Al-Baqarah Ayat 85, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan

Kajian Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat 85-86

0
27

Surah Al-Baqarah Ayat 85, perilaku Bani Israil yang bertentangan dengan ajaran Taurat. Mereka melanggar perintah Allah dengan membunuh sesama mereka dan mengusir sebagian dari kampung halaman mereka sendiri, sementara sebagian yang lain memberikan bantuan kepada musuh-musuh mereka. Terlebih lagi, mereka bahkan tidak mengikuti perintah Taurat untuk menebus tawanan yang datang kepada mereka.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

ثُمَّ اَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تَقْتُلُوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُوْنَ فَرِيْقًا مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْۖ تَظٰهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۗ وَاِنْ يَّأْتُوْكُمْ اُسٰرٰى تُفٰدُوْهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ اِخْرَاجُهُمْ ۗ اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍۚ فَمَا جَزَاۤءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْكُمْ اِلَّا خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى اَشَدِّ الْعَذَابِۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

.

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 85

Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 85 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

Tsumma aηtum hā-ulā-i (kemudian kalian [Bani Israil]).

Taqtulūna aηfusakum (membunuh diri kalian).

Wa tukhrijūna farīqam mingkum miη diyārihim tazhāharūna ‘alaihim bil itsmi (dan mengusir segolongan kalian dari kampung halaman mereka. Kalian juga bahu-membahu terhadap mereka dengan berbuat dosa).

Wal ‘udwān (dan permusuhan).

Wa iy ya’tūkum usārā (namun, jika mereka datang kepada kalian sebagai tawanan).

Tufādūhum (kalian pun menebus mereka).

Wa huwa muharramun ‘alaikum ikhrājuhum (padahal, diharamkan atas kalian mengusir mereka).

A fa tu‘minūna bi ba‘dlil kitābi (apakah kalian hanya beriman kepada sebagian al-Kitab [Taurat]).

Wa takfurūna bi ba‘dlin (dan mengingkari sebagiannya lagi).

Famā jazā-u may yaf‘alu dzālika mingkum illā khizyuη fil hayātid dunyā. (tidak ada balasan untuk orang-orang yang berbuat begitu di antara kalian selain kenistaan dalam kehidupan dunia).

Wa yaumal qiyāmati yuraddūna ilā asyaddil ‘adzāb, wa mallāhu bi ghāfi -lin (sementara pada hari kiamat mereka akan dikembalikan kepada azab yang sangat dahsyat. Allah tidak lengah).

‘Ammā ta‘malūn (dari perbuatan kalian).

Simak: Surah Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

.

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 85

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 85 ini.

.

Tafsir Ibnu Abbas

(kemudian kalian [Bani Israil]), yakni hai kalian ini.

(membunuh diri kalian), yakni saling membunuh.

(dan mengusir segolongan kalian dari kampung halaman mereka. Kalian juga bahu-membahu terhadap mereka dengan berbuat dosa), yakni dengan berbuat kezaliman.

(dan permusuhan), yakni penyerbuan.

(namun, jika mereka datang kepada kalian sebagai tawanan), yakni sebagai para tawanan yang seagama dengan kalian.

(kalian pun menebus mereka) dari musuh.

(padahal, diharamkan atas kalian mengusir mereka), yakni diharamkan atas kalian mengusir dan membunuh mereka.

(apakah kalian hanya beriman kepada sebagian al-Kitab [Taurat]), yakni kepada sebagian kandungan al-Kitab, tentang menebus para tawanan dari musuh kalian.

(dan mengingkari sebagiannya lagi), yakni membiarkan tawanan lain yang juga teman-teman kalian dan tidak menebus mereka. Menurut pendapat yang lain, apakah kalian hanya beriman kepada isi al-Kitab yang sesuai dengan keinginan kalian dan mengingkari bagian lain yang tidak sejalan dengan keinginan kalian.

(tidak ada balasan untuk orang-orang yang berbuat begitu di antara kalian selain kenistaan dalam kehidupan dunia), yakni selain azab di dunia berupa mati terbunuh dan menjadi tawanan.

(sementara pada hari kiamat mereka akan dikembalikan kepada azab yang sangat dahsyat. Allah tidak lengah), yakni tidak akan lalai untuk Menimpakan azab.

(dari perbuatan kalian), yakni balasan bagi kemaksiatan-kemaksiatan. Menurut pendapat yang lain, dari apa saja yang kalian sembunyikan.

Simak: Ayat Kursi, Pencerahan Jiwa dan Kehadiran Ilahi

Tafsir Hidayatul Insan

Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu), dan mengusir segolongan di antara kamu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka[6] dalam kejahatan dan permusuhan. Tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang juga mengusir mereka. Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat)[7] dan ingkar kepada sebagian yang lain?[8] Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia[9], dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang paling berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan[10].

[6] Padahal mereka sama-sama sebangsa.

[7] Sebagian hukum Taurat, yaitu menebus tawanan.

[8] Yaitu hukum yang melarang pembunuhan dan pengusiran.

[9] Hal itu pun terjadi, Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberikan kemenangan kepada Rasul-Nya, sehingga di antara mereka ada yang terbunuh, ada yang tertawan dan ada yang terusir.

[10] Ayat ini berkenaan dengan orang-orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam biasa terjadi peperangan. Ketika orang-orang Yahudi menempati Madinah, di mana mereka terdiri dari tiga suku, yaitu: Bani Quraizhah, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa’. Masing-masing mereka bersekutu dengan suku Aus atau Khazraj. Ketika suku Aus dan Khazraj berperang, maka para sekutunya yang terdiri dari orang-orang Yahudi ikut berperang. Bani Quraizhah membantu suku Aus dan Bani Nadhir membantu suku Khazraj. sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tetapi ketika ada orang-orang Yahudi yang tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya, meskipun awalnya mereka saling berperang.

Di dalam ayat ini terdapat dalil yang tegas bahwa amal bagian dari iman, dan iman itu menghendaki untuk mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.

.

Tafsir Jalalain

(Kemudian kamu) hai.

(Bani Israel, kamu bunuh dirimu) dengan berbunuhan sesamamu.

(dan kamu usir sebagian kamu dari kampung halaman mereka, kamu bertolong-tolongan) ta asalnya diidgamkan pada zha sehingga dibaca ‘tazhzhaaharuuna’, tetapi pada satu qiraat diringankan dengan membuangnya sehingga bacaannya menjadi ‘tazhaaharuuna’ dengan membuang zha yang berarti tolong-menolong.

(terhadap mereka dengan berbuat dosa) maksiat.

(dan permusuhan) atau penganiayaan.

(Tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai orang-orang tawanan) pada satu qiraat tercantum ‘asra’

(kamu tebus mereka) ada pula yang membaca ‘tafduuhum’, artinya kamu bebaskan mereka dari tawanan dengan harta atau lainnya dan ini termasuk kebiasaan yang berlaku di kalangan orang-orang Yahudi.

(padahal dia) artinya kenyataannya.

(mengusir mereka itu diharamkan bagimu). Kalimat ini berhubungan dengan firman-Nya, dan kamu usir, sedangkan kalimat-kalimat yang terdapat di antara keduanya merupakan ‘jumlah mu`taridhah’ atau interupsi, artinya sebagaimana diharamkannya mengabaikan tebusan. Selama ini suku Quraizhah mengadakan persekutuan dengan Aus, sedangkan Nadhir dengan Khajraj. Setiap suku ikut berperang bersama sekutu mereka, bahkan sampai menghancurkan dan mengusir pihak lawan walaupun sama-sama Yahudi. Tetapi jika Yahudi pihak lawan itu tertawan, maka mereka tebus. Jika ditanyakan kepada mereka, kenapa kamu perangi dan kamu tebus mereka, maka jawab mereka, Karena kami diminta mereka untuk memberikan tebusan. Jika ditanyakan, Kenapa pula kamu perangi mereka? Jawab mereka, Karena kami merasa malu jika sekutu-sekutu kami menderita kekalahan! Firman Allah Taala.

(Apakah kamu beriman pada sebagian Alkitab) yakni soal menebus tawanan.

(dan ingkar terhadap sebagian yang lain) agar tidak membunuh, tidak mengusir dan tidak bantu-membantu berbuat dosa dan penganiayaan.

(Tidak ada balasan bagi orang yang berbuat demikian di antaramu kecuali kehinaan) atau kenistaan.

(dalam kehidupan dunia) kehinaan ini telah dialami oleh Bani Quraizhah dengan dibunuh dan dibasminya golongan laki-laki mereka, dan juga oleh Bani Nadhir yang diusir ke Syam dan diwajibkan membayar upeti.

(Dan pada hari kiamat mereka dikembalikan pada siksaan yang amat berat dan Allah tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan). Ada yang membaca dengan ta dan ada pula yang dengan ya.

Tadarus: Juz 1: Meresapi Keagungan Al-Fatihah & Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? (Al-Baqarah: 85)

Di dalam ayat lain Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian (yaitu): Kalian tidak akan menumpahkan darah kalian (membunuh orang), dan kalian tidak akan mengusir diri kalian (saudara sebangsa kalian) dari kampung halaman kalian. (Al-Baqarah: 84)

Makna yang dimaksud ialah, janganlah sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain, jangan mengusirnya dari rumahnya, jangan pula saling membantu untuk melakukan hal tersebut. Pengertian ini sama dengan firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Maka bertobatlah kalian kepada Tuhan yang menjadikan kalian, dan bunuhlah diri kalian. Hal itu lebih balk bagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikan kalian. (Al-Baqarah: 54)

Dikatakan demikian karena orang-orang yang memeluk agama yang sama, sebagian darinya atas sebagian yang lain sama kedudukannya dengan satu orang, seperti pengertian yang terkandung di dalam sabda Nabi ﷺ berikut:

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kasih sayang serta silaturahmi (keakraban) mereka sama dengan satu tubuh; apabila ada salah satu anggota tubuh darinya merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh merasakan sakitnya hingga demam dan tidak dapat tidur.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Kemudian kalian berikrar (akan memenuhinya), sedangkan kalian mempersaksikannya. (Al-Baqarah: 84)

Yaitu kalian berikrar bahwa diri kalian telah mengetahui janji tersebut dan keabsahannya, sedangkan kalian mempersaksikannya.

Kemudian kalian (Bani Israil) membunuh diri kalian (saudara sebangsa) dan mengusir segolongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Baqarah: 85)

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar meriwayatkan, telah menceritakan kepadanya Muhammad Ibnu Abu Muhammad, dari Sa’id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir firman-Nya:

Kemudian kalian (Bani Israil) membunuh diri kalian (saudara sebangsa kalian) dan mengusir segolongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Baqarah: 85) hingga akhir ayat.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan kepada mereka apa yang pernah mereka lakukan sebelum itu. Di dalam kitab Taurat, Allah telah mengharamkan atas diri mereka mengalirkan darah mereka dan diwajibkan atas diri mereka menebus orang sebangsanya yang ditawan.

Mereka (Bani Israil) terdiri atas dua golongan. Salah satu golongannya adalah Bani Qainuqa’, teman sepakta Kabilah Khazraj dan Nadir. Dan golongan lainnya yaitu Bani Quraizah adalah teman sepakta Kabilah Aus.

Tersebutlah bahwa apabila terjadi peperangan di antara kabilah Aus dan Khazraj, Bani Qainuqa’ dan Bani Nadir yang menjadi teman sepakta kabilah Khazraj memihak pada kabilah Khazraj, dan Bani Quraizah berpihak kepada kabilah Aus. Masing-masing pihak dari kalangan orang-orang Yahudi membela teman sepaktanya, hingga mereka saling mengalirkan darah di antara sesamanya, padahal di tangan mereka ada kitab Taurat dan mereka mengetahui semua hukum dan kewajiban yang terkandung di dalamnya.

Kabilah Aus dan Khazraj adalah orang-orang musyrik penyembah berhala. Mereka tidak mengenal adanya surga dan neraka, tidak pula hari berbangkit (hari kiamat). Mereka tidak mengenal adanya kitab, tidak kenal pula dengan istilah halal dan haram.

Apabila perang terhenti dan gencatan senjata terjadi, maka orangorang Yahudi tersebut menebus tawanan perang dari kalangan mereka berdasarkan nas kitab Taurat dan sebagai pengamalannya. Maka orang-orang Bani Qainuqa’ dan Bani Nadir menebus tawanan perang mereka yang ada di tangan kabilah Aus, sedangkan orang-orang Bani Quraizah menebus tawanan perang mereka yang berada di tangan kabilah Khazraj.

Mereka mengajukan tuntutan terhadap apa yang telah teralirkan dari darah mereka, dan mereka membunuh orang-orang yang telah mereka bunuh dari kalangan mereka sendiri untuk membantu kaum musyrik yang ada di pihaknya. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman sehubungan dengan hal ini:

Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? (Al-Baqarah: 85)

Dengan kata lain, kalian saling menebus dan saling membunuh di antara sesama kalian, padahal di dalam kitab Taurat telah disebutkan bahwa tidak boleh membunuh, tidak boleh mengusir seseorang dari kampung halamannya, tidak boleh pula membantu orang agar musyrik kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan penyembah berhala untuk melakukan hal itu karena mengharapkan keuntungan duniawi.

Menurut apa yang sampai kepadaku, semua yang telah kami se-but di atas tentang perilaku orang-orang Yahudi bersama kabilah Aus dan Khazraj melatarbelakangi turunnya ayat ini.

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, bahwa orang-orang Quraizah adalah teman sepakta kabilah Aus, sedangkan orang-orang Bani Nadir teman sepakta kabilah Khazraj. Mereka saling membunuh di dalam perang yang terjadi di antara sesama mereka. Bani Quraizah berpihak kepada teman sepaktanya, dan Bani Nadir berpihak kepada teman sepaktanya pula. Tersebutlah bahwa Bani Nadir pernah berperang melawan Bani Quraizah dan teman sepaktanya; ternyata Bani Nadir dapat mengalahkan mereka, maka orang-orang Bani Nadir mengusir orang-orang Bani Quraizah dari tempat tinggalnya. Apabila ada orang-orang yang tertawan dari kalangan kedua belah pihak, mereka mengumpulkan tawanan tersebut, lalu saling menebus di antara sesama mereka. Melihat kejadian tersebut orang-orang Arab mencela perbuatan mereka seraya mengatakan, Mengapa kalian memerangi mereka, kemudian kalian menebus tawanan mereka? Orang-orang Yahudi menjawab, Kami telah diperintahkan untuk menebus mereka dan diharamkan atas kami memerangi mereka (sesamanya). Orang-orang Arab bertanya, Lalu mengapa kalian memerangi mereka? Orang-orang Yahudi menjawab, Kami merasa malu bila teman sepakta kami mengalami penghinaan (kekalahan). Yang demikian itulah yang disebutkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala di dalam firman-Nya:

Kemudian kalian (Bani Israil) membunuh diri kalian (saudara sebangsa kalian) ‘dan mengusir segolongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Baqarah: 85), hingga akhir ayat.

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, dari Asy-Sya’bi, bahwa ayat berikut diturunkan berkenaan dengan Qais ibnul Hatim, yaitu firman-Nya:

Kemudian kalian membunuh diri kalian sendiri dan mengusir segolongan dari kalian dari kampung halamannya. (Al-Bagarah: 85), hingga akhir ayat.

Asbat meriwayatkan dari As-Saddi, dari Abdu Khair yang menceritakan kisah berikut: Kami berperang dengan Sulaiman ibnu Rabi’ah Al-Bahili di Lanjar. Kami dapat mengepung penduduknya. Akhirnya kami beroleh kemenangan atas kota tersebut, serta kami memperoleh banyak tawanan wanita. Abdullah ibnu Salam membeli seorang wanita Yahudi dengan harga tujuh ratus. Ketika ia melalui Rasul Jalut, ia turun istirahat padanya, lalu Abdullah berkata kepada pemimpin Rasul Jalut, Hai Rasul Jalut, maukah engkau membeli dariku seorang nenek yang ada di tanganku dari kalangan pemeluk agamamu (agama Yahudi)? Rasul Jalut menjawab, Ya. Abdullah ibnu Salam berkata, Aku telah membelinya dengan harga tujuh ratus (dirham). Pemimpin Rasul Jalut menjawab, Aku mau memberimu keuntungan yang sama dengan modalmu itu. Abdullah ibnu Salam berkata, Sesungguhnya aku telah bersumpah bahwa aku tidak akan menjualnya dengan harga kurang dari empat ribu (dirham). Pemimpin Rasul Jalut menjawab, Aku tidak memerlukannya.

Abdullah ibnu Salam berkata, Demi Allah, kamu benar-benar membelinya dariku atau kamu kafir terhadap agamamu sendiri yang kamu peluk sekarang. Selanjutnya Abdullah ibnu Salam berkata, Mendekatlah kepadaku. Maka pemimpin itu mendekat kepadanya dan Abdullah ibnu Salam membacakan ke telinganya apa yang terkandung di dalam kitab Taurat, yaitu: Sesungguhnya kamu tidak sekali-kali menemukan seorang budak dari kalangan Bani lsrail melainkan kamu harus membelinya dan memerdekakannya.

Tetapi jika mereka datang kepada kalian sebagai tawanan, kalian tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagi kalian. (Al-Baqarah: 85)

Pemimpin Rasul Jalut bertanya, Engkau Abdullah ibnu Salam? Abdullah ibnu Salam menjawab, Ya. Maka pemimpin Rasul Jalut datang dengan membawa uang sejumlah empat ribu (dirham), dan Abdullah ibnu Salam akhimya menerima dua ribu saja, sedangkan yang dua ribu lagi ia kembalikan kepada orang tersebut.

Adam ibnu Abu Iyas meriwayatkan di dalam kitab tafsirnya, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far (yakni Ar-Razi), telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Anas, telah menceritakan kepada kami Abul Aliyah, bahwa Abdullah ibnu Salam pernah lewat di Rasul Jalut (bawahan daerah Kufah), sedangkan pemimpin Rasul Jalut menebus tawanan perang wanita (dari kalangan Yahudi) yang belum disetubuhi oleh pasukan Arab, dan ia tidak mau menebus ta-wanan wanita yang sudah digauli oleh tentara Arab. Maka Abdullah ibnu Salam berkata, Ingatlah, bukankah telah termaktub di dalam kitab yang ada padamu bahwa kamu harus menebus mereka semuanya (tanpa pilih kasih)?

Makna yang ditunjukkan oleh ayat dan konteksnya mengandung celaan yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi sehubungan dengan pengamalan mereka terhadap perintah kitab Taurat yang mereka yakini kesahihannya, padahal kenyataannya mereka bertentangan dengan syariat yang terkandung di dalamnya, sedangkan mereka mengetahui hal tersebut. Ironisnya mereka mempersaksikan kebenaran dari kekeliruan tersebut. Karena itu, mereka tidak beriman kepada apa yang terkandung di dalam kitab Taurat, tidak pula terhadap penukilannya; serta tidak percaya dengan apa yang mereka sembunyikan mengenai sifat Rasulullah ﷺ, ciri khasnya, tempat diutusnya, saat munculnya dan tempat hijrahnya, serta lain-lainnya yang diberitakan oleh para nabi sebelum Nabi ﷺ muncul. Hal inilah yang disembunyikan dengan rapi di antara sesama mereka, semoga laknat Allah menimpa mereka. Sehubungan dengan hal ini Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari kalian melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia. (Al-Baqarah: 85)

Yakni disebabkan mereka menentang syariat Allah dan perintah-Nya.

Dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. (Al-Baqarah: 85)

Sebagai pembalasan yang setimpal terhadap perbuatan mereka yang menentang Kitabullah yang berada di tangan mereka, yakni kitab Taurat.

Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 86 bersama kami di kecilnyaaku.com.

Artikel SebelumnyaAl-Baqarah Ayat 86, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan
Artikel SelanjutnyaAl-Baqarah Ayat 84, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan