Unsur-unsur Pembangun Puisi

0
810
Puisi, Pengertian, Unsur, Tema, Pembangun, Struktur Fisk, Jenis, Macam, Makna Konotasi, Menulis, Pembacaan, Mengubah, LKPD, Menyimpulkan, Contoh, Musikalisasi
Puisi, Pengertian, Unsur, Tema, Pembangun, Struktur Fisk, Jenis, Macam, Makna Konotasi, Menulis, Pembacaan, Mengubah, LKPD, Menyimpulkan, Contoh, Musikalisasi

Setelah mempelajari materi ini semoga kita dapat menelaah unsur-unsur pembangunan dari puisi. Materi ini mengacu pada kompetensi dasar 3.8 menelaah unsur-unsur pembangun puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain).

Untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Cetakan Ke-2.2017 (Edisi Revisi) halaman 111-113 dan sumber lainnya.

Perhatikan puisi berikut!

Hujan Tiba

Tatkala malam tiba

Hujan turun dengan derasnya

Sampah di jalanan disapunya

Hingga bersih tak tersisa

.

Petir menyambar-nyambar

Membuat kaca jadi bergetar

Setiap suara hampir tak terdengar

Suasana alampun menjadi samar

.

Sayup-sayup terdengar bunyi-bunyian

Beberapa katak bermandikan hujan

Bernyanyi bergembira riang

Sambil bercanda dan berdendang

Sofia Herlinawati

Setelah memperhatikan puisi tersebut, maka kita menemukan unsur-unsur puisi yang meliputi majas, irama, kata-kata konotasi, dan kata-kata berlambang. Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi, yakni unsur yang dapat kita kenali langsung karena sifatnya tersurat.

Di samping itu, ada pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur-unsur fisik. Untuk menemukannya, kita harus memahami puisi itu dengan baik. Dengan cara demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca.

Tema

Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama dalam puisinya.

Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan penyair dengan Tuhan, maka puisinya tersebut bertema ketuhanan. Dan jika desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, puisi yang akan terlahir adalah puisi bertema kemanusiaan. Juga jika yang kuat adalah dorongan untuk memprotes ketidakadilan, tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang kuat juga dapat melahirkan tema cinta atau tema kedukaan hati karena cinta.

Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang terungkap merupakan penggambaran suasana batin penyair. Tema tersebut bisa pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya sekitarnya. Dalam hal ini puisi berperan sebagai sarana protes atau pun sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan masyarakatnya.

 

Perasaan Penyair (Feeling)

yang dimaksud perasaan (feeling) adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ia tampilk. Perasaan penyair dalam puisinya dapat kita kenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca (Waluyo, 1991:121). Hal ini selaras dengan pendapat Tarigan (1984:11) yang menyatakan bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya.

Nada dan Suasana

Tarigan (1984:17) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.

〈⇒menu⇐〉〈⇒LKPD⇐〉〈⇒umpan balik⇐〉

 

Amanat (Pesan)

Penyair sebagai sastrawan dan anggota masyarakat baik secara sadar atau tidak merasa bertanggugjawab menjaga kelangsungan hidup sesuai dengan hati nuraninya. Oleh karena itu, puisi selalu ingin mengandung amanat (pesan). Meskipun penyair tidak secara khusus dan sengaja mencantumkan amanat dalam puisinya. amanat tersirat di balik kata dan juga di balik tema yang ia ungkapkan penyair (Waluyo, 1991:130). Amanat adalah maksud atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak penyair sampaikan melalui puisinya.

Demikian, salam sukses untuk Anda!

 

Artikel SebelumnyaMacam-macam Tema Puisi
Artikel SelanjutnyaMateri Pelajaran Jenis-jenis Puisi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini