Ayat 185 Surah Al-Baqarah, Dia Menghendaki Kemudahan

Kajian Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat 185

0
90

Ayat 185 Surah Al-Baqarah menegaskan bahwa Dia menghendaki kemudahan bagi umat-Nya dan tidak menghendaki kesulitan. Pesan ini menekankan bahwa aturan-aturan agama, termasuk kewajiban berpuasa, tidak diberlakukan untuk menyulitkan kita, tetapi sebagai bentuk rahmat dan petunjuk yang memudahkan bagi kita.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

.

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 185

Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 185 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

… Yurīdullāhu bikumul yusra (Allah menginginkan kemudahan bagi kalian).

Wa lā yurīdu bikumul ‘usra (dan tidak menginginkan kesulitan bagi kalian).

Wa li tukmilul ‘iddata (dan hendaklah kalian menyempurnakan bilangan).

Simak: Surah Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

.

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 185

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 185 ini.

.

Tafsir Ibnu Abbas

(Allah menginginkan kemudahan bagi kalian), yakni Allah Ta‘ala bermaksud memberi keringanan bagi kalian yang sedang dalam perjalanan dengan berbuka. Pendapat lain mengatakan, Dia lebih memilih kalian berbuka jika sedang dalam perjalanan.

(dan tidak menginginkan kesulitan bagi kalian), yakni Dia tidak menghendaki kalian mengalami kesulitan dengan shaum dalam perjalanan. Pendapat lain mengatakan, Dia tidak Memilih shaum bagi kalian yang sedang dalam perjalanan.

(dan hendaklah kalian menyempurnakan bilangan), yakni agar kalian melaksanakan shaum pada saat mukim (shaum qadla), sebanyak hari kalian berbuka ketika dalam perjalannan…

Simak: Ayat Kursi, Pencerahan Jiwa dan Kehadiran Ilahi

.

Tafsir Hidayatul Insan

… Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu[8]. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya..

[8] Ayat ini menunjukkan bahwa semua perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya pada asalnya adalah mudah. Oleh karena itu, ketika ada beberapa hal yang menjadikannya berat, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengadakan bentuk kemudahan lainnya, bisa berupa pengguguran kewajiban (misalnya gugurnya kewajiban hajji bagi yang tidak mampu) atau meringankan dengan berbagai bentuk peringanan (misalnya ketika shalat, jika tidak sanggup sambil berdiri, bisa dilakukan sambil duduk dsb).

.

Tafsir Jalalain

(Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesempitan) sehingga oleh karenanya kamu diperbolehkan-Nya berbuka di waktu sakit dan ketika dalam perjalanan. Karena yang demikian itu merupakan `illat atau motif pula bagi perintah berpuasa, maka diathafkan padanya.

(Dan hendaklah kamu cukupkan) ada yang membaca ‘tukmiluu’ dan ada pula ‘tukammiluu’.

(bilangan) maksudnya bilangan puasa Ramadhan …

Lihat: Al-Quran Juz 2: Merenungkan Kedalaman Surah Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. (Al-Baqarah: 185)

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الْخُزَاعِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ هِلَالٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ الْعَدَوِيِّ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، عَنِ الْأَعْرَابِيِّ الذِي سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إن خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ، إِنَّ خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al-Khuza’i, telah menceritakan kepada kami Abu Hilal, dari Humaid ibnu Hilal Al-Adawi, dari Abu Qatadah, dari Al-A’rabi yang mendengarnya langsung dari Nabi ﷺ: Sesungguhnya sebaik-baik (peraturan) agama kalian ialah yang paling mudah, sesungguhnya sebaik-baik (peraturan) agama kalian ialah yang paling mudah.

قَالَ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ هِلَالٍ، حَدَّثَنَا غَاضِرَةُ بْنُ عُرْوة الفُقَيْمي، حَدَّثَنِي أَبِي عُرْوَة، قَالَ: كُنَّا نَنْتَظِرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ رَجلا يَقْطُرُ رَأْسُهُ مِنْ وُضُوءٍ أَوْ غُسْلٍ، فَصَلَّى، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ جَعَلَ النَّاسُ يَسْأَلُونَهُ: عَلَيْنَا حَرَجٌ فِي كَذَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ دِينَ اللَّهِ فِي يُسْرٍ ثَلَاثًا يَقُولُهَا

Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Asim ibnu Hilal, telah menceritakan kepada kami Amir ibnu Urwah Al-Faqimi, telah menceritakan kepadaku Abu Urwah yang menceritakan: Ketika kami sedang menunggu Nabi , maka keluarlah beliau dengan kepala yang masih meneteskan air karena habis wudu atau mandi, lalu beliau shalat. Setelah beliau selesai dari shalat-nya, maka orang-orang bertanya kepadanya, Apakah kami berdosa jika melakukan demikian? Maka Rasulullah bersabda,  Sesungguhnya agama Allah itu berada dalam kemudahan. Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali.

Imam Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula dalam tafsir ayat ini melalui hadits Muslim ibnu Abu Tamim, dari Asim ibnu Hilal dengan lafaz yang sama.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو التَّيَّاحِ، سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم قَالَ: يَسِّرُوا، وَلَا تُعَسِّرُوا، وسكِّنُوا وَلَا تُنَفِّروا

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, telah menceritakan kepada kami Abut Tayyah; ia pernah mendengar sahabat Anas radiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Mudahkanlah dan janganlah kalian mempersulit, serta bersikap simpatilah kalian dan janganlah kalian bersikap tidak disenangi.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya di dalam kitab Sahih masing-masing. Di dalam kitab Sahihain disebutkan pula bahwa ketika Rasulullah ﷺ mengutus sahabat Mu’az ibnu Jabal dan Abu Musa ke negeri Yaman, beliau bersabda kepada keduanya:

بَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا، وَيَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا، وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا

Sampaikanlah berita gembira (kepada mereka) dan janganlah kamu berdua bersikap yang membuat mereka antipati kepadamu; permudahkanlah oleh kamu dan janganlah kamu berdua mempersulit; dan saling bantulah kamu berdua dan jangan sampai kamu berdua berselisih pendapat.

Di dalam kitab Sunan dan kitab Masanid disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

بُعِثْتُ بالحنيفيَّة السَّمْحَةِ

Aku diutus membawa agama yang cenderung kepada perkara yang hak dan penuh dengan toleransi.

Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih di dalam kitab tafsirnya mengatakan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا يَحْيَى ابْنُ أَبِي طَالِبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ، حَدَّثَنَا أَبُو مَسْعُودٍ الجُرَيري، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ مِحْجَن بْنِ الْأَدْرَعِ: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رَأَى رَجُلًا يُصَلِّي فَتَرَاءَاهُ بِبَصَرِهِ سَاعَةً، فَقَالَ: أَتُرَاهُ يُصَلِّي صَادِقًا؟  قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا أَكْثَرُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ صَلَاةً، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لا تُسْمِعْه فَتُهلِكَه وَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ إِنَّمَا أَرَادَ بِهَذِهِ الْأُمَّةِ اليُسْر، وَلَمْ يَرِدْ بِهِمُ العُسْر

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ishaq ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Talib, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ibnu Ata, telah menceritakan kepada kami Abu Mas’ud Al-Hariri, dari Abdullah ibnu Syaqiq, dari Mihjan ibnul Adra’ yang menceritakan: Bahwa Rasulullah ﷺ melihat seorang lelaki yang sedang shalat, lalu beliau menatapnya dengan pandangan mata yang tajam selama sesaat, kemudian bersabda, Bagaimanakah menurutmu, apakah lelaki ini shalat dengan sebenarnya? Perawi berkata, Aku menjawab, Wahai Rasulullah, orang ini adalah penduduk Madinah yang paling banyak mengerjakan shalat’. Maka Rasulullah ﷺ bersabda, Janganlah kamu memperdengarkan jawabanmu kepadanya, karena akan membinasakannya (membuatnya bangga dan riya)! Dan Rasul ﷺ bersabda, Sesungguhnya Allah hanya menghendaki kemudahan belaka bagi umat ini, dan Dia tidak menghendaki mereka kesulitan.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesulitan bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya. (Al-Baqarah: 185)

Yakni sesungguhnya Aku memberikan keringanan kepada kalian boleh berbuka bagi orang yang sakit dan yang sedang dalam perjalanan serta uzur lainnya, tiada lain karena Aku menghendaki kemudahan bagi kalian. Dan sesungguhnya Aku memerintahkan kalian untuk mengqadainya agar kalian menyempurnakan bilangan bulan Ramadhan  kalian.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Halaman:    2    3    4

 

Artikel SebelumnyaAyat 185 Surah Al-Baqarah, Pentingnya Bersyukur
Artikel SelanjutnyaAl-Baqarah Ayat 185, Keringanan Bagi yang Sakit dan Bepergian