Kisah Zulqarnain

Tafsir Al-Qur’an: Surah Al-Kahf ayat 83

0
632

Kajian Tafsir Surah Al-Kahf ayat 83. Kisah Zulqarnain dan pemberian Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepadanya segala sebab untuk menguasai. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْراً -٨٣

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.” (Q.S. Al-Kahf : 83)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Wa yas-alūnaka (dan mereka akan bertanya kepadamu), yakni penduduk Mekah bertanya kepadamu, hai Muhammad.

‘Aη dzil qarnain (tentang Zulqarnain), yakni informasi tentang Dzulqarnain.

Qul (katakanlah) hai Muhammad, kepada mereka!

Sa atlū ‘alaikum minhu dzikrā (aku akan membacakan kepada kalian kisah tentangnya), yakni informasi tentangnya.


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi tafsiril Qur’an

  1. Dan mereka[15] bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulqarnain [16]. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya[17].

[15] Yakni orang-orang musyrik dan Ahli Kitab.

[16] Namanya adalah Iskandar, ia seorang raja, namun bukan seorang nabi.

[17] Yakni kisahnya yang dapat diambil pelajaran, adapun selain dari itu, maka tidak diceritakan.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Dan mereka akan bertanya kepadamu) yakni orang-orang yahudi (tentang Zulqarnain) yang namanya adalah Iskandar; dia bukan seorang Nabi (Katakanlah, “Aku akan bacakan) aku akan kisahkan (kepada kalian mengenainya) tentang perihalnya (sebagai kisah)”.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Swt. berfirman kepadaNabi-Nya:

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulqarnain.  (Al-Kahfi: 83)

Yakni tentang kisah Zulqarnain.

Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan bahwa orang-orang kafir Mekah mengirimkan utusan kepada kaum Ahli Kitab (di Madinah) untuk meminta dari mereka soal-soal buat menguji Nabi Muhammad ﷺ Kaum Ahli Kitab mengatakan kepada orang-orang kafir Mekah, “Tanyakanlah kepadanya tentang seorang lelaki yang menjelajah minangkori di seluruh permukaan bumi, juga tentang para pemuda penghuni gua, apakah yang mereka lakukan, serta tanyakanlah pula tentang roh.” Maka turunlah surat Al-Kahfi ini.

Ibnu Jarir telah mengemukakan dalam tafsir ayat ini demikian pula Al-Umawi di dalam kitab Al-Magazi-nya sebuah hadis musnad, tetapi daif, melalui Uqbah ibnu Amir. Disebutkan bahwa segolongan orang-orang Yahudi datang kepada Nabi ﷺ lalu menanyakan kepadanya tentang kisah Zulqarnain, kemudian Nabi ﷺ menceritakan kisahnya kepada mereka sebagai jawaban dari apa yang mereka tanyakan. Di antaranya dikisahkan bahwa Zulqarnain adalah seorang pemuda Romawi, dan dialah yang membangun kota Al-Iskandariyah. Disebutkan pula bahwa malaikat membawanya ke langit dan mempertemukannya dengan sejumlah kaum, yang wajah mereka seperti anjing. Di dalam riwayat ini terkandung kemungkaran, ceritanya cukup panjang, tetapi predikat marfu-nya tidak sah. Sebagian besar dari riwayat mengenainya bersumberkan dari berita-berita Bani Israil.

Akan tetapi, hal yang mengherankan ialah bahwa Abu Zar’ah Ar-Razi yang terkenal sebagai seorang ulama yang terhormat mengetengahkan kisah ini secara lengkap di dalam kitabnya yang berjudul Dala’ilun Nubuwwah. Hal ini merupakan salah satu dari riwayat garibnya, di dalam kisahnya ini terkandung banyak kemungkaran. Disebutkan bahwa Zulqarnain berasal dari Romawi, padahal sesungguhnya yang berasal dari Romawi ialah Alexander II putra Philips Al-Maqdoni yang membuat penanggalan bagi bangsa Romawi.

Adapun yang dimaksud dengan Zulqarnain telah disebutkan oleh Al-Azraqi dan lain-lainnya, bahwa ia tawaf bersama Ibrahim Al-Khalil a.s. saat Nabi Ibrahim pertama kalinya membangun Ka’bah; ia beriman kepada Nabi Ibrahim dan menjadi pengikutnya. Patihnya adalah Al-Khidir a.s.

Adapun Iskandar anak Philips Al-Maqdoni Al-Yunani, patihnya adalah Aristoteles, seorang ahli filsafat yang terkenal. Dialah yang mula-mula mencanangkan penanggalan Romawi, dia memerintah Romawi pada tahun kurang lebih tiga abad sebelum Al-Masih dilahirkan.

Sedangkan Iskandar Zulqarnain yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, maka ia hidup di masa Nabi Ibrahim a.s. Al-Azraqi dan lain-lainnya menyebutkan bahwa dia tawaf di Baitullah bersama Al-Khalil Nabi Ibrahim a.s. Setelah Ibrahim membangunnya, dan dia menyuguhkan hewan kurbannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengikuti jejak Nabi Ibrahim.

Kami telah mengetengahkan sebagian dari kisah perjalanan hidupnya yang saleh (baik) di dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah dengan keterangan yang cukup memuaskan.

Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Zulqarnain adalah seorang raja; sesungguhnya ia dinamakan Zulqarnain (orang yang bertanduk dua) karena kedua sisi batok kepalanya berupa tembaga ( dan membentuk seperti sepasang tanduk).

Wahb ibnu Munabbih menyebutkan, sebagian Ahli Kitab mengatakan bahwa dia dijuluki Zulqarnain karena menguasai Romawi dan Persia. Sebagian lainnya dari Ahli Kitab mengatakan bahwa di atas kepalanya ada sesuatu yang mirip dengan sepasang tanduk.

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Habib ibnu Abu Sabit, dari AbutTufail yang mengatakan bahwa Ali r.a. pernah ditanya mengenai Zulqarnain. Ia mengatakan bahwa Zulqarnain adalah seorang hamba yang ikhlas kepada Allah, maka Allah membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Dia menyeru kaumnya untuk menyembah Allah, tetapi mereka memukul tanduknya, hingga matilah dia. Kemudian Allah menghidupkannya kembali, dan menyeru kaumnya lagi untuk menyembah Allah, tetapi mereka memukuli tanduknya, hingga matilah dia. Karena itu ia dijuluki dengan sebutan Zulqarnain. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Syu’bah, dari Al-Qasim ibnu Abu Bazzah, dari AbuTufail bahwa Ali r.a. pernah mengatakan demikian.

Menurut pendapat yang lain, dia dinamakan Zulqarnain karena telah melanglang buana ke belahan timur dan barat bumi hingga sampai di tempat terbit dan tenggelamnya tanduk matahari.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaJalan untuk Mencapai Segala Sesuatu
Artikel SelanjutnyaApa yang Khidhir Perbuat Bukan Menurut Kemauannya Sendiri