereka, Minumlah kalian dari aimya! Maka mereka pun minum. Barang siapa yang cinta kepada anak lembu itu, maka keluarlah emas dari kedua sisi kumisnya. Yang demikian itu disebutkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala melalui firman-Nya:

Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi. (Al-Baqarah: 93)

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abi (ayahku), telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja’, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abi Ishaq, dari Imarah ibnu Umair dan Abu Abdur Rahman As-Sulami, dari Ali radiyallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa Musa ‘alaihis salam menuju ke arah patung anak lembu itu, lalu meletakkan kendi air di atasnya, kemudian ia mendinginkan anak lembu itu dengan air kendi tersebut, sedangkan ia berada di pinggir sungai. Tiada seorang pun yang minum air tersebut dari kalangan orang-orang yang pernah menyembah anak lembu, melainkan wajahnya menjadi kuning seperti emas.

Sa’id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan tafsir firmanNya:

Dan telah diresapkan ke dalam hail mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi. (Al-Baqarah: 93)

Ketika anak lembu itu dibakar, sesudah itu didinginkan dan ditaburkan abunya (ke sungai), maka mereka meminum aimya hingga wajah mereka tampak kuning seperti warna minyak za’faran.

Al-Qurtubi meriwayatkan dari kitab Al-Qusyairi, bahwa tiada seorang pun yang minum air sungai itu dari kalangan orang-orang yang menyembah anak lembu kecuali is gila. Kemudian Al-Qurtubi mengatakan, bukan pendapat ini yang dimaksud oleh ayat ini, karena makna yang dimaksud oleh konteks ayat ini ialah bahwa wama kufling tampak pada bibir dan wajah mereka. Sedangkan hal yang termaktub menceritakan bahwa telah diresapkan ke dalam hati mereka kecintaan menyembah anak lembu, yakni di saat mereka menyembahnya. Kemudian Al-Qurtubi sehubungan dengan pengertian inimengetengahkan syair An-Nabigah ketika meratapi kepulangan istrinya yang bernama Agmah:

Cinta kepada Aknah telah meresap ke dalam relung hatiku hingga lahir dan batinku hanya tertuju kepadanya. Begitu mendalamnya cintaku kepadanya hingga tiada suatu kesedihan dan tiada suatu kegembiraan pun yang lebih membekas dalam hatiku selain darinya. Serasa daku ingin terbang bila mengingat nostalgia dengannya, andaikata manusia dapat terbang.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Katakanlah, Amat jahat perbuatan yang diperintahkan iman kalian kepada diri kalian jika betul kalian beriman (kepada Taurat). (Al-Baqarah: 93)

Artinya, alangkah jahat perbuatan yang sengaja kalian lakukan di masa lalu dan masa sekarang, yaitu kalian ingkar kepada tanda-tanda kebesaran Allah, menentang para nabi, dan dengan sengaja kalian ingkar kepada Nabi Muhammad ﷺ Hal terakhir ini merupakan dosa kalian yang paling besar dan paling parah kalian lakukan, mengingat kalian kafir kepada pemungkas para rasul, sedangkan dia adalah penghulu para nabi dan para rasul yang diutus kepada seluruh umat manusia. Bagaimana kalian dapat mendakwakan bahwa diri kalian beriman, sedangkan kalian telah melakukan semua perbuatan yang buruk itu; antara lain kalian sering melanggar janji terhadap Allah, ingkar kepada ayat-ayat Allah, dan kalian berani menyembah anak sapi selain Allah Subhaanahu wa Ta’aala?

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 94 bersama kami di kecilnyaaku.com.

 

Artikel SebelumnyaAl-Baqarah Ayat 95, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan
Artikel SelanjutnyaAl-Baqarah Ayat 92, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan