Surah Al-Fatihah Ayat 3, Rahmat-Nya yang Tak Terbatas

0
1018

Surah Al-Fatihah Ayat 3 menjelaskan sifat Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dalam ayat ini, kita diperkenalkan kepada dua aspek penting dari sifat Allah yang menggambarkan belas kasih-Nya yang tak terbatas terhadap ciptaan-Nya.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Fatihah : 3)

Simak: Surah Al-Fatihah, Pembukaan yang Membawa Cahaya

.

Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat 3

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Fatihah ayat 3 ini.

.

Tafsir Ibnu Abbas

(Yang Maha Pengasih). Semakna dengan kata ar-raqīqu, yang berasal dari kata ar-riqqatu yang berarti ar-rahmatu (kasih sayang).

(Yang Maha Penyayang), yakni Yang Maha mencintai dan menyayangi. Yang menguasai hari pembalasan.

.

Tafsir Hidayatul Insan

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.[5]

[5] Tentang makna Ar Rahmaan dan Ar Rahiim sudah diterangkan sebelumnya. Disebutkannya ayat ini setelah Al Hamdu lillahi Rabbil ‘aalamiin untuk memberitahukan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengurus alam semesta ini tidak dengan menyiksa dan memaksa, bahkan atas dasar kasih-sayang-Nya.

.

Tafsir Jalalain

(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) yaitu yang mempunyai rahmat. Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya.

Tadarus: Juz 1: Meresapi Keagungan Al-Fatihah & Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala, ar-rahmanir rahim, keterangannya dikemukakan dalam Bab Basmalah; itu sudah cukup dan tidak perlu diulangi lagi.

Al-Qurtubi mengatakan, sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyifati diri-Nya dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim sesudah firman-nya, rabbil ‘alamina,  tiada lain agar makna tarhib yang dikandung rabbul ‘alamina dibarengi dengan makna targib yang terkandung pada ar-rahmanir rahim, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

نَبِّئْ عِبادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. وَأَنَّ عَذابِي هُوَ الْعَذابُ الْأَلِيمُ

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (Al-Hijr: 49-50)

Juga dalam firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala yang lainnya, yaitu:

إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-A’raf: 165)

Lafaz Rabb (Tuhan) dalam ayat tersebut mengandung makna tarhib, sedangkan ar-rahmanir rahim mengandung makna targib.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنَ العقوبة ما طمع في جنته أَحَدٌ وَلَوْ يُعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ من الرحمة ما قنط من رحمته  أحد

Seandainya orang yang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa siksaan, niscaya tiada seorang pun yang tamak menginginkan surga-Nya. Seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, niscaya tiada seorang pun yang berputus asa dari rahmat-Nya.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Ayat:        3       5       7

 

Artikel SebelumnyaAmanat Pembina Upacara, Hari Nuzulul Qur’an
Artikel SelanjutnyaLebih Dekat untuk Ketenangan Hati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini