Membaca Merupakan Kegiatan Wajib

0
2080

Hai sahabat! Membaca  merupakan  kegiatan  wajib  bagi  seorang  pelajar. Saya yakin Anda setuju dengan pernyataan tersebut. Tiada hari tanpa membaca karena membaca merupakan jalan lurus menuju manusia  cerdas  dan  berjaya.  Dengan  membaca  kita  bisa  memperoleh  banyak  wawasan  dan  pengetahuan.  Dengan membaca kita  pun  bisa  memperoleh  hiburan dan kesenangan.

Wah, suatu ungkapan yang bijaksana andai kita bisa melaksanakannya.

Kita mengetahui bahwa buku (bacaan) itu ada  dua  jenis, yaitu buku  fiksi  dan  nonfiksi.

Apabila yang kita baca adalah  kumpulan cerpen, cerita bersambung, kumpulan dongeng, novel, roman, puisi atau drama, maka buku-buku yang Anda baca tersebut tergolong jenis buku fiksi. Sedangkan apabila yang kita baca adalah buku pelajaran, buku ilmiah populer, esai, jurnal, atau biografi, maka buku tersebut tergolong ke dalam buku nonfiksi.

Kita bisa memikirkan  kembali,  apa  yang  kita  inginkan  ketika membaca novel? Mungkin jawaban kita adalah untuk memperoleh hiburan ataupun  kesenangan. Kita akan terhibur ketika muncul berbagai perasaan seiring dengan perjalanan hidup yang dialami tokoh novel tersebut. Alur cerita yang ditulis pengarang sangat menarik, sampai-sampai kita hanyut terbawa alur yang diceritakannya.

Tidak demikian halnya ketika kita membaca buku pelajaran, buku ilmiah, ataupun  buku  nonfiksi  lainnya;  yang  kita  peroleh  ketika  itu  adalah  sejumlah informasi, pengetahuan, ataupun wawasan.

Sepintas kita dapat membedakan jenis buku fiksi dan nonfiksi. Namun agar lebih paham terhadap perbedaan tersebut sebelum gurumu memberikan tugas. Ada baiknya kita memahami dulu perbedaan buku fiksi dan buku nonfiksi tersebut.

Yuk, kita simak!

Untuk membedakan buku fiksi dan nonfiksi tidak bisa dengan melihat gaya bahasanya.

Apakah anda setuju?

Membedakan buku fiksi dan nonfiksi tidak bisa dengan melihat gaya bahasanya. Karena bisa saja kita menemukan buku fiksi dengan menggunakan bahasa yang sangat serius dan formal. Begitu pun mungkin saja ada buku nonfiksi dengan bahasa sastra yang mendayu-dayu, berbunga-bunga, disajikan dengan sangat santai dan tidak formal.

Perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada masalah “fakta atau khayalan”?

Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita. Walaupun penulis seringkali mengadopsi peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh, latar dan fakta-fakta tertentu, namun itu semua dibuat agar lebih menarik dan pembaca bisa merasakan bahwa peristiwa tersebut seolah-olah nyata.

Ide ceritanya hanyalah rekaan belaka atau imajinatif. memiliki tema berupa ide yang diuraikan dalam cerita, memiliki alur/plot sehingga tergambar urutan peristiwa, ada tokoh dan penokohan,  adanya latar (setting) yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu serta suasana dalam sebuah cerita, dan memiliki sudut pandang kepenulisan, berupa posisi penulis dalam cerita.

Sedangkan buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya. Buku nonfiksi ditulis berdasarkan fakta yang bersumber dari hasil pengamatan dan data. Bukan mengarang-ngarang. Isinya dapat dipertanggungjawabkan. Dan karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh pembaca.

Jadi, buku fiksi adalah buku yang berisi cerita yang ditulis berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Tulisannya banyak dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya.

Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta, kenyataan, atau hal-hal yang benar-benar ada dan terjadi. buku nonfiksi memiliki objektifitas yang membangkitkan nalar pembaca.

Mudah-mudahan dengan menyimak penjelasan tadi, peserta didik kelas 8 yang menggunakan Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 dapat mengerjakan kegiatan berikut.

Kegiatan 9.1

  1. Termasuk bagian  dari  jenis  teks  apakah  cuplikan  di  bawah  ini:  fiksi  atau  nonfiksi? Kemukakanlah alasan-alasannya! Berdiskusilah untuk membahas masalah-masalah tersebut!
  2. Orang-orang yang  kebetulan  melewati  jalan  itu  sepertinya  selalu  ingin  berhenti. Mereka ingin mengetahui sesuatu yang telah terjadi di sana. Orang yang lalu lalang ingin langsung melihat keadaan ibu itu. Dia terlihat lemah. Badannya  yang  hanya  rangka  dan  kulit  ditutupi  kaus  berwarna  hitam  dan celana  cokelat  yang  lusuh.  Bibirnya  kering,  pecah-pecah  hampir  terkelupas.  Napasnya  terengah-engah  dan  tampak  payah.  Lalu,  seorang  ibu  datang  memecahkan keriuhan suasana, membawa segelas air. Ibu itu membangunkan badannya  sampai  dia  terduduk.  Kemudian,  air  itu  diberikan  kepadanya.  Sesudah itu dia mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
  3. Begitulah Anya  setiap  harinya.  Ia  gemar  belanja.  Hal  itu  bermula  ketika  ia  sering  diejek  temannya  karena  dibilang  anak  pingit.  Setiap  pulang  sekolah,  ia langsung pulang dan tak pernah kumpul-kumpul di warung bakso apalagi jalan-jalan  ke  pertokoan.  Baru  setelah  Irene  mentraktir  Anya  makan  di  sebuah pusat perbelanjaan, ia mulai tertarik. Seterusnya ia kecanduan. Akan tetapi,  akhir-akhir  ini,  kegemarannya  tersebut  telah  membuatnya  begitu  boros.  Pernak-pernik  maupun  aksesoris-aksesoris  yang  sebenarnya  tidak  ia  butuhkan, tetap diborong dengan alasan gengsi.

Kutipan

Jenis Buku

Alasan

1
2

 

Tulislah dua  buah  kutipan  yang  masing-masing  bersumber  dari  buku  fiksi  dan nonfiksi. Jelaskan pula alasan kefiksian atapun kenonfiksian dari kutipan-kutipan tersebut!

Kutipan

Sumber Buku

Alasan  Kefiksian/Kenonfiksian

 

Tugas Individu

Kunjungilah perpustakaan sekolahmu. Bacalah lima buah buku yang masing-masing berupa fiksi dan nonfiksi. Catalah identitas buku itu yang meliputi judul, penulis/pengarang,  penerbit,  jumlah  halaman.  Jelaskan  pula  isi  buku  itu  secara  ringkas!

Buku Fiksi

Judul

Pengarang

Penerbit

Jumlah Halaman

Isi Buku

Buku Nonfiksi

Judul

Pengarang

Penerbit

Jumlah Halaman

Isi Bku

Demikian, semoga ada manfaatnya.

Salam Literasi .

Materi tersebut merupakan materi dalam mendukung RPP KD 3.17.

Lihat pula: Tag Semua Kegiatan Literasi

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII Edisi Revisi 2017.

Artikel SebelumnyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (9.A.2)
Artikel SelanjutnyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (9.A.1)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini