Hidup Adalah Kejutan-kejutan dan Puisi Guru

0
1172

Hidup Adalah Kejutan-kejutan

 

Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak diharapkan

Eh … malah nonggol pertama kali

Seringkali suatu hal yang sangat diinginkan

Eh … malah menjauh dan malah semakin menjauh

Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak diperkirakan

Eh… malah muncul paling duluan

Seringkali suatu hal yang sangat  diimpikan

Eh … malah pergi menghilang

Seringkali suatu hal yang sama sekali tidak terbayangkan

Eh … malah datang, datang, dan datang

Seringkali suatu hal yang kita merasa tidak akan mampu

Eh … malah terwujud dengan sukses

Seringkali suatu hal yang kita merasa paling pintar

Eh … malah, “Malu ah …. “

Seringkali suatu hal itu tak masuk akal

Eh … malah sering kali kita berkata, “Kenapa bisa?”

Seringkali suatu hal yang sama sekali mustahil

Eh … malah seringkali membuat takjub

Seringkali terhadap suatu hal yang ditakutkan

Eh … malah lancar-lancar saja

Seringkali kita seringkali

Eh … malah eh….

 

Hidup memang penuh kejutan

Hidup adalah surprise

Walau manusia diberi akal

Tetapi banyak yang tak terduga

Kita ini kan buru-buru mau kerja

Eh … di jalan bertemu dengan hal, kita berhenti sejenak

 

Apa artinya itu?

Adakah yang mengendalikan kita?

Dan surpriseapa yang kita harapkan?

Tinggal, harus bagaimana kita?

Semoga bisa menjabarkannya.

kecilnyaaku

 

 

Guruku

Ingin aku informasikan

Wahai guru-guruku

Bahwa ilmu yang kau berikan kepadaku

Sungguh bermanfaat

 

Memang kau tidak mendidikku menjadi ahli bahasa

Kau tidak mendidikku untuk menjadi ahli hukum dan filsapat

Kau tidak mendidikku untuk menjadi ahli kesehatan

Kau tidak mendidikku untuk menjadi Presiden

Namun menjadi ahli bahasa, ahli hukum, ahli kesehatan, menjadi Presiden

Itu berkat jasamu

 

Guruku ….

Ilmu yang kau limpahkan, tiada yang percuma

Walau aku tidak terlalu pandai

Tetapi rasa syukurku

Semoga terus ditambah-tambah dengan nikmat-nikmat-Nya

 

Guruku, aku ingin menjadi saksi

Di Hadapan Robbul ‘Izzati nanti

Bahwa kau memang begitu mulia

Kau memang benar-benar sebagai khalifah-Nya

Penerang kegelapan

 

Guruku ….

Aku selayaknya memuliakanmu

Sebagaimana sabdanya, : “Akrim ustadzaka”

Muliakanlah gurumu!

 

Namun ….

Astaghfirullah ….

Ma’afkan aku guruku.

Kalau mengingat jasamu

Aku tidak bisa berkata lagi

Di hadapanmu ….

Kecilyaaku

 

Artikel SebelumnyaBagian dari Pendidikan Guru untuk Anak Didiknya
Artikel SelanjutnyaPuisi: Fase – Fase Kehidupan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini