Ancaman Azab

Tafsir Al-Qur’an: Surah Al-Kahf ayat 100-102

0
548

Kajian Tafsir Surah Al-Kahf ayat 100-102. Peristiwa yang akan disaksikan pada hari Kiamat, ancaman azab dan kerugian bagi orang-orang kafir, dan batalnya amal jika pelakunya tidak di atas keimanan. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَافِرِينَ عَرْضاً -١٠٠- الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاء عَن ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعاً -١٠١- أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِن دُونِي أَوْلِيَاء إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلاً -١٠٢

Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir, (yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar. Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al-Kahf : 100-102)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Wa ‘aradlnā jahannama (dan Kami memperlihatkan Jahannam), yakni Kami membukakan Jahannam.

Yauma-idzin (pada hari itu), yakni pada hari kiamat.

Lil kāfirīna (kepada orang-orang kafir), yakni sebelum mereka masuk Jahannam.

‘Ardlā (dengan jelas), yakni dengan terbuka.

Alladzīna kānat a‘yunuhum fī ghithā-in (yaitu kepada orang-orang yang matanya tertutup), yakni dalam keadaan buta (mata hatinya).

‘Aη dzikrī (dari peringatan-Ku), yakni dari mengesakan-Ku dan Kitab-Ku.

Wa kānū lā yastathī‘ūna sam‘ā (dan adalah mereka tidak sanggup menyimak), yakni tidak dapat menyimak bacaan Al-Qur’an, karena benci kepada Nabi Muhammad ﷺ

A fahasibal ladzīna kafarū (maka apakah orang-orang yang kafir mengira), yakni apakah orang-orang yang kafir kepada Nabi Muhammad ﷺ dan Al-Qur’an menyangka.

Ay yattakhidzū ‘ibādī (bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku), yakni dapat menyembah hamba-hamba-Ku.

Miη dūnī auliyā’ (sebagai pelindung selain Aku), yakni sebagai tuhan-tuhan selain Aku, dan menganggap bahwa tuhan-tuhan itu dapat memberi mereka manfaat di dunia dan akhirat. Menurut pendapat yang lain, apakah orang-orang kafir itu merasa cukup dengan menyembah hamba-hamba-Ku sebagai tuhan-tuhan, seraya mengabaikan ketaatan kepada-Ku.

Innā a‘tadnā jahannama lil kāfirīna nuzulā (sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir).


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu[4] kepada orang kafir,

[4] Pada hari makhluk dikumpulkan di padang mahsyar.

  1. (yaitu) orang yang mata(hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku[5], dan mereka tidak sanggup mendengar[6].

[5] Ada yang menafsirkan, dari Al-Qur’an.

[6] Mereka tidak sanggup mendengar dari Nabi ﷺ apa yang Beliau bacakan karena benci kepada Beliau. Hal itu, karena orang yang benci tidak sanggup mendengarkan kata-kata orang yang dibencinya.

  1. Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku[7] menjadi penolong[8] selain Aku[9]? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

[7] Seperti malaikat, Nabi ‘Isa dan ‘Uzair.

[8] Yang menyelamatkan mereka dari azab Allah dan memberikan pahala-Nya.

[9] Maksud ayat ini adalah, apakah mereka mengira bahwa mengambil penolong atau tuhan selain Allah tidak membuat-Nya murka dan tidak akan dihukum oleh-Nya? Bahkan tidak demikian. Bisa juga maksudnya, apakah orang-orang kafir yang menentang para rasul mengira bahwa selain Allah ada yang bisa menolong mereka dan memberikan manfaat serta menghindarkan bahaya? Hal ini merupakan persangkaan yang batil, karena semua makhluk bukan di tangan mereka memberikan manfaat dan menimpakan madharrat (bahaya). Oleh karena itu, orang yang mencari penolong selain-Nya sungguh tersesat, kecewa dan rugi serta tidak mampu mencapaikan sebagian maksudnya.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Dan Kami tampakkan) Kami dekatkan (Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas).
  2. (Yaitu orang-orang yang matanya) menjadi Badal atau kata ganti dari lafal Al-Kaafiriina yang pada ayat sebelumnya (dalam keadaan tertutup dari memperhatikan ayat-yat-Ku) yakni Al-Qur’an, karenanya mereka buta tidak dapat mengambil petunjuk darinya (dan adalah mereka tidak sanggup mendengar) artinya, mereka tidak mampu untuk mendengarkan dari nabi apa yang telah dibacakan kepada mereka, karena mereka membencinya, oleh sebab itu mereka tidak beriman kepadanya.
  3. (Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku) yakni para Malaikat-Ku, Nabi ‘Isa dan Nabi ‘Uzair (menjadi penolong-penolong selain Aku?) yakni tuhan-tuhan yang dapat menolong mereka. Lafal Auliyaa-a ini menjadi Maf’ul Tsani daripada lafal Liyattakhidzuu, sedangkan Maf’ul Tsani daripada lafal Hasiba tidak disebutkan.

Maksud ayat: Apakah mereka menyangka bahwa pengambilan mereka terhadap hal-hal yang telah disebutkan itu sebagai sesembahan mereka tidak membuat-Ku murka, dan Aku hanya berdiam diri tidak menghukum mereka? Tentu saja tidak.

(Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam bagi orang-orang kafir) yaitu bagi mereka dan bagi orang-orang kafir lainnya yang seperti mereka (sebagai tempat tinggal) maksudnya Jahanam itu telah disediakan buat mereka sebagaimana disediakannya tempat tinggal bagi tamu.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Swt. menceritakan tentang apa yang diperbuat-Nya terhadap orang-orang kafir pada hari kiamat nanti, bahwa ditampakkanlah kepada mereka neraka Jahanam agar mereka melihat azab dan pembalasan yang ada di dalamnya sebelum mereka memasukinya. Dimaksudkan agar hal itu menambah sakit dan sedih mereka sebelum mereka mengalaminya.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis melalui Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ تُقَادُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِسَبْعِينَ أَلْفَ زِمام، مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ

Neraka Jahanam didatangkan pada hari kiamat dengan ditarik oleh tujuh puluh ribu kendali, setiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat.

Kemudian Allah Swt. menceritakan keadaan mereka melalui firman selanjutnya, yaitu :

yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku. (Al-Kahfi: 101)

Yaitu mereka lalai, tidak mau tahu, bertekad untuk tidak menerima petunjuk, dan tidak mau mengikuti kebenaran. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan). Maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az-Zukhruf: 36)

Dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. (Al-Kahfi: 101)

Yakni tidak dapat memahami perintah dan larangan Allah.

Dalam firman selanjutnya disebutkan:

Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? (Al-Kahfi: 102)

Artinya, mereka menduga bahwa hal itu akan terjadi pada mereka dan mereka beroleh manfaat darinya.

كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا

Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82)

Karena, itulah maka disebutkan oleh Allah Swt. bahwa Dia telah menyediakan bagi mereka neraka Jahanam sebagai tempat tinggal mereka di hari kiamat nanti.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaOrang yang Paling Rugi Perbuatannya
Artikel SelanjutnyaYa’juj dan Ma’juj Berbaur Antara Satu dengan Yang Lain