Menentukan Kebahasaan Teks Deskripsi

0
1129

Suatu tuntutan bagi kita pada unit ini adalah dapat menentukan kebahasaan teks deskripsi tentang objek objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

〈⇒Pengantar⇐〉⇔⇔〈⇒Menu⇐〉⇔⇔〈⇒LKPD 1.8⇐〉

Teks deskripsi memiliki karakteristik kebahasaan tersendiri. Dengan isinya yang menggambarkan suatu objek secara konkret dan rinci, teks itu banyak menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret (pasir pantai lembut seperti bedak bayi, hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas, angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita)

Lebih lanjut untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta : Cetakan Ke-4 2017 mulai dari halaman 26 s.d 28.

Pada halaman tersebut disajikan beberapa kegiatan latihan di antaranya mendaftar kalimat yang menunjukkan penggunaan majas (asosiasi menggunakan kata seperti dan memberi sifat manusia pada benda/ personifikasi)

  • Pasir pantai lembut seperti bedak bayi
  • Hamparan laut biru toska seperti permadani indah yang terbentang luas

Baca juga: Pengertian Teks Deskripsi Menggali Makna Melalui Penjelasan Rinci

Penggunaan majas sebenarnya banyak ditemukan dalam karya sastra seperti pada puisi, novel, cerita pendek atau teks cerita lainnya. Penggunaan majas diperlukan untuk menceritakan atau menggambarkan sesuatu dengan lebih imajinatif. Di dalam teks deskripsi majas digunakan untuk melukiskan objek secara lebih konkret.

Majas merupakan salah satu gaya bahasa dalam bahasa Indonesia. Tujuan Penggunaan majas adalah untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan bagi penyimak atau pendengarnya. Kesan yang diharapkan tentu agar penyimak seolah-olah dapat melihat, mendengar dan merasakan objek yang dipaparkan.

Majas diartikan sebagai bahasa kias, bahasa yang dipakai untuk menciptakan suatu efek tertentu. Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan majas ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Goris Keraf, suatu majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan-santun dan menarik.

Majas yang sering kita temukan dalam teks deskripsi terutama adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberi sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup. Majas ini disebut majas personifikasi yaitu majas yang melekatkan sifat-sifat insani (manusiawi) pada suatu benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup.

Dari pengertian di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang menjadi ciri majas prsonifikasi adalah adanya pilihan kata yang menggambarkan sifat manusia baik dalam sikap, perbuatan, sifat, dan perasaan dan pilihan kata tersebut dikenakan pada benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa.

Majas personifikasi berfungsi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi yang dilukiskan dan memberikan bayangan angan (citraan) yang konkret.

Malu, malas, berani, heran, lelah, merupakan kata yang dikenakan untuk menjelaskan sifat manusia. Karena benda mati seperti kursi, matahari, bulan, tidak memiliki perasaan malu, malas, atau takut.

Kata-kata yang menjadi sifat manusia tersebut, dikenakan kepada benda atau barang yang tidak bernyawa.

  • Angin pantai dengan lembut mengelus wajah kita.
  • Bulan masih malu menampakkan wajahnya. Bulan seolah-olah memilki perasaan malu layaknya manusia. Padahal cahaya bulan masih belum muncul atau karena tertutup awan.
  • Bulan menampakkan
  • Api itu marah hingga meluluhlantahkan hutan.
  • Alam sedang berbaik hati
  • Dengan sopannya pohon itu memandang.

Baca juga: Struktur Teks Deskripsi dan Penggunaannya

Pada teks deskripsi banyak ditemukan juga majas metafora yaitu majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama (sejenis kiasan).

  • Raja siang tak kenal lelah terus bersinar menyertai segala aktivitas manusia di bumi. (matahari)
  • Indahnya sinar dewi malam. (bulan)
  • Sebagai bunga bangsa teruslah berjuang dengan cara belajar yang tekun. (penerus bangsa)
  • Mendapat julukan sebagai bunga desa, ia terlihat lebih hati-hati. (gadis paling cantik)
  • Di abad ini selayaknya kita kutu buku agar tidak tertinggal bangsa lain. (suka membaca buku)

Teks deskripsi menggunakan kosakata secara segar dengan variasi kata yang luas. Menggunakan kata-kata bersinonim atau  menggunakan gabungan kata. Kata-kata yang dimaksudkan berfungsi untuk menguakan kesan atau memberikan emosi yang lebih kuat.

Baca juga: Ciri-ciri Teks Deskripsi Berikut Penjelasannya

 

Contoh:

Kata Sifat

Kata Emosi Kuat

Baik Tulus, ramah, penuh kasih, menginspirasi
Indah Elok, molek, permai, menakjubkan
Kuat Tangguh, perkasa
warna putih jernih, putih keperakan, warna perak, kuning keemasan, merah merona, biru toska menyala, biru langit bergradasi, biru elegan, merah menyala

Demikian menentukan kebahasaan teks deskripsi, semoga ada manfaatnya. Dan sukses selalu untuk Anda!

 

Artikel SebelumnyaPenggunaan Kata, Kalimat, Ejaan dan Tanda Baca
Artikel SelanjutnyaMenjelaskan Kebahasaan Teks Deskripsi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini