Al-Baqarah Ayat 167, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan

Kajian Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat 167

0
99

Surah Al-Baqarah ayat 167 membahas respons orang-orang kafir terhadap kebenaran setelah mereka melihat azab yang mereka hadapi di akhirat. Mereka mengungkapkan penyesalan dan keinginan untuk kembali ke dunia. Namun, Allah menunjukkan bahwa penyesalan mereka tidak akan berguna.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ النَّارِ

.

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 167

Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 167 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

Wa qālal ladzīnattaba‘ū (dan berkatalah orang-orang yang mengikuti).

Lau anna lanā karratan (Seandainya kami dapat kembali).

Fa natabarra-a minhum (maka kami akan berlepas diri dari mereka).

Kamā tabarra-ū minnā (sebagaimana mereka berlepas diri dari kami).

Kadzālika (demikianlah).

Yurīhimullāhu a‘mālahum hasarātin (Allah memperlihatkan kepada mereka amal-amal mereka sebagai kesedihan).

‘Alaihim (bagi mereka).

Wa māhum bi khārijīna (dan sekali-kali mereka tidak dapat keluar).

Minan nāri (dari neraka).

Simak: Surah Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

.

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 167

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 167 ini.

.

Tafsir Ibnu Abbas

(dan berkatalah orang-orang yang mengikuti), yakni orang-orang awam.

(Seandainya kami dapat kembali) ke dunia.

(maka kami akan berlepas diri dari mereka), yakni dari para pemuka.

(sebagaimana mereka berlepas diri dari kami) di akhirat.

(demikianlah), yakni begitulah.

(Allah memperlihatkan kepada mereka amal-amal mereka sebagai kesedihan), yakni menjadi berbagai penyesalan.

(bagi mereka) di akhirat.

(dan sekali-kali mereka tidak dapat keluar), yakni para pemuka dan orang-orang awam.

(dari neraka).

Simak: Ayat Kursi, Pencerahan Jiwa dan Kehadiran Ilahi

.

Tafsir Hidayatul Insan

Dan orang-orang yang mengikuti berkata: Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka[20], sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami[21]. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatan mereka yang menjadi penyesalan mereka, dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.

[20] Baik berlepas diri dari diri mereka (para pemimpin) maupun sesembahan yang mereka sembah selain Allah, dan mereka akan beribadah kepada Allah saja.

[21] ketika itu, orang-orang yang mengikuti berangan-angan agar kembali ke dunia, lalu mereka berlepas tangan dengan orang yang mereka ikuti, seperti tidak mau mengikuti syirk yang dilakukan mereka, mengikhlaskan amalan karena Allah, namun hal itu mustahil, saat itu bukanlah waktu pemberian tangguh, di samping itu mereka juga berdusta dalam pernyataan ini. Kalau pun mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan mengulangi perbuatan yang dahulu mereka dilarang melakukannya. Permintaan mereka hanyalah ucapan dan angan-angan semata karena marah dan kesal kepada orang-orang yang mereka ikuti. Tokoh utama yang mereka ikuti dalam keburukan adalah Iblis, namun Iblis tidak mau bertanggung jawab, bahkan menurutnya bahwa dirinya tidak berkuasa apa-apa selain hanya bisa mengajak sehingga menurutnya ia tidak bisa disalahkan (lihat surah Ibrahim: 22). Kemudian tokoh-tokoh yang mereka ikuti dalam keburukan lainnya yang juga sama tidak mau bertanggung jawab, ketika itu terjadi laknat melaknat, masing-masing mendo’akan keburukan kepada yang lain dan menampakkan kekecewaan (lihat surah Al A’raaf: 38-39).

.

Tafsir Jalalain

(Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, Sekiranya kami dapat kembali) ke dunia.

(tentulah kami akan berlepas diri pula dari mereka) maksudnya dari pemimpin-pemimpin yang menjadi ikutan itu.

(sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.) sekarang ini. ‘Lau’ untuk menyatakan angan-angan, sedangkan natabarra-u menjadi jawabannya.

(Demikianlah) artinya sebagaimana Allah memperlihatkan kepada mereka sangat keras siksaan-Nya sehingga sebagian mereka saling berlepas diri.

(Allah memperlihatkan amal perbuatan mereka) yang jelek.

(menjadi sesalan) sebagai ‘hal’.

(bagi mereka, dan mereka tidak akan dapat keluar dari neraka) yakni setelah memasukinya.

Lihat: Al-Quran Juz 2: Merenungkan Kedalaman Surah Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. (Al-Baqarah: 167)

Yakni seandainya kami dapat kembali lagi ke kehidupan di dunia, pastilah kami akan berlepas diri dari mereka dan tidak akan menyembah mereka dan kami tidak akan menoleh mereka barang sedikit pun, melainkan kami akan mengesakan Allah dengan menyembah-Nya semata. Akan tetapi, sebenamya mereka berdusta dalam pengakuannya itu; dan bahkan seandainya mereka dikembalikan lagi ke dunia, niscaya mereka akan kembali melakukan hal-hal yang dilarang mereka melakukannya, karena sesungguhnya mereka itu benar-benar berdusta, seperti yang diberitakan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala tentang kedustaan mereka dalam hal ini. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka. (Al-Baqarah: 167)

Yakni amalan mereka lenyap dan hilang, Sebagaimana yang diungkapkan Allah dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

وَقَدِمْنا إِلى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْناهُ هَباءً مَنْثُوراً

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23)

مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمالُهُمْ كَرَمادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عاصِفٍ

Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. (Ibrahim: 18), hingga akhir ayat.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمالُهُمْ كَسَرابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ ماءً

Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga. (An-Nur: 39), hingga akhir ayat.

Karena itulah maka dalam akhir ayat disebutkan:

Dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Al-Baqarah: 167)

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 168 bersama kami di kecilnyaaku.com.

 

Artikel SebelumnyaAl-Baqarah Ayat 168, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan
Artikel SelanjutnyaAl-Baqarah Ayat 166, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan