Laksanakanlah Shalat

Tafsir Al-Qur’an: Surah Thaahaa ayat 14

0
732

Kajian Tafsir Surah Thaahaa ayat 14. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat  untuk mengingat Aku:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

  إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي (١٤)

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat  untuk mengingat Aku. (Q.S. Thaahaa : 14)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa‘budnī (sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku, karena itu beribadahlah kamu kepada-Ku), yakni karena itu hendaklah kamu taat kepada-Ku.

Wa aqimish shalāta li dzikrī (dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku), yakni jika kamu lupa mengerjakan suatu shalat, maka kerjakanlah shalat itu manakala kamu ingat.


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku[21] dan laksanakanlah shalat[22] untuk mengingat Aku[23].

[21] Yakni dengan mengarahkan semua ibadah yang nampak maupun tersembunyi, yang dasar maupun yang cabang.

[22] Disebutkan shalat meskipun ia termasuk ke dalam ibadah, karena kelebihan dan keistimewaannya dan karena di dalamnya terdapat ibadah hati, lisan dan anggota badan.

[23] Yang demikian, karena tanpa mengingat-Nya, maka akan hilang semua kebaikan, maka Allah mensyariatkan berbagai ibadah yang tujuannya adalah untuk mengingat-Nya, terutama shalat. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Terj. Al ‘Ankabut: 45) Yakni shalat yang di sana terdapat dzikrullah itu lebih besar dari sekedar dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku) di dalam salat itu.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku. (Thaha: 14)

Ini merupakan kewajiban pertama bagi orang-orang mukalaf, yaitu hendaknya ia mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.

Firman Allah Swt.:

maka sembahlah Aku. (Thaha: 14)

Maksudnya, Esakanlah Aku dan sembahlah Aku tanpa mempersekutukan Aku.

dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14)

Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah salatlah kamu untuk mengingat-Ku.

Menurut pendapat lain, maksudnya ialah dirikanlah salat bilamana kamu ingat kepada-Ku.

Makna yang kedua ini diperkuat oleh hadis yang dikemukakan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى بْنُ سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم قال: إِذَا رَقَد أَحَدُكُمْ عَنِ الصَّلَاةِ، أَوْ غَفَلَ عَنْهَا، فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ: وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي

telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Al-Musanna ibnu Sa’id, dari Qatadah, dari Anas, dari Rasulullah ﷺ yang telah bersabda: Apabila seseorang di antara kalian tertidur hingga meninggalkan salatnya atau lupa kepada salatnya, hendaklah ia mengerjakannya saat mengingatnya. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, “Dirikanlah salat untuk mengingat-Ku.” (Thaha: 14)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui sahabat Anas r.a. bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

مَنْ نَامَ عَنْ صَلَاةٍ أَوْ نَسِيَهَا، فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا، لَا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذَلِكَ

Barang siapa tidur meninggalkan salat (nya) atau lupa kepadanya, maka kifaratnya ialah mengerjakannya (dengan segera) manakala ingat kepadanya, tiada kifarat lain kecuali hanya itu.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaSetiap Orang Dibalas Sesuai dengan Apa yang Dia Usahakan
Artikel SelanjutnyaNabi Musa ‘Alaihis Salam Berada di Lembah yang Suci