Beranda Mengenal Allah Nabi dan Rasul Al-Baqarah: 30, Dia Mengetahui Apa yang Tidak Kita Ketahui

Al-Baqarah: 30, Dia Mengetahui Apa yang Tidak Kita Ketahui

Kajian Tafsir: Surah Al-Baqarah ayat 30

0
Juz 1: Surah Al-Fatihah & Al-Baqarah Ayat 1-141, Latin, Arti, dan Tafsir: Ibnu Abbas, Hidayatul Insan, Jalalain, Ibnu Katsir
Juz 1: Surah Al-Fatihah & Al-Baqarah Ayat 1-141, Latin, Arti, dan Tafsir: Ibnu Abbas, Hidayatul Insan, Jalalain, Ibnu Katsir

Surah Al-Baqarah ayat 30 melanjutkan dialog Allah dengan para malaikat. Allah menanggapi keraguan mereka dengan menyatakan bahwa Dia mengetahui segala sesuatu yang tidak mereka ketahui.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

.

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 30

Mari kita simak surah Al-Baqarah ayat 30 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

qāla innī a‘lamu mā lā ta‘lamūn[a] (Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”)

Simak: Surah Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

.

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 30

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 30 ini.

.

Tafsir Hidayatul Insan

… Dia berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui[6].

[6] Berupa hikmah pada penciptaan mereka. Karena ucapan para malaikat itu sebatas perkiraan mereka, sedangkan Allah Ta’ala mengetahui yang nampak maupun yang tersembunyi. Bahkan kebaikan yang muncul dari mereka lebih banyak daripada keburukan, dengan diciptakan-Nya mereka dipilih-Nya siapa di antara mereka yang menjadi para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih dan agar ayat-ayat-Nya nampak jelas bagi makhluk-Nya serta dapat dilakukan ibadah yang tidak bisa dilakukan selain oleh kalangan manusia seperti jihad dan lainnya, diuji-Nya mereka (manusia) akankah mereka mau ta’at kepada-Nya dengan kecenderungan yang ada dalam diri mereka ke arah kebaikan dan keburukan, demikian juga agar semakin jelas mana wali-Nya dan mana musuh-Nya, siapa yang berhak menempati surga-Nya dan siapa yang berhak menempati neraka-Nya, agar nampak jelas karunia dan keadilan-Nya, dan agar kelihatan jelas apa yang disembunyikan oleh Iblis berupa keburukan serta hikmah-hikmah lainnya.

Simak: Ayat Kursi, Pencerahan Jiwa dan Kehadiran Ilahi

.

Tafsir Jalalain

… (Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui) tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka. Jawab mereka, Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya. Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa….

Tadarus: Juz 1: Meresapi Keagungan Al-Fatihah & Al-Baqarah

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah:

Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu. (Q.S. Al-Baqarah : 30)

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman menjawab pertanyaan tersebut:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Dengan kata lain, seakan-akan Allah bermaksud bahwa sesungguhnya Aku mengetahui hal-hal yang tidak kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih kuat dalam penciptaan jenis makhluk ini daripada kerusakan-kerusakan yang kalian sebut itu. Karena sesungguhnya Aku akan menjadikan dari kalangan mereka nabi-nabi dan rasul-rasul; di antara mereka ada para siddiqin, para syuhada, orang-orang saleh, ahli ibadah, ahli zuhud, para wali, orang-orang bertakwa, para muqarrabin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusyuk, dan orang-orang yang cinta kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala lagi mengikuti jejak rasul-rasul-Nya.

Ditetapkan di dalam hadis sahih bahwa para malaikat itu apabila naik (ke langit) menghadap kepada Tuhan mereka seraya membawa amal-amal hamba-hamba-Nya, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala bertanya kepada mereka (sekalipun Dia lebih mengetahui), Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku? Mereka (para malaikat) menjawab, Kami datangi mereka dalam keadaan sedang shalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang shalat.

Demikian itu karena mereka datang kepada kita secara silih berganti, dan mereka berkumpul dalam shalat Subuh dan shalat Asar. Malaikat yang datang tinggal bersama kita, sedangkan malaikat yang telah menunaikan tugasnya naik meninggalkan kita seraya membawa amal-amal kita, sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Nabi ﷺ:

يُرْفَعُ إِلَيْهِ عَمَلُ اللَّيْلِ قَبْلَ النَّهَارِ، وَعَمَلُ النَّهَارِ قَبْلَ اللَّيْلِ

Dilaporkan kepada-Nya amal perbuatan malam hari sebelum siang hari, dan amal siang hari sebelum malam hari.

Ucapan para malaikat yang mengatakan, Kami datangi mereka sedang dalam keadaan shalat, dan kami tinggalkan mereka sedang dalam keadaan shalat, merupakan tafsir dari firman-Nya kepada mereka (para malaikat):

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Menurut pendapat lain, firman-Nya ini merupakan jawaban kepada mereka, yang artinya, Sesungguhnya Aku mempunyai hikmah terinci mengenai penciptaan makhluk ini, sedangkan keadaan yang kalian sebut itu sebenarnya kalian tidak mengetahuinya.

Menurut pendapat lainnya, firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala ini merupakan jawaban ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya:

Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau. (Al-Baqarah: 30)

Lalu Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30) Maksudnya, keberadaan iblis di antara kalian dan keadaan penciptaan ini tidaklah sebagaimana yang kalian gambarkan itu.

Menurut pendapat yang lain, bahkan ucapan para malaikat tersebut disitir oleh firman-Nya:

Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau. (Al-Baqarah: 30)

Ayat ini mengandung makna permintaan mereka kepada Allah untuk menghuni bumi sebagai ganti dari Bani Adam, lalu Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman kepada mereka:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30) Artinya, keberadaan kalian pada tempatnya lebih maslahat dan lebih layak bagi kalian. Demikian yang disebut oleh Ar-Razi dalam salah satu jawabannya.

Abu Ja’far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Razi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah sehubungan dengan firman-Nya:

Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. (Al-Baqarah: 30) sampai dengan firman-Nya:

Dan Aku mengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kalian sembunyikan. (Al-Baqarah: 33)

Bahwa Allah menciptakan malaikat pada hari Rabu, menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jumat. Ternyata suatu kaum dari makhluk jin itu kafir, lalu para malaikat turun ke bumi memerangi mereka karena mereka membangkang yang sebelumnya diawali dengan kerusakan di muka bumi. Karena itulah para malaikat berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya, seperti kerusakan yang dilakukan oleh makhluk jin. dan mengalirkan darah seperti yang dilakukan oleh mereka?’

Ibnu Jarir mengatakan, sebagian ulama mengatakan bahwa sesungguhnya para malaikat mengatakan, Mengapa Engkau menjadikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? Karena Allah telah mengizinkan mereka menanyakan hal tersebut sesudah Allah memberitahukan kepada mereka bahwa hal itu akan terjadi di kalangan Bani Adam. Lalu para malaikat bertanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala dengan ungkapan yang mengandung pengertian aneh terhadap hal tersebut, Mengapa mereka berbuat durhaka terhadap-Mu, wahai Tuhan, padahal Engkaulah Yang menciptakan mereka? Maka Allah menjawab mereka melalui firman-Nya:

Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Dengan kata lain, hal tersebut pasti terjadi di kalangan mereka, sekalipun kalian tidak diberi tahu mengenainya; dan sebagian dari apa yang kalian kemukakan kepada-Ku menunjukkan rasa taat kalian kepada-Ku.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa sebagian ulama mengatakan hal tersebut diajukan oleh para malaikat untuk meminta petunjuk tentang hal-hal yang tidak mereka ketahui mengenai hal itu. Seakan-akan mereka mengatakan, Wahai Tuhan, ceritakanlah kepada kami, sebagai ungkapan meminta penjelasan, bukan sebagai ungkapan protes. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Tuhan berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)

Qatadah mengatakan, tersebut di dalam ilmu Allah bahwa kelak di kalangan khalifah tersebut terdapat para nabi, para rasul, kaum yang saleh, dan para penghuni surga.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 31 bersama kami di kecilnyaaku.com.

 

Halaman:      2        4

 

Exit mobile version