Tidak Ada Sesuatu Pun yang Samar Bagi-Nya

Tafsir Al-Qur’an: Surah Ar-Ra’d ayat 10

0
379

Kajian Tafsir Surah Ar-Ra’d ayat 10. Luasnya ilmu Allah Subhaanahu wa Ta’aala, rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, kelembutan-Nya kepada mereka, dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

سَوَاء مِّنكُم مَّنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَن جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ -١٠

Sama saja (bagi Allah), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengannya, dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan pada siang hari. (Q.S. Ar-Ra’d : 10)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Sawā-um mingkum (sama saja dari kalian), yakni sama saja dalam Ilmu Allah Ta‘ala.

Man asarral qaula (siapa yang merahasiakan ucapannya) dan perbuatan.

Wa maη jahara bihī (dan siapa yang mengemukakan ucapannya), yakni siapa saja yang menampakkan ucapan dan perbuatan, Allah Ta‘ala pasti mengetahuinya.

Wa man huwa mustakhfim bil laili wa sāribun (serta siapa yang tersembunyi pada malam hari dan yang terlihat), yakni yang tampak.

Bin nahār (pada siang hari), baik ucapan maupun perbuatan, pastilah Allah Ta‘ala mengetahuinya.


BACA JUGA: Kajian Tafsir Juz Ke-13 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. Sama saja (bagi Allah), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengannya, dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan pada siang hari[33].

[33] Dengan bersembunyi, seperti di gua, terowongan, dsb.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Sama saja) menurut ilmu Allah Subhaanahu wa Ta’aala (siapa yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang, dan siapa yang bersembunyi) menyembunyikan dirinya (di malam hari) di dalam kegelapannya (dan yang berjalan) yang tampak kepergiannya di dalam perjalanannya (di siang hari).

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala menceritakan perihal ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu dan semua-makhluk-Nya. Sama saja bagi Allah apakah sebagian dari mereka merahasiakan ucapannya atau berterus terang, sesungguhnya Allah mendengar semuanya, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Sama halnya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى

Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (Thaha: 7)

وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ

Dan Yang mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan apa yang kalian nyalakan. (An-Naml: 25)

Siti Aisyah radiyallahu ‘anhu telah mengatakan, “Maha Suci Tuhan yang pendengaran-Nya meliputi semua suara. Demi Allah, sesungguhnya wanita yang menggugat datang kepada Rasulullah ﷺ mengadukan perihal suaminya, sedangkan saat itu aku sedang berada di sebelah rumah; dan sesungguhnya Rasulullah ﷺ menyembunyikan sebagian dari ucapannya dariku, lalu turunlah firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala yang mengatakan:

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

‘Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ‘(Al-Mujadilah: 1)

Adapun firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Dan siapa yang bersembunyi di malam hari. (Ar-Ra’d: 10)

Maksudnya, bersembunyi di dalam rumahnya di kegelapan malam hari.

Dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. (Ar-Ra’d: 10)

Yaitu menampakkan dirinya berjalan di siang hari. Kedua keadaan tersebut sama saja bagi ilmu Allah, yakni Dia mengetahui semuanya dengan sama. Hal ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ

Ingatlah di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain. (Hud: 5), hingga akhir ayat.

وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَلا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Kalian tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian di waktu kalian melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Yunus: 61)

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaBaginya (Manusia) Ada Malaikat-malaikat yang Selalu Menjaganya
Artikel SelanjutnyaMengetahui Semua yang Gaib dan yang Nyata