Allah Tidak Menyukai Keberangkatan Mereka

Kajian Tafsir Surah At-Taubah ayat 46

0
252

Kajian Tafsir Surah At-Taubah ayat 46. Membongkar kedok kaum munafik dan niat mereka yang busuk; Allah tidak menyukai keberangkatan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (٤٦)

Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (Q.S. At-Taubah : 46)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Wa lau arādul khurūja (dan seandainya mereka mau berangkat) bersamamu ke Perang Tabuk.

La a‘addū lahū (tentulah mereka mempersiapkan untuknya), yakni untuk keberangkatannya itu.

‘Uddatan (suatu persiapan), seperti senjata dan perbekalan.

Wa lāking karihallāhumbi‘ātsahum (tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka), yakni kepergian mereka bersamamu ke Perang Tabuk.

Fa tsabbathahum (karena itu Dia menghalangi mereka), yakni Allah Ta‘ala menahan mereka agar tidak berangkat.

Wa qīlaq‘udū (dan dikatakan kepada mereka, “Duduklah kalian), yakni tinggallah kalian.

Ma‘al qā‘idīn (bersama orang-orang yang duduk”), yakni bersama orang-orang yang tidak turut serta tanpa alasan, dan pikiran untuk tidak turut berperang pun muncul (Allah tanamkan) dalam hati mereka.

BACA JUGA Kajian Tafsir Juz Ke-10 untuk ayat lainnya 

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

46.[46] Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka[47], dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu[48].”

[46] Allah Subhaanahu wa Ta’aala menerangkan bahwa mereka yang tidak ikut berperang, yakni dari kalangan kaum munafik sesungguhnya telah nampak pada lahiriah mereka qarinah (tanda) yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keinginan untuk pergi berperang, dan bahwa uzur yang mereka kemukakan adalah batil, karena uzur yang sesungguhnya adalah penghalang yang menghalangi seseorang ketika seseorang telah bersusah payah untuk berangkat, kemudian ada penghalang syar’i. Inilah orang yang diberi uzur, sedangkan orang-orang munafik itu sebelumnya sengaja tidak mempersiapkan apa-apa yang menunjukkan bahwa mereka tidak ingin berangkat.

[47] Dalam qadar-Nya yang terdahulu maupun qadha’-Nya (ketika terjadinya), meskipun Dia telah memerintahkan mereka dan mendorong mereka untuk keluar serta menjadikan mereka sanggup, akan tetapi Allah dengan hikmah-Nya tidak membantu mereka, bahkan membiarkan dan melemahkan semangat mereka.

[48] Yaitu orang-orang yang sakit, wanita dan anak-anak.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Dan jika mereka mau berangkat) bersamamu (tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu) niscaya mereka akan mempersiapkan alat-alat perang dan perbekalan (tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka) artinya Dia tidak menghendaki mereka berangkat (maka Allah melemahkan keinginan mereka) Allah membuat mereka malas (dan dikatakan) kepada mereka (“Tinggallah kalian bersama orang-orang yang tinggal itu.”) yaitu orang-orang yang sakit, kaum wanita dan anak-anak kecil. Artinya Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah menakdirkan hal tersebut.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Dan jika mereka mau berangkat. (At-Taubah: 46)

Yakni berangkat berperang bersamamu.

Tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. (At-Taubah: 46)

Maksudnya, niscaya mereka bersiap-siap untuk berangkat berperang.

Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka. (At-Taubah:46)

Yaitu benci dan tidak suka berangkat berperang bersamamu secara takdir.

BACA JUGA ayat berikutnya ....

Maka Allah melemahkan keinginan mereka. (At-Taubah: 46)

Yakni menjadikan mereka malas untuk berangkat.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

 

Artikel SebelumnyaHanya Akan Membuat Kekacauan
Artikel SelanjutnyaSelalu Bimbang dalam Keraguan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini