Membongkar Kedok Kaum Munafik

Kajian Tafsir Surah At-Taubah ayat 42

0
270

Kajian Tafsir Surah At-Taubah ayat 42. Membongkar kedok kaum munafik dan niat mereka yang busuk; Sekiranya yang kamu serukan kepada mereka ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (٤٢)

Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang yang berdusta. (Q.S. At-Taubah : 42)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Lau kāna ‘aradlang qarīban (kalaulah ada keuntungan yang mudah didapat), yakni ghanimah yang mudah diperoleh.

Wa safarang qāshidan (dan perjalanan yang tidak seberapa jauh), yakni perjalanannya ringan.

Lat taba‘ūka (pastilah mereka mengikutimu) menuju Perang Tabuk dengan senang hati.

Wa lākim ba‘udat ‘alaihimusy syuqqah (tetapi perjalanan yang melelahkan itu terasa jauh oleh mereka), yakni perjalanan ke negeri Syam.

Wa sa yahlifūna billāhi (dan mereka akan bersumpah dengan [Nama] Allah) kepada kalian, bila kalian telah kembali dari Perang Tabuk. Mereka adalah ‘Abdullah bin Ubay, Jadd bin Qais, Mu‘tab bin Qusyair, serta kawan-kawan mereka yang tidak turut serta dalam Perang Tabuk.

Lawistatha‘nā (“Andaikata kami mampu) dalam hal perbekalan dan kendaraan.

La kharajnā maakum (tentulah kami berangkat bersama-sama kalian”) ke Perang Tabuk.

Yuhlikūna aηfusahum (mereka membinasakan diri mereka sendiri) dengan sumpah palsu.

Wallāhu ya‘lamu innahum la kādzibūn (dan Allah mengetahui bahwa mereka itu benar-benar orang-orang yang berdusta), sebab mereka memiliki kemampuan untuk berangkat bersama-sama Nabi ﷺ.

BACA JUGA Kajian Tafsir Juz Ke-10 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

42.[34] Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu[35], tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka[36]. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah[37], “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu[38].” Mereka membinasakan diri sendiri[39] dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang yang berdusta.

[34] Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang munafik yang tidak ikut berjihad.

[35] Karena hendak memperoleh ghanimah.

[36] Sehingga mereka tidak ikut. Padahal seorang hamba yang hakiki harus menuruti perintah Allah dalam setiap keadaan.

[37] Ketika kamu kembali kepada mereka.

[38] Mereka bersumpah, bahwa ketidakberangkatan mereka untuk berperang karena memiliki banyak uzur dan bahwa mereka tidak sanggup berangkat.

[39] Yakni mereka membinasakan dirinya dengan duduk tidak berperang, dengan dusta dan dengan memberitakan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Celaan ini ditujukan kepada orang-orang munafik yang tidak ikut berperang bersama Rasulullah ﷺ dalam perang Tabuk, mereka menyebutkan uzur-uzur yang dusta, lalu Nabi ﷺ memaafkan mereka tanpa mengetes mereka terlebih dahulu sehingga diketahui siapa yang benar uzurnya dan siapa yang berdusta. Oleh karena sikap pemaafan dari Beliau terhadap mereka yang mengemukakan uzur tanpa dibuktikan lebih dulu, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala menegur Beliau dengan ayat selanjutnya….

.

Tafsir Jalalain

  1. (Kalau) apa yang engkau serukan kepada mereka itu (berupa keuntungan) yaitu harta duniawi (yang mudah diperoleh) gampang diraih (dan perjalanan yang tidak berapa jauh) artinya pertengahan (pastilah mereka mengikutimu) dengan niat untuk mendapatkan ganimah (tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka) karena itu mereka tidak mau ikut. (Mereka akan bersumpah atas nama Allah) bilamana kalian kembali kepada mereka (“Jika kami sanggup) berangkat (tentulah kami berangkat bersama-sama kalian.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri) dengan sumpah dusta (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang dusta) dalam perkataan mereka yang demikian itu.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala mencela orang-orang yang tidak ikut dengan Nabi ﷺ dalam Perang Tabuk. Mereka lebih suka tinggal di tempat, padahal mereka telah diseru untuk berangkat berperang; dengan beralasan bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai uzur, padahal kenyataannya tidaklah demikian. Karena itulah Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh. (At-Taubah: 42)

Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan ‘aradan qariban ialah ganimah (rampasan perang) yang dekat (mudah diperoleh).

Dan perjalanan yang tidak berapa jauh. (At-Taubah: 42)

Yang dimaksud, dengan qasidan ialah dekat, tidak berapa jauh.

Pastilah mereka mengikutimu. (At-Taubah: 42)

Yakni niscaya mereka mau datang bersamamu untuk tujuan tersebut.

Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. (At-Taubah: 42)

Yang dimaksud dengan syuqqah ialah jauh, yakni menuju ke negeri Syam.

Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah. (At-Taubah: 42)

Yaitu kepada kalian jika kalian pulang dari medan perang kepada mereka.

BACA JUGA ayat selanjutnya ....

Jikalau kami sanggup, tentulah kami berangkat bersama-sama kalian. (At-Taubah: 42)

Artinya, seandainya kami tidak mempunyai uzur (halangan), pastilah kami akan ikut dengan kalian. Dalam ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Mereka membinasakan diri mereka sendiri, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang dusta.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

 

Artikel SebelumnyaMenyatakan Pemberian Maaf
Artikel SelanjutnyaMengorbankan Jiwa dan Raga untuk Memperoleh Rida-Nya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini