Suatu Kaum yang Hampir Tidak Memahami Pembicaraan

Tafsir Al-Qur’an: Surah Al-Kahf ayat 92-93

0
525

Kajian Tafsir Surah Al-Kahf ayat 92-93. Kekuasaan Zulqarnain terhadap bumi bagian timur, dan bagaimana Beliau membangun dinding untuk menghalangi Ya’juj dan Ma’juj bercampur baur dengan manusia, dan bahwa keluarnya mereka merupakan tanda dekatnya hari Kiamat. Zulqarnain menempuh suatu jalan yang lain lagi dan didapatinya di belakang kedua gunung suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَباً -٩٢- حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْماً لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً -٩٣

Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. (Q.S. Al-Kahf : 92-93)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Tsumma atba‘a sababā (kemudian dia mengikuti jalan [yang lain lagi]), yakni menempuh jalan ke timur ke arah Romawi.

Hattā idzā balagha bainas saddaini wajada miη dūnihimā (hingga ketika dia sampai di antara dua buah gunung, didapatinya di hadapan keduanya), yakni di hadapan kedua gunung itu.

Qaumal lā yakādūna yafqahūna qaulā (suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan) orang lain.


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)[13].

[13] Yakni dari timur menuju utara.

  1. Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung[14], didapatinya di belakang kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan[15].

[14] Yang berhadapan; di mana antara keduanya ada celah. Dari sanalah Ya’juj dan Ma’juj keluar mendatangi negeri-negeri Turki, lalu mengadakan kerusakan dan membinasakan ternak dan tanaman (lihat tafsir Ibnu Katsir).

[15] Maksudnya, mereka tidak bisa memahami bahasa orang lain, karena bahasa mereka sangat jauh perbedaannya dengan bahasa yang lain, dan mereka pun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena kurangnya kecerdasan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberikan sebab-sebab ilmu kepada Dzulkarnain sehingga dapat memahami bahasa dan maksud kaum tersebut, di mana isi dan maksud perkataan mereka disebutkan dalam ayat selanjutnya.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Kemudian dia menempuh suatu jalan yang lain lagi).
  2. (Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah bendungan) dibaca Saddaini atau Suddaini, dan sesudah kedua bendungan tersebut terdapat dua buah gunung, yaitu di salah satu wilayah negeri Turki. Bendungan raja Iskandar akan dibangun di antara kedua buah bukit itu, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti (dia mendapati di hadapan kedua bendungan itu) yakni pada sebelah depan keduanya (suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan) mereka tidak dapat memahami pembicaraan melainkan secara lambat sekali. Menurut qiraat yang lain lafal Yafqahuuna dibaca Yufqihuuna.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Swt. berfirman menceritakan tentang kisah Zulqarnain:

Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). (Al-Kahfi: 92)

Yakni dia menempuh jalan lain dari belahan timur bumi.

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung. (Al-Kahfi: 93)

As-saddain artinya dua buah bendungan, makna yang dimaksud ialah dua buah gunung yang berdampingan, sedangkan di tengah-tengahnya terdapat celah yang memisahkan di antara keduanya. Dari celah itulah Ya-juj dan Mu-juj memasuki dunia manusia, menyerang negeri Turki serta menimbulkan banyak kerusakan padanya, hewan ternak, dan tanam-tanaman.

Ya-juj dan Ma-juj adalah keturunan Bani Adam, seperti yang disebutkan di dalam hadis kitab Sahihain:

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ. فَيَقُولُ: ابْعَثْ بَعْثَ النَّارِ. فَيَقُولُ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ فَيَقُولُ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعُمِائَةٌ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ إِلَى النَّارِ، وَوَاحِدٌ إِلَى الْجَنَّةِ؟ فَحِينَئِذٍ يَشِيبُ الصَّغِيرُ، وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا، فَيُقَالُ: إِنَّ فِيكُمْ أُمَّتَيْنِ، مَا كَانَتَا فِي شَيْءٍ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ: يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ

Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, “Hai Adam!”. Adam menjawab, “Labbaika wasa’daika.”Allah berfirman, “Kirimkanlah rombongan ke neraka!” Adam bertanya, “Berapa orangkah yang dikirimkan ke neraka?”Allah Swt. berfirman, “Dari setiap seribu orang yang sembilan ratus sembilan puluh sembilannya ke neraka, sedangkan yang seorang dikirimkan ke surga.” Maka pada saat itulah anak kecil beruban (karena susah dan tekanan hari itu), dan setiap wanita yang mengandung mendadak melahirkan kandungannya (karena terkejut dengan peristiwa hari kiamat). Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya di antara kalian terdapat dua umat, tidak sekali-kali mereka berada pada sesuatu, melainkan menjadikannya golongan mayoritas, yaitu Ya-juj dan Ma-juj.”

Imam Nawawi rahimahullah telah meriwayatkan di dalam kitab Syarah Muslim-nya dari sebagian orang-orang, bahwa Ya-juj dan Ma-juj diciptakan dari air mani yang dikeluarkan oleh Nabi Adam, kemudian air mani itu bercampur dengan tanah (pasir), maka mereka diciptakan darinya.

Dengan demikian, berarti mereka diciptakan dari Adam saja, tanpa ibu Hawa; pendapat ini garib sekali. Kemudian tidak ada dalil yang menguatkannya, baik ditinjau dari rasio maupun dalil naqli. Tidak boleh dijadikan pegangan dalam hal ini apa yang diriwayatkan dari sebagian dari Ahli Kitab, karena di dalam kitab mereka banyak kisah yang telah dirubah dan dibuat-buat.

Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad disebutkan melalui Samurah, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

وَلَدُ نُوحٌ ثَلَاثَةً: سَامٌ أَبُو الْعَرَبِ، وَحَامٌ أَبُو السُّودَانِ، وَيَافِثُ أَبُو التُّرْكِ

Nuh melahirkan tiga orang anak, yaitu Sam kakek moyang bangsa Arab, Ham kakek moyang bangsa orang yang berkulit hitam, dan Yafis kakek moyang bangsa Turki.

Sebagian ulama mengatakan bahwa Ya-juj dan Ma-juj berasal dari keturunan Yafis kakek moyangnya bangsa Turki. Disebutkan bahwa sesungguhnya sebutan nama Turki bagi mereka karena mereka ditinggalkan di belakang bendungan tersebut, yakni dikucilkan dari dunia ramai. Sebab pada kenyataannya Ya-juj dan Ma-juj masih serumpun dengan bangsa Turki, hanya saja Ya-juj dan Ma-juj berwatak angkara murka, suka merusak, dan mempunyai keberanian yang luar biasa.

Sehubungan dengan hal ini Ibnu Jarir telah meriwayatkan sebuah asar yang cukup panjang lagi aneh isinya. Di dalamnya disebutkan tentang perjalanan Zulqarnain dan pembangunan bendungan yang dilakukannya serta semua kejadian yang dialaminya, di dalamnya terkandung banyak hal yang aneh lagi tidak rasional menyangkut bentuk, sifat, tinggi, dan pendek kaum-kaum yang dijumpainya serta telinga mereka. Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari ayahnya sehubungan dengan hal ini hadis-hadis yang garib, tidak sahih sanadnya.

Firman Allah Swt.:

Dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. (Al-Kahfi: 93)

karena bahasa mereka asing dan mereka jauh dari keramaian manusia.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaSekelompok Manusia yang Berbuat Kerusakan
Artikel SelanjutnyaKetika Dia Sampai ke Tempat Terbit Matahari