Beruntunglah Orang yang Membersihkan Diri

Tafsir Al-Qur’an: Surah Al-A'la ayat 14-15

0
1018

Kajian Tafsir:  Surah Al-A’la ayat 14-15, Beruntunglah orang yang membersihkan diri dari dosa-dosa.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّى -١٤- وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى -١٥

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Q.S. Al-A’la : 14-15)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Qad aflaha (sungguh berbahagialah), yakni sungguh beruntung dan selamatlah.

Maη tazakkā (orang yang menyucikan diri), yakni orang yang mengambil pelajaran dari Al-Qur’an serta mengesakan Allah Ta‘ala.

Wa dzakarasma (dan ingat akan Nama), yakni Perintah.

Rabbihī (Rabb-nya) untuk menunaikan shalat lima waktu dan perintah-perintah lainnya .

Fa shallā (kemudian ia shalat), yakni shalat lima waktu secara berjamaah. Ayat ini memiliki penafsiran lain, yaitu:

qad aflaha (sungguh berbahagialah), yakni sungguh beruntung dan selamatlah;

maη tazakkā (orang yang menyucikan diri), yakni orang yang mengeluarkan zakat fitrah sebelum ia keluar menuju tempat shalat;

wa dzakarasma rabbihī (dan ingat akan Nama Rabb-nya), yakni bertahlil dan bertakbir saat ia pergi dan kembali;

fa shallā (kemudian ia shalat), yakni shalat ‘id bersama imam.


Di sini Link untuk Tafsir Al-Qur’an Juz ‘Amma (Juz ke-30)


Tafsir Jalalain

  1. (Sesungguhnya beruntunglah) atau mendapat keberuntungan (orang yang membersihkan diri) dengan cara beriman.
  2. (Dan dia ingat nama Rabbnya) seraya mengagungkan-Nya (lalu dia shalat) maksudnya, mengerjakan shalat lima waktu, hal ini merupakan perkara akhirat; akan tetapi orang-orang kafir Mekah berpaling daripadanya.

.

Hidayatul Insan bi tafsiril Qur’an

  1. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri[20] (dengan beriman),

[20] Dari syirk, kezaliman dan akhlak yang buruk.

  1. dan mengingat nama Tuhannya, lalu Dia shalat.

.

Ibnu Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). (Al-A’la: 14)

Yakni menyucikan dirinya dari akhlak-akhlak yang rendah dan mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Rasul-Nya, semoga salawat dan salam terlimpahkan kepadanya.

dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Al-A’la: 15)

Yakni dia mendirikan shalat tepat pada waktunya masing-masing karena mengharapkan rida Allah dan taat kepada perintah-Nya serta merealisasikan syariat-Nya.

Sehubungan dengan hal ini Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan bahwa:

Telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Ahmad Al-Azrami, telah menceritakan kepada kami pamanku Muhammad ibnu Abdur Rahman dari ayahnya dari Ata ibnus Sa’ib dari Abdur Rahman ibnu Sabit dari Jabir ibnu Abdullah dari Nabi ﷺ sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). (Al-A’la: 14) Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَخَلَعَ الْأَنْدَادَ، وَشَهِدَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ”، {وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى} قَالَ: هِيَ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْمُحَافَظَةُ عَلَيْهَا وَالِاهْتِمَامُ بِهَا

Barang siapa yang mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan tidak mengakui adanya sekutu-sekutu (bagi-Nya) dan mengakui bahwa diriku adalah utusan Allah (itulah makna yang dimaksud oleh ayat). dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Al-A’la: 15) Rasulullah bersabda: yakni mengerjakan shalat lima waktu dan memeliharanya serta memperhatikannya.

Perawi mengatakan bahwa tiada yang diriwayatkan melalui Jabir kecuali melalui jalur ini.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan shalat di sini adalah shalat lima waktu. Demikianlah menurut pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanya Amr ibnu Abdul Hamid Al-Aili, telah menceritakan kepada mereka Marwan ibnu Mu’awiyah dari Abu Khaldah yang telah mengatakan, bahwa ia masuk menemui Abul Aliyah, lalu Abul Aliyah mengatakan kepadanya.”Jika besok hari kamu berangkat menuju ke shalat hari raya maka mampirlah kepadaku.” Kemudian aku (perawi) mampir kepadanya dan ia berkata, “Apakah engkau telah makan sesuatu?.” Aku menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Kalau begitu aku akan menyajikan air minum kepadamu”. Aku menjawab, ‘Baiklah.”

Lalu ia berkata, “Ceritakanlah kepadaku apa yang telah engkau lakukan terhadap zakatmu.” Aku menjawab, “Aku telah menyalurkannya.” Ia berkata, “Sesungguhnya aku bermaksud menanyakan hal berikut kepadamu,” kemudian ia membaca firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A’la: 14-15)

Dan ia mengatakan, “Sesungguhnya penduduk Madinah memandang bahwa tiada sedekah yang lebih baik daripada mengerjakan salat dan memberi minum.”

Dan sesungguhnya kami telah meriwayatkan dari Amirul Mu’minin Umar ibnu Abdul Aziz, bahwa dia selalu menganjurkan orang-orang untuk mengeluarkan zakat fitrah dan membaca firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri , (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A’la: 14-15)

Abul Ahwas’ mengatakan bahwa apabila seseorang di antara kamu kedatangan seseorang yang meminta-minta sedangkan dia hendak menunaikan shalat, hendaklah dia mendahulukan zakatnya sebelum mengerjakan shalatnya, karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Al-A’la: 14-15)

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Al-A’la: 14-15) Yakni menzakati harta bendanya dan membuat rida Penciptanya.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaKeadaan Para Penghuni Neraka
Artikel SelanjutnyaSikap Mereka Terhadap Al-Qur’an dan Balasannya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini