Tukang-tukang Sihir Saat Mereka Berhadapan dengan Nabi Musa a.s.

Tafsir Al-Qur’an: Surah Thaahaa ayat 65-66

0
495

Kajian Tafsir Surah Thaahaa ayat 65-66. Bagaimana Fir’aun bersikap sombong serta bersandar dengan kekuatannya. Perihal tukang-tukang sihir saat mereka berhadapan dengan Nabi Musa a.s. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى (٦٥) قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى (٦٦)

(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkan?” Dia (Musa) berkata, “Silahkan kamu melemparkan!” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. (Q.S. Thaahaa : 65-66)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Qālū (mereka berkata), yakni para tukang sihir berkata kepada Musa a.s.

Yā mūsā immā aη tulqiya (“Hai Musa, apakah kamu yang akan melemparkan) tongkatmu ke tanah pertama kali.

Wa immā an nakūna awwala man alqā (atau kamikah orang yang pertama kali melemparkan”).

Qāla (dia berkata), yakni Musa berkata kepada mereka.

Bal alqū (“Silakan kalian melemparkan”) pertama kali. Alhasil, mereka pun melemparkan tujuh puluh dua tongkat dan tujuh puluh dua tali.

Fa idzā hibāluhum wa ‘ishiyyuhum yukhayyalu ilaihi (maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka itu terbayang olehnya seakan-akan), yakni terlihat oleh Musa a.s.

Miη sihrihim annahā tas‘ā (bergerak cepat karena sihir mereka), yakni melata dengan cepat.


BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-16 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkan?”
  2. Dia (Musa) berkata, “Silahkan kamu melemparkan!” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Mereka berkata, “Hai Musa!) Pilihlah (apakah kamu yang melemparkan dahulu) tongkatmu (atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?”) tongkat.
  2. (Berkata Musa, “Silakan kamu sekalian melemparkan”) maka mereka melemparkannya. (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka) asal kata ‘Ishiyyun adalah ‘Ushuwwun, kemudian kedua huruf Wawu ditukar menjadi Ya, selanjutnya harakat huruf ‘Ain dan Shad dikasrahkan, maka menjadi ‘Ishiyyun (terbayang kepada Musa seakan-akan karena pengaruh sihir mereka ia) merupakan ular-ular (yang berjalan) atau merayap pada perutnya.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Swt. menceritakan perihal tukang-tukang sihir itu saat mereka berhadapan dengan Musa, bahwa mereka berkata kepada Musa:

Apakah kamu yang melempar (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? Musa berkata, “Silakan kamu sekalian melemparkan.” (Thaha: 65-66)

Yakni apakah kamu dahulu ataukah kami. Musa menjawab, “Kalianlah yang lebih dahulu melempar, agar kami dapat melihat apa sihir yang ditampilkan oleh kalian dan agar para penonton menyaksikan dengan mata kepala mereka perbuatan sihir kalian.”

Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. (Thaha: 66)

Di dalam ayat yang lain disebutkan bahwa saat para ahli sihir itu melemparkan apa yang ada di tangan mereka, mereka mengatakan seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ

Mereka berkata, “Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.” (Asy-Syu’ara: 44)

سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ

mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-A’raf: 116)

Sedangkan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. (Thaha: 66)

Demikian itu karena mereka memasukkan air raksa ke dalamnya yang menyebabkannya dapat bergerak dan bergetar serta melompat-lompat sehingga kelihatan pada pandangan mata seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat para ahli sihir itu bergerak dengan sendirinya. Padahal kenyataannya hal itu hanyalah semata-mata tipu muslihat belaka. Para ahli sihir sangat banyak jumlahnya dan masing-masing dari mereka melemparkan tongkat dan talinya sehingga lembah itu penuh dengan ular ciptaan sihir mereka, sebagian darinya bertumpang tindih dengan sebagian lainnya.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaTidak Akan Menang Pesihir Itu, Dari Mana Pun Ia Datang
Artikel SelanjutnyaSungguh Beruntung Orang yang Menang pada Hari Ini