Allah Tidak Menyukai Orang-orang yang Berbuat Kerusakan

Kajian Tafsir Surah Al-Maa'idah ayat 64

0
242

Kajian Tafsir Surah Al-Maa’idah ayat 64. Contoh tipu daya orang-orang Yahudi, sikap main-main mereka, kedustaan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta menerangkan hukuman untuk mereka di dunia dan akhirat. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.  Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Orang-orang Yahudi berkata, Tangan Allah terbelenggu. Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. Padahal kedua tangan Allah terbuka, Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berusaha menimbulkan kerusakan di bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Maa’idah : 64)

.

Tafsir Ibnu Abbas

… Wa la yazīdanna katsīram minhum (dan benar-benar akan menambah bagi kebanyakan mereka), yakni demi Allah, sungguh akan menambah bagi kebanyakan orang-orang kafir.

Mā uηzila ilaika mir rabbika (apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu), yakni Al-Qur’an.

Thughyānan (kedurhakaan), yakni terus-menerus dalam kesesatan.

Wa kufrā, (dan kekafiran), yakni makin bersikukuh dalam kekafiran.

Wa alqainā (dan telah Kami timbulkan), yakni Kami bangkitkan.

Bainahum (di antara mereka), yakni di antara orang Yahudi dan Nasrani.

Al-‘adāwata (permusuhan), yakni saling membunuh dan membinasakan.

Wal bagh-dlā-a (dan kebencian) di dalam hati.

Ilā yaumil qiyāmah, kullamā auqadū nāral lil harbi (sampai hari kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api peperangan), yakni setiap kali mereka berkumpul untuk membunuh Muhammad ﷺ sebagai bentuk kedurhakaan.

Athfa-ahallāhu (Allah memadamkannya), yakni Allah Ta‘ala memecah-belah persatuan mereka dan menentang kesepakatan mereka.

Wa yas‘auna fil ardli fasādā (dan mereka membuat kerusakan di muka bumi), yakni mereka berjalan di muka bumi sambil berbuat kerusakan, mereka menghalang-halangi orang-orang dari Muhammad ﷺ seraya mengajak mereka kepada selain Allah Ta‘ala.

Wallāhu lā yuhibbul mufsidīn (dan Allah Tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan), yakni orang-orang Yahudi dan agama mereka.

Sebelumnya: Kedua Tangan Allah Terbuka 

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. … Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka[20]. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat[21]. Setiap mereka menyalakan api peperangan[22], Allah memadamkannya[23] dan mereka berusaha menimbulkan kerusakan di bumi[24]. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan[25].

[20] Hal ini merupakan hukuman besar yang ditimpakan kepada seorang hamba, yakni Al-Qur’an yang seharusnya menghidupkan ruh, membahagiakannya di dunia dan akhirat serta menjadikannya mendapatkan keberuntungan, yang mengharuskan seseorang menerimanya, tunduk kepada Allah dan mensyukuri-Nya, namun malah menambah kesesatan baginya dan menambah kekafirannya. Hal itu tidak lain karena berpaling daripadanya, menolaknya dan malah menentangnya.

[21] Masing-masing golongan mereka menyelisihi yang lain, tidak mau bersatu dan tidak mau tolong-menolong, bahkan saling benci-membenci dan tidak mau sepakat untuk hal yang bermaslahat bagi mereka semua.

[22] Untuk memerangi Islam dan para pemeluknya.

[23] Dengan mengecewakan mereka, memecah belah tentara mereka dan memenangkan kaum muslimin.

[24] Dengan melakukan berbagai kemaksiatan, mengajak kepada agama mereka yang batil dan menghalangi manusia dari agama Islam.

[25] Oleh karena itu, Dia akan menyiksa mereka.

.

Tafsir Jalalain

  1. … (Dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, berarti akan menambah banyak kedurhakaan dan kekafiran mereka) karena kekafiran mereka kepadanya. (Dan Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat) hingga setiap golongan menentang dan memusuhi lainnya. (Setiap mereka menyalakan api peperangan) maksudnya untuk memerangi Nabi Muhammad ﷺ (dipadamkannya oleh Allah) artinya setiap mereka bermaksud, maka ditolak oleh Allah (dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi) maksudnya menghancurkannya dengan berbuat maksiat (dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan).

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا

Dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. (Al-Maa’idah: 64)

Yakni apa (Al-Qur’an) yang diturunkan oleh Allah kepadamu sebagai nikmat justru menjadi kebalikannya menurut tanggapan musuh-musuhmu dari kalangan orang-orang Yahudi dan semua orang yang menyerupai mereka. Hal itu pun menambah percaya kaum mukmin dan menambah amal saleh serta ilmu yang bermanfaat bagi mereka, maka hal itu menambah kedengkian dan iri hati orang-orang kafir terhadapmu dan umatmu.

Tugyan artinya berlebihan dan melampaui batas dalam segala sesuatu. Yang dimaksud dengan kufran dalam ayat ini ialah kedustaan.

Perihalnya sama dengan makna yang disebutkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ

Katakanlah, Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedangkan Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh. (Fushshilat: 44)

وَنُنزلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا

Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (Al Isra : 82)

Mengenai firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Dan Kami telah timpakan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. (Al-Maa’idah: 64)

Maksudnya adalah hati mereka tidak akan bersatu, bahkan permusuhan selalu terjadi di kalangan sekte-sekte mereka, sebagian dari mereka memusuhi sebagian yang lain selama-lamanya. Demikian itu karena mereka tidak pernah sepakat dalam perkara yang hak, dan mereka telah menentang dan mendustakanmu.

Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, makna yang dimaksud dari firman-Nya, Dan Kami telah timpakan permusuhan dan kebencian di antara mereka, ialah permusuhan dan perdebatan dalam masalah agamanya. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ

Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya (Al-Maa’idah: 64)

Yaitu setiap kali mereka merencanakan berbagai perangkap untuk menjebakmu dan setiap kali mereka mengadakan kesepakatan di antara sesamanya untuk memerangimu, maka Allah membatalkannya dan membalikkan tipu muslihat itu terhadap diri mereka sendiri menjadi ‘senjata makan tuan’; sebagaimana mereka membuat lubang, maka mereka sendirilah yang terjerumus ke dalamnya.

وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (Al-Maa’idah: 64)

Ayat berikutnya: Sekiranya Mereka Beriman dan Bertakwa 

Yakni termasuk watak mereka ialah selalu berjalan di muka bumi seraya menimbulkan kerusakan padanya, sedangkan Allah tidak menyukai orang yang bersifat demikian.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Artikel SebelumnyaSekiranya Mereka Beriman dan Bertakwa
Artikel SelanjutnyaKedua Tangan Allah Terbuka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini