Kata Ekspresif pada Cerita Pendek

0
714
Penggunaan Membedakan Kosa Kata Pilihan Kerja Sifat Sapaan Majemuk Sandang Ganti Tak Tentu Dasar Berimbuhan Khusus Asing Depan Adverbia Belajar Menghindari Bilangan Baku Tidak Pemenggalan Ekspresif.
Penggunaan Membedakan Kosa Kata Pilihan Kerja Sifat Sapaan Majemuk Sandang Ganti Tak Tentu Dasar Berimbuhan Khusus Asing Depan Adverbia Belajar Menghindari Bilangan Baku Tidak Pemenggalan Ekspresif.

Materi ini untuk mendukung lembar kerja peserta didik dalam menelaah kata ekspresif pada cerita pendek.

Bahan bacaan yang terdapat pada bagian ini untuk kepentingan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar 3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang.

Lihat: LKPD Latihan Kata/Kalimat Ekspresif pada Cerita Pendek

 

Kata Ekspresif

Menulis cerpen atau karya fiksi memerlukan keterampilan memilih kata yang bermakna kuat, lebih ekspresif secara emosi.

Berikut merupakan latihan menggunakan kata ekspresif.

Jawaban dari pertanyaan telaah ini bersifat terbuka. Tidak boleh menentukan hanya satu jawaban yang betul, apalagi dengan kalimat yang kaku. Pengajaran sastra membolehkan peserta didik memiliki jawaban berdasarkan persepsi asalkan memiliki argumen yang masuk akal dan dapat diterima. Pertanyaan yang bersifat divergen diharapkan dapat membina dan mengembangkan berpikir kritis dan kreatif.

Jawaban ini bukan jawaban satu-satunya, hanya rambu-rambu jawaban.

Peserta didik bebas mengekspresikan gagasannya dengan persepsinya. Guru hanya mengarahkan agar peserta didik tidak terlalu jauh dari tujuan latihan, yaitu mengembangkan kemampuan memaknai dan membuat kata/kalimat ekspresif.

  1.  Bacalah kalimat berikut!

Wajahnya keras dan beku seperti dinding batu. Ia berkata, “Aku ikut!”

Makna yang emotif yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

  • Keinginan yang sangat kuat untuk ikut.
  • Keinginan ikut secara terpaksa.
  • Keinginan ikut namun ada juga rasa enggan.
2.  Untuk menyatakan “diam” yang lebih ekspresif adalah sebagai berikut.
  • Ia diam tidak bergerak.
  • Ia tetap diam meski diganggu lalat.
  • Ia diam membatu.

3.  Bacalah kalimat berikut!

Mulutnya tiba-tiba rasa terkunci.

  • Maksud kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
  • Ia tidak dapat berkata-kata karena mulutnya terasa kaku.
  • Ia tidak dapat berkata-kata lagi.

Ia tidak dapat berkata-kata lancar.

4.  Bacalah kalimat berikut!

Ada seorang baru saja kehilangan mata pencaharian. la tidak mampu berbuat apa-apa. Beban dan kesusahan terbayang di depan mata. Reaksi orang itu: Ia tertawa. Tawa yang membungkus tangis.

Maksud kalimat yang dalam garis miring tersebut adalah sebagai berikut.

  • Ia mampu tertawa dengan susah payah.
  • Rasa sedih dan gembira menjadi satu.
  • Tawanya merupakan bentuk ungkapan kesedihan.
5.  Bacalah kalimat berikut!

Ia sudah jauh dari rumah. Keterasingan tiba-tiba menggigit dirinya.

Kalimat ini cocok untuk menggambarkan perasaan seseorang yang:

  • berada di suatu tempat yang jauh dari rumah untuk menjalankan tugas;
  • meninggalkan rumah untuk pertama kalinya dan belum memiliki tujuan yang pasti;
  • merasa asing di negeri sendiri.

6.  Bacalah kalimat berikut!

Kulayangkan pandangku ke gugusan tanah gunung yang teriris oleh kolam.

Kata teriris memiliki makna yang mirip dengan kata terbelah dalam kalimat:

  • Hutan tropis raya itu terbelah sungai besar dari arah utara.
  • Gempa bumi telah menyebabkan bukit itu terbelah menjadi dua.
  • Bagai pinang terbelah dua.

7.  Bacalah kalimat berikut!

Aku telah menghabiskan waktu satu jam yang terakhir itu dengan kecemasan serta kegelisahan yang memadat.

Kalimat ini cocok untuk menggambarkan seseorang yang:

  • mengikuti ujian yang sangat menentukan;
  • berhasil menghabiskan waktu satu jam yang tidak mengenakkan;
  • menanti sesuatu disertai perasaan tidak pasti.
8.  Bacalah kalimat berikut!

Matahari menancap tinggi di langit. Udara Gerah.

Kalimat tersebut mengandung arti berikut.

  • Matahari terletak di langit yang sangat tinggi.
  • Matahari yang tinggi dapat membuat udara gerah.
  • Matahari tepat tengah hari.

9.  Bacalah kalimat berikut!

Bahagia seperti ini terlalu besar. Dadanya sesak.

Kalimat berikutnya yang cocok dengan kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

  • Aku menangisi kepergiannya dengan pandangan lurus tajam.
  • Ia ingin berteriak kuat-kuat dan meloncat tinggi-tinggi.
  • Ia lalu jatuh terduduk, matanya menerawang.

10. Bacalah kalimat berikut!

Matahari telah terbenam. Onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam.

Kalimat ini dapat juga menggambarkan satuan waktu berikut.

  • Pukul tujuh petang.
  • Senja kala.
  • Antara pukul lima dan enam sore.

Demikian, semoga bermanfaat!

Lihat: Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 K-13 Edisi Revisi

Sumber:

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019.

Artikel SebelumnyaMengubah Sudut Pandang Penceritaan
Artikel SelanjutnyaLatihan Kata/Kalimat Ekspresif pada Cerita Pendek

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini