Hidup Adalah Kejutan-kejutan
Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak diharapkan
Eh … malah nonggol pertama kali
Seringkali suatu hal yang sangat diinginkan
Eh … malah menjauh dan malah semakin menjauh
Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak diperkirakan
Eh… malah muncul paling duluan
Seringkali suatu hal yang sangat diimpikan
Eh … malah pergi menghilang
Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak terbayangkan
Eh … malah datang, datang, dan datang
Seringkali suatu hal yang kita merasa tidak akan mampu
Eh … malah terwujud dengan sukses
Seringkali suatu hal yang kita merasa paling pintar
Eh … malah, “Malu ah …. “
Seringkali suatu hal itu tak masuk akal
Eh … malah sering kali kita berkata, “Kenapa bisa?”
Seringkali suatu hal yang sama sekali mustahil
Eh … malah seringkali membuat takjub
Seringkali terhadap suatu hal yang ditakutkan
Eh … malah lancar-lancar saja
Seringkali kita seringkali
Eh … malah eh….
Hidup memang penuh kejutan
Hidup adalah surprise
Walau manusia diberi akal
Tetapi banyak yang tak terduga
Kita ini kan buru-buru mau kerja
Eh … di jalan bertemu dengan hal, kita berhenti sejenak
Apa artinya itu?
Adakah yang mengendalikan kita?
Dan surpriseapa yang kita harapkan?
Tinggal, harus bagaimana kita?
Semoga bisa menjabarkannya.
kecilnyaaku
Guruku
Ingin aku informasikan
Wahai guru-guruku
Bahwa ilmu yang kau berikan kepadaku
Sungguh bermanfaat
Memang kau tidak mendidikku menjadi ahli bahasa
Kau tidak mendidikku untuk menjadi ahli hukum dan filsapat
Kau tidak mendidikku untuk menjadi ahli kesehatan
Kau tidak mendidikku untuk menjadi Presiden
Namun menjadi ahli bahasa, ahli hukum, ahli kesehatan, menjadi Presiden
Itu berkat jasamu
Guruku ….
Ilmu yang kau limpahkan, tiada yang percuma
Walau aku tidak terlalu pandai
Tetapi rasa syukurku
Semoga terus ditambah-tambah dengan nikmat-nikmat-Nya
Guruku, aku ingin menjadi saksi
Di Hadapan Robbul ‘Izzati nanti
Bahwa kau memang begitu mulia
Kau memang benar-benar sebagai khalifah-Nya
Penerang kegelapan
Guruku ….
Aku selayaknya memuliakanmu
Sebagaimana sabdanya, : “Akrim ustadzaka”
Muliakanlah gurumu!
Namun ….
Astaghfirullah ….
Ma’afkan aku guruku.
Kalau mengingat jasamu
Aku tidak bisa berkata lagi
Di hadapanmu ….
Kecilyaaku