Pasukan Pemanah

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 153

0
389

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 153. Dalam Perang Uhud Rasulullah ﷺ mengangkat Abdullah ibnu Jubair sebagai komandan pasukan pemanah yang jumlahnya lima puluh orang.

Seperti apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan:

حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا زُهَير، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ أَنَّ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ قَالَ: جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الرُّمَاةِ يَوْمَ أُحُدٍ  وَكَانُوا خَمْسِينَ رَجُلًا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جُبير قَالَ: وَوَضَعَهُمْ مَوْضِعًا وَقَالَ: إنْ رَأَيْتُمُونَا تَخَطَّفَنَا الطَّيْرُ فَلا تَبْرَحُوا حَتَّى أُرْسِلَ إلَيْكُمْ وَإنْ رَأيْتُمُونَا ظَهَرنَا عَلَى الْعَدُوّ وأوَطأناهُمْ فَلا تَبْرَحُوا حَتَّى أُرسِلَ إلَيْكُمْ قَالَ: فَهَزَمُوهُمْ. قَالَ: فَأَنَا وَاللَّهِ رَأَيْتُ النِّسَاءَ يَشْتددن عَلَى الْجَبَلِ، وَقَدْ بَدَتْ أسْؤُقُهنّ وخَلاخلُهُن رَافِعَاتٌ ثيابهُن، فَقَالَ أَصْحَابُ عَبْدِ اللَّهِ: الغَنِيمة، أَيْ قَوْمُ الْغَنِيمَةَ، ظَهَرَ أَصْحَابُكُمْ فَمَا تَنْتَظِرُونَ ؟ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جُبَيْرٍ: أَنَسِيتُمْ مَا قَالَ لَكُمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالُوا: إنا والله لَنَأتيَن الناس فَلنُصِبيَنَّ مِنَ الْغَنِيمَةِ. فَلَمَّا أَتَوْهُمْ صُرِفَتْ وُجُوهُهُمْ فَأَقْبَلُوا مُنْهَزِمِينَ، فَذَلِكَ الَّذِي يَدْعُوهُمُ الرَّسُولُ فِي أُخْرَاهُمْ، فَلَمْ يَبْقَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ اثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا فَأَصَابُوا مِنَّا سَبْعِينَ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وأصحابُه أَصَابُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ يَوْمَ بَدْر أَرْبَعِينَ وَمِائَةً: سَبْعِينَ أَسِيرًا وَسَبْعِينَ قَتِيلًا. قَالَ أَبُو سُفْيَانَ: أَفِي الْقَوْمِ مُحَمَّدٌ؟ أَفِي الْقَوْمِ مُحَمَّدٌ؟ أَفِي الْقَوْمِ مُحَمَّدٌ؟  ثَلَاثًا  قَالَ: فَنَهَاهُمْ رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجِيبُوهُ، ثُمَّ قَالَ: أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ أَبِي قُحَافة؟ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ أَبِي قُحَافَةَ؟ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ الْخَطَّابِ؟ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ الْخَطَّابِ؟ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى أَصْحَابِهِ فَقَالَ: أَمَّا هَؤُلَاءِ فَقَدْ قُتِلُوا، قَدْ كُفيتُمُوه. فَمَا مَلَكَ عُمَر نفسَه أَنْ قَالَ: كذبتَ وَاللَّهِ يَا عَدُوَّ اللَّهِ، إِنَّ الَّذِينَ عَدَدْتَ لِأَحْيَاءٌ كُلُّهُمْ، وقد بَقى لك ما يسوؤك. فَقَالَ يَوْمٌ بِيَوْمِ بَدْرٍ، وَالْحَرْبُ سِجَال، إِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ فِي الْقَوْمِ مَثُلَةً لَمْ آمُرْ بِهَا وَلَمْ تَسُؤْنِي ثُمَّ أَخَذَ يَرْتَجِزُ، يَقُولُ: اعلُ هُبَلْ  اعْلُ هُبَلْ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلَا تُجِيبُوه ؟  قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا نَقُولُ؟ قَالَ: قُولُوا: اللَّهُ أَعْلَى وَأَجَلُّ. قَالَ: لَنَا العُزَّى وَلَا عزَّى لَكُمْ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلَا تُجِيبُوهُ؟ . قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا نَقُولُ؟ قَالَ: قُولُوا: اللهُ مَوْلانَا وَلا مَوْلَى لَكُمْ

Telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq, dari Al-Barra ibnu Azib radiyallahu ‘anhu yang menceritakan bahwa dalam Perang Uhud Rasulullah ﷺ mengangkat Abdullah ibnu Jubair sebagai komandan pasukan pemanah yang jumlahnya lima puluh orang. Nabi ﷺ menempatkan mereka pada suatu posisi yang strategis dan berpesan kepada mereka melalui sabdanya: Jika kalian melihat kami disambar oleh burung-burung, janganlah kalian tinggalkan tempat kalian sebelum aku mengirimkan utusan kepada kalian.

Kaum muslim dapat memukul mundur pasukan kaum musyrik. Al-Barra ibnu Azib radiyallahu ‘anhu mengatakan, Demi Allah, aku melihat kaum wanita berlari-lari dengan kencangnya menuju ke arah bukit, sedangkan betis-betis mereka dan gelang-gelang kaki mereka kelihatan karena mereka mengangkat kain mereka. Lalu teman-teman Abdullah ibnu Jubair mengatakan, Ganimah, hai kaum. ganimah! Teman-teman kalian beroleh kemenangan, bagaimanakah menurut pandangan kalian? Abdullah ibnu Jubair berkata, Apakah kalian lupa apa yang telah dipesankan oleh Rasulullah ﷺ kepada kalian? Mereka menjawab, Sesungguhnya kami, demi Allah, tetap akan datang kepada mereka dan kita pasti akan memperoleh bagian dari ganimah.

Ketika pasukan pemanah mendatangi teman-temannya yang beroleh kemenangan, maka perhatian mereka berpaling, lalu pasukan kaum musyrik datang menyerang mereka. Akhirnya keadaan menjadi terbalik, merekalah kini yang terpukul mundur. Dalam peristiwa itulah Rasulullah ﷺ memanggil mereka dari arah belakang mereka. Rasulullah ﷺ saat itu hanya ditemani oleh dua belas orang lelaki, tujuh di antaranya gugur dalam membela Rasulullah ﷺ Rasulullah ﷺ dan sahabatnya berhasil menangkap seratus empat puluh orang pasukan kaum musyrik dalam Perang Badar; tujuh puluh orang di antaranya ditawan dalam keadaan hidup, sedangkan yang tujuh puluh lagi telah gugur di medan perang.

Abu Sufyan berseru, Apakah di antara kaum ada Muhammad, apakah di antara kaum (pasukan kaum muslim) terdapat Muhammad? Hal ini diucapkannya sebanyak tiga kali. Tetapi Rasulullah ﷺ melarang mereka menjawab seruan Abu Sufyan itu. Kemudian Abu Sufyan berseru pula, Apakah di antara kaum terdapat Abu Quhafah, apakah di antara kaum ada Abu Quhafah? Apakah di antara kaum ada Ibnul Khattab, apakah di antara kaum ada Ibnul Khattab?

Setelah itu ia kembali bergabung dengan pasukan kaum musyrik dan berkata kepada mereka, Mereka telah terbunuh, dan sekarang kalian telah membungkam mereka. Maka Umar tidak dapat menahan dirinya lagi, lalu ia berkata, Engkau dusta. Demi Allah, hai musuh Allah, sesungguhnya orang-orang yang kamu sebutkan tadi semuanya masih hidup, Allah tetap membiarkan bagimu apa yang menyusahkanmu.

Abu Sufyan berkata, Hari ini adalah pembalasan dari Perang Badar; peperangan itu silih berganti. Sesungguhnya kalian akan menemukan di antara kaum yang gugur ada orang yang dicincang yang tidak aku perintahkan, maka janganlah kalian menyalahkan diriku. Kemudian Abu Sufyan berdendang, mengalunkan syair yang bunyinya mengatakan, Tinggilah Hubal, tinggilah Hubal. Rasulullah ﷺ bersabda, Mengapa tidak kalian jawab dia? Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, apakah yang harus kami katakan?

Rasulullah ﷺ bersabda, Katakanlah bahwa Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung. Abu Sufyan berseru lagi, Kami mempunyai Uzza, sedangkan kalian tidak mempunyai Uzza. Rasulullah ﷺ bersabda, Mengapa kalian tidak menjawabnya? Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, apakah yang harus kami katakan? Rasulullah ﷺ bersabda memberikan petunjuknya: Katakanlah, Allah  Penolong  kami,  sedangkan kalian  tidak mempunyai seorang penolong pun.

Imam Bukhari meriwayatkannya melalui hadits Zuhair ibnu Mu’awiyah secara ringkas. Dia meriwayatkannya melalui hadits Israil, dari Abu Ishaq dengan konteks yang lebih panjang dari hadits ini, seperti yang disebutkan sebelumnya.

وَرَوَى الْبَيْهَقِيُّ فِي دَلَائِلِ النُّبُوَّةِ مِنْ حَدِيثِ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّة، عَنْ أَبِي الزُّبَير، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: انْهَزَمَ النَّاسُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ وَبَقِيَ مَعَهُ أَحَدَ عَشَرَ رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ، وَطَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ وَهُوَ يَصْعَدُ الْجَبَلَ، فَلَقِيَهُمُ الْمُشْرِكُونَ، فَقَالَ: أَلَا أحَدٌ لِهَؤُلاءِ؟  فَقَالَ طَلْحَةُ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ: كمَا أنْتَ يَا طَلْحَةُ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ: فَأَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَاتَلَ عَنْهُ، وَصَعِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ بَقِيَ مَعَهُ، ثُمَّ قُتل الْأَنْصَارِيُّ فَلَحِقُوهُ فَقَالَ: أَلَا رجُلٌ لِهؤُلاءِ؟  فَقَالَ طَلْحَةُ مِثْلَ قَوْلِهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ قَوْلِهِ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ: فَأَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَاتَلَ عَنْهُ وَأَصْحَابُهُ يَصْعَدْنَ، ثُمَّ قُتِلَ فَلَحِقُوهُ، فَلَمْ يَزَلْ يَقُولُ مِثْلَ قَوْلِهِ الْأَوَّلِ فَيَقُولُ طَلْحَةُ: فَأَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَيَحْبِسُهُ، فَيَسْتَأْذِنُهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ لِلْقِتَالِ فيأذَنُ لَهُ، فَيُقَاتِلُ مِثْلَ مَنْ كَانَ قَبْلَهُ، حَتَّى لَمْ يَبْقَ مَعَهُ إِلَّا طَلْحَةُ فَغشَوْهما، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ لِهَؤلاءِ؟  فَقَالَ طَلْحَةُ: أَنَا  فَقَاتَلَ مثْل قِتَالِ جَمِيعِ مَنْ كَانَ قَبْلَهُ وَأُصِيبَتْ أَنَامِلُهُ، فَقَالَ: حَسِّ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ: لوْ قُلْتَ: بِاسْمِ اللهِ، وذَكرت اسْمَ اللَّهِ، لَرَفَعَتْكَ الملائِكَة والنَّاسُ يَنْظُرونَ إلَيْكَ، حَتَّى تلجَ بِكَ فِي جَوِّ السَّمَاءِ، ثُمَّ صَعِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَصْحَابِهِ وَهُمْ مُجْتَمِعُونَ

Imam Baihaqi meriwayatkan di dalam kitab Dalailun Nubuwwah melalui hadits Imarah ibnu Gazyah, dari Abuz Zubair, dari Jabir yang menceritakan bahwa ketika pasukan kaum muslim terpukul mundur dan meninggalkan Rasulullah ﷺ dalam Perang Uhud bersama sebelas orang lelaki dari kalangan Ansar dan Talhah ibnu Ubaidillah, ketika itu Rasulullah ﷺ sedang naik ke bukit (mencari posisi yang kuat agar tidak dapat diserang oleh musuh). Maka pasukan kaum musyrik mengejarnya.

Lalu Nabi ﷺ bersabda, Tidakkah ada seseorang yang menahan mereka? Talhah berkata, Akulah yang akan menahan mereka, wahai Rasulullah. Tetapi Rasulullah ﷺ bersabda, Engkau tetap bersamaku, hai Talhah. Maka seorang lelaki dari kalangan Ansar berkata, Akulah yang menahan mereka, wahai Rasulullah. Lalu lelaki itu berperang, melindungi Nabi ﷺ, sedangkan Nabi ﷺ terus naik ke bukit bersama orang-orang yang tersisa. Lelaki Ansar itu gugur dan mereka melanjutkan pengejarannya, maka Nabi ﷺ bersabda, Adakah seseorang yang mau menahan mereka? Maka Talhah mengucapkan kata-katanya seperti yang pertama tadi, dan Rasulullah ﷺ mengucapkan pula sabdanya seperti yang pertama (yakni mencegahnya).

Kemudian seorang lelaki Ansar berkata, Wahai Rasulullah, akulah yang akan menahan mereka. Lalu ia berperang, melindungi Nabi ﷺ; sedangkan semua temannya naik ke bukit. Tetapi akhirnya lelaki itu gugur, dan kaum musyrik terus mengejar Nabi ﷺ Nabi ﷺ kembali mengatakan perkataannya yang pertama tadi, dan Talhah selalu menjawabnya, Wahai Rasulullah, akulah yang menahan mereka, tetapi Rasulullah ﷺ selalu menahannya. Lalu seorang lelaki dari Ansar meminta izin kepada Nabi ﷺ untuk berperang, dan Nabi ﷺ mengizinkannya, lalu ia berperang seperti teman-teman yang mendahuluinya, hingga tiada yang tersisa bersama Nabi ﷺ selain dari Talhah sendiri.

Maka kaum musyrik mengepung keduanya, lalu Rasulullah ﷺ bersabda, Siapakah yang mau menahan mereka? Talhah menjawab.Akulah yang akan menahan mereka. Kemudian Talhah berperang seperti yang dilakukan oleh semua orang yang mendahuluinya, dan dalam perang itu jari tangannya terpotong, lalu ia mengucapkan, Aduh! Maka Rasulullah ﷺ bersabda: Seandainya engkau mengucapkan Bismillah dan menyebut asrna Allah (ketika terkena luka itu), niscaya para malaikat mengangkatmu, sedangkan semua orang melihatmu hingga para malaikat membawamu masuk ke langit. Kemudian Rasulullah ﷺ naik ke bukit, menyusul sahabat-sahabatnya yang saat itu berkumpul di atas bukit.

Daftar Isi: Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-4

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Waki’, dari Ismail, dari Qais ibnu Abu Hazim yang mengatakan: Aku melihat tangan Talhah yang pernah dipakai untuk melindungi Nabi ﷺ (yakni dalam Perang Uhud) dalam keadaan lumpuh.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui hadits Mu’tamir ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Abu Usman An-Nahdi yang menceritakan bahwa tiada seorang pun yang pernah berperang bersama-sama Rasulullah ﷺ dalam peperangan yang dilakukannya masih hidup selain dari Talhah ibnu Ubaidillah dan Sa’d, yakni melalui hadits keduanya.

قَالَ الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ: حَدَّثَنَا ابْنُ مَرْوَانَ بْنِ مُعَاوِيَةَ، عَنْ هَاشِمِ بْنِ هَاشِمٍ الزُّهْرِيِّ، قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ المسيَّب يَقُولُ: سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَاصٍّ [رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ] يقول: نَثُل لي  رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِنَانَتَهُ يَوْمَ أُحُدٍ قَالَ: ارْمِ فِدَاكَ أبِي وأُمِّي

Al-Hasan ibnu Arafah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Marwan ibnu Mu’awiyah, dari Hisyam ibnu Hisyam Az-Zuhri yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sa’id ibnul Musayyab bercerita; ia pernah mendengar Sa’d ibnu Abu Waqqas menceritakan hadits berikut, bahwa Rasulullah ﷺ dalam Perang Uhud mempersenjatai dirinya dengan panah seraya bersabda: Bidikkanlah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu.

Hadits tersebut diketengahkan oleh Imam Bukhari, dari Abdullah ibnu Muhammad, dari Marwan ibnu Mu’awiyyah.

Bersambung: Ketika Perang Uhud Berkobar

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Saleh ibnu Kaisan, dari salah seorang keluarga Sa’d, dari Sa’d ibnu Abu Waqqas, bahwa dia dalam Perang Uhud membidik musuh untuk melindungi Rasulullah ﷺ Sa’d mengatakan, Sesungguhnya aku melihat Rasulullah ﷺ memberikan anak panah kepadaku seraya bersabda: ‘Bidikkanlah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu!’ hingga beliau memberiku anak panah yang tidak ada ujung besinya. Maka aku pakai juga untuk membidik musuh.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Dikutif dari: Tafsir Ibnu Katsir

 

Artikel SebelumnyaKetika Perang Uhud Berkobar
Artikel SelanjutnyaHal yang Menimpa Kaum Muslimin dalam Perang Uhud

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini