Barang Siapa Berpaling dari Al-Qur’an, Maka Dia Akan Memikul Dosa

Tafsir Al-Qur’an: Surah Thaahaa ayat 99-101

0
630

Kajian Tafsir Surah Thaahaa ayat 99-101. Kisah umat-umat terdahulu merupakan peringatan bagi manusia, Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan barang siapa berpaling dari Al-Qur’an, maka dia akan memikul dosa pada hari kiamat. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

كَذَلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ مَا قَدْ سَبَقَ وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِنْ لَدُنَّا ذِكْرًا   (٩٩) مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا (١٠٠) خَالِدِينَ فِيهِ وَسَاءَ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِمْلا (١٠١)

Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sungguh, telah Kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi Kami. Barang siapa berpaling darinya (Al-Qur’an), maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat (dosa) pada hari kiamat, Mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan sungguh buruk beban dosa itu bagi mereka pada hari kiamat. (Q.S. Thaahaa : 99-101)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Kadzālika (demikianlah), yakni seperti itulah.

Naqush-shu ‘alaika (Kami kisahkan kepadamu), yakni hai Muhammad, Kami menurunkan Jibril mengisahkan kepadamu.

Min ambā-i mā qad sabaqa (sebagian berita yang telah lalu), yakni informasi tentang umat-umat terdahulu.

Wa qad ātaināka mil ladunnā dzikrā (dan sungguh Kami telah memberikan suatu peringatan [Al-Qur’an] dari sisi Kami kepadamu), yakni sungguh Kami telah memuliakan kamu dengan Al-Qur’an yang berisi informasi tentang orang-orang terdahulu dan orang-orang kemudian.

Man a‘radla ‘anhu (barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an), yakni barangsiapa yang kafir kepada Al-Qur’an.

Fa innahū yahmilu yaumal qiyāmati wizrā (maka sesungguhnya pada hari kiamat ia akan memikul dosa) syirik.

Khālidīna fīh (mereka kekal dalam keadaan itu), yakni mereka langgeng dalam siksaan dosa itu.

Wa sā-a lahum yaumal qiyāmati himlā (dan amatlah buruk beban bagi mereka pada hari kiamat), yakni beban dosa mereka.


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. Demikianlah[6] Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu[7], dan sungguh, telah Kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an)[8] dari sisi Kami.

[6] Yakni sebagaimana Kami kisahkan kepadamu kisah ini, wahai Muhammad.

[7] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberikan nikmat kepada Nabi-Nya Muhammad ﷺ dengan mengisahkan berita orang-orang terdahulu, seperti kisah yang sebelumnya disebutkan. Beliau ﷺ sama sekali tidak belajar dari orang-orang yang mengetahui kisah itu dan tidak belajar kepada Ahli Kitab, oleh karenanya hal ini menunjukkan bahwa Beliau adalah utusan Allah dan apa yang Beliau bawa adalah hak (benar).

[8] Al-Qur’an disebut dzikr (peringatan atau pengingat), karena Al-Qur’an mengingatkan berita-berita yang terdahulu, mengingatkan nama-nama dan sifat Allah yang sempurna, mengingatkan hukum-hukum berupa perintah dan larangan, mengingatkan hukum-hukum jaza’i (pembalasan), dsb. Oleh karena itu, Al-Qur’an wajib diterima, diikuti, dimuliakan, diambil cahayanya yang menunjuki ke jalan yang lurus, didatangi dengan dipelajari, diamalkan dan diajarkan. Adapun jika menyikapinya dengan berpaling darinya atau bersikap yang lebih parah dari itu, seperti mengingkari dan mendustakan, maka sama saja kufur kepada nikmat itu, dan barang siapa yang melakukan demikian maka ia pantas menerima hukuman sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.

  1. Barang siapa berpaling darinya (Al-Qur’an)[9], maka sesungguhnya dia akan memikul beban yang berat (dosa)[10] pada hari kiamat,

[9] Dengan tidak beriman, meremehkan perintah dan larangannya atau tidak mau mempelajari kandungannya yang wajib.

[10] Dosa akan berubah menjadi azab bagi pelakunya, dan azab itu disesuaikan besar-kecilnya tergantung dosa yang dikerjakan.

  1. Mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan sungguh buruk beban dosa itu bagi mereka pada hari kiamat[11],

[11] Seburuk-buruk beban adalah beban yang mereka pikul, dan seburuk-buruk azab adalah azab yang diterima mereka pada hari kiamat.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Demikianlah) sebagaimana Kami telah mengisahkan cerita ini kepadamu, hai Muhammad (Kami kisahkan kepadamu sebagian kisah) berita (umat yang telah silam) yakni bangsa-bangsa di masa lampau (dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu) yakni Kami telah memberimu (dari sisi Kami) yakni dari hadirat Kami (suatu peringatan) yakni Al-Qur’an.
  2. (Barang siapa berpaling daripada Al-Qur’an) artinya ia tidak beriman kepada Al-Qur’an (maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat) beban yang sangat berat berupa dosa-dosa.
  3. (Mereka kekal di dalamnya) menanggung azab dosanya untuk selamanya. (Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat) lafal Himlan merupakan Tamyiz yang menafsirkan makna Dhamir dalam lafal Saa’a, sedangkan subjek yang dicelanya dibuang yaitu lafal Wizrahum, artinya dosa mereka. Huruf Lam yang ada pada lafal Lahum berfungsi untuk menerangkan. Kemudian lafal Yaumal Qiyaamah dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa telah Kami ceritakan kepadamu kisah Musa dan semua apa yang terjadi pada dirinya dalam menghadapi Fir’aun dan bala tentaranya, yaitu dengan kisah yang jelas dan sesuai dengan kejadiannya. Begitu pula telah Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah masa lalu lainnya sesuai dengan kejadiannya tanpa ada penambahan atau pengurangan, dan ini:

sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan. (Thaha: 99)

Yakni Al-Qur’an yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha-bijaksana lagi Maha Terpuji. Tiada seorang nabi pun sejak mereka diutus hingga diakhiri dengan Nabi Muhammad ﷺ diberi sebuah Kitab yang semisal dengan Al-Qur’an, tiada suatu kitab pun yang lebih sempurna dan lebih mencakup isinya daripada Al-Qur’an. Di dalamnya termuat kisah-kisah terdahulu, kisah masa Al-Qur’an, dan kisah masa mendatang, di dalamnya terkandung pula hukum yang memutuskan di antara manusia.

Firman Allah Swt.:

Barang siapa berpaling dari Al-Qur’an. (Thaha: 100)

Yaitu mendustakannya dan berpaling, tidak mau mengikuti perintah dan larangannya, lalu ia mencari petunjuk dari selain Al-Qur’an, maka sesungguhnya Allah akan menyesalkannya dan menuntunnya ke jalan yang menjerumuskannya ke dalam neraka Jahim. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Barang siapa berpaling dari Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat. (Thaha: 100)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman lainnya yang mengatakan:

وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ

Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17)

Makna ayat ini bersifat umum mencakup semua orang yang sampai kepadanya Al-Qur’an, baik dari kalangan orang Arab maupun non-Arab, dan baik dari kalangan ahli kitab maupun lainnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ

supaya dengan Al-Qur’an Aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al-An’am: 19)

Setiap orang yang sampai kepadanya Al-Qur’an, maka Al-Qur’an memberikan peringatan kepadanya dan menyerunya. Maka barang siapa yang mengikutinya akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang menentangnya serta berpaling darinya, sesatlah ia dan celakalah ia di dunia ini, dan tempat yang diancamkan baginya kelak di hari kiamat adalah neraka. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

Barang siapa berpaling dari Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam keadaan itu. (Thaha: 100-101)

Artinya tidak ada jalan selamat bagi mereka dari siksa neraka, dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.

Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat. (Thaha: 101)

Yakni seburuk-buruk beban adalah beban yang mereka pikul.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaKehidupan Dunia yang Sebentar
Artikel SelanjutnyaTuhan yang Berhak Kamu Ibadahi Hanyalah Allah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini