Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:
اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 274
Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 274 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.
Alladzīna yuηfiqūna amwālahum (orang-orang yang menafkahkan hartanya).
Bil laili wan nahāri sirraw wa ‘alāniyataη fa lahum ajruhum ‘iηda rabbihim. (pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, niscaya mereka mendapat pahala di sisi Rabb mereka).
Wa lā khaufun ‘alaihim (tidak ada kekhawatiran atas mereka).
Wa lā hum yahzanūn (dan tidak pula mereka akan bersedih hati).
Simak: Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 274
Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 274 dari ini.
Tafsir Ibnu Abbas
(orang-orang yang menafkahkan hartanya), yakni bersedekah.
(pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, niscaya mereka mendapat pahala di sisi Rabb mereka) yakni di surga.
(tidak ada kekhawatiran atas mereka) selamanya.
(dan tidak pula mereka akan bersedih hati) saat orang lain bersedih hati. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan ‘Ali bin Abi Thalib.
Tafsir Hidayatul Insan
Orang-orang yang mennginfakkan hartanya[14] di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati.
[14] Di jalan Allah, yakni di atas ketaatan dan mencari keridhaan Allah, bukan untuk yang haram, yang makruh atau keinginan hawa nafsunya.
Lihat: Juz 3: Langkah Menuju Pemahaman Mendalam tentang Al-Quran
Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah: 274)
Hal ini merupakan pujian dari Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dan untuk mencari keridaan-Nya di segala waktu baik siang maupun malam hari dan dengan berbagai cara baik yang sembunyi-sembunyi ataupun yang terang-terangan sehingga nafkah buat keluarga pun termasuk ke dalam pengertian ini pula. Seperti yang telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada Sa’d ibnu Abu Waqqas, ketika beliau menjenguknya yang sedang sakit pada tahun kemenangan atas kota Mekah, menurut pendapat yang lain pada tahun haji wada’, yaitu:
وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا ازْدَدْتَ بِهَا دَرَجَةً وَرِفْعَةً حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ
Dan sesungguhnya kamu tidak sekali-kali mengeluarkan suatu nafkah dengan mengharapkan rida Allah, melainkan engkau makin bertambah derajat dan ketinggianmu karenanya, sehingga berupa makanan yang kamu suapkan ke dalam mulut istrimu.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وبَهْز قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ الْأَنْصَارِيَّ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far dan Bahz; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Addi ibnu Sabit yang telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Yazid Al-Ansari menceritakan hadits berikut dari Abu Mas’ud radiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Sesungguhnya seorang muslim itu apabila mengeluarkan suatu nafkah kepada istrinya dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka hal itu merupakan sedekah baginya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadits ini melalui Syu’bah dengan lafaz yang sama.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Syu’aib yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sa’id ibnu Yasar menceritakan hadits berikut dari Yazid ibnu Abdullah ibnu Uraib Al-Mulaiki, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi ﷺ, bahwa firman-Nya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. (Al-Baqarah: 274), diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang memiliki kuda (untuk berjihad di jalan Allah).
Habsy As-San’ani meriwayatkan dari Ibnu Syihab, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan ayat ini, bahwa mereka adalah orang-orang yang memelihara kuda untuk berjihad di jalan Allah.
Asar yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim, kemudian ia mengatakan bahwa hal yang sama diriwayatkan pula dari Abu Umamah, Sa’id ibnul Musayyab, dan Makhul.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Yaman, dari Abdul Wahhab ibnu Mujahid, dari Ibnu Jubair, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Ali radiyallahu ‘anhu mempunyai uang empat dirham, lalu ia menafkahkan satu dirham darinya di malam hari, satu dirham lainnya pada siang harinya, dan satu dirham lagi dengan sembunyi-sembunyi, sedangkan dirham terakhir ia nafkahkan secara terang-terangan. Maka turunlah Firman-Nya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam hari dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan. (Al-Baqarah: 274)
Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui jalur Abdul Wahhab ibnu Mujahid, sedangkan dia orang yang daif. Akari tetapi, Ibnu Murdawaih meriwayatkannya pula melalui jalur yang lain dari Ibnu Abbas, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ali radiyallahu ‘anhu ibnu Abu Talib.
Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:
Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. (Al-Baqarah: 274)
Yakni di hari kiamat nanti sebagai balasan dari nafkah yang telah mereka keluarkan di jalan ketaatan.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah: 274)
Tafsir ayat ini telah diterangkan sebelumnya.
Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 275 bersama kami di kecilnyaaku.com.