Surah Al-Baqarah Ayat 268, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan

Kajian Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 268

0
177

Surah Al-Baqarah Ayat 268 membandingkan dua janji yang berlawanan: janji setan dan janji Allah SWT. Setan, sebagai musuh manusia yang setia, berusaha menyesatkan dengan menakut-nakuti dan menjanjikan kemiskinan serta menyuruh untuk berbuat keji, termasuk menjadi kikir dan enggan dalam beramal kebajikan.

Di sisi lain, Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepada hamba-Nya yang taat. Allah adalah Maha Luas dalam memberikan karunia dan ampunan, dan Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi dan nyata.

Setan menawarkan kesempitan dan kejahatan, sementara Allah menawarkan ampunan dan karunia-Nya yang tak terbatas. Pesan yang disampaikan ayat ini adalah bahwa manusia harus bijaksana dalam memilih antara mengikuti setan yang menyesatkan atau mengikuti Allah yang Maha Pemurah.

Ini mengajarkan pentingnya memperkuat iman dan menjauhi godaan setan, serta menegaskan bahwa hanya dengan mengikuti petunjuk Allah, manusia akan memperoleh ampunan dan karunia-Nya.

Dengan demikian, ayat ini memperkuat keyakinan bahwa Allah adalah sumber kebaikan dan ampunan, sementara setan adalah musuh yang berusaha menyesatkan. Oleh karena itu, manusia harus tetap waspada dan mengikuti petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan ini.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

 

Tulisan Latin dan Arti Al-Baqarah Ayat 268

Mari kita simak keindahan surah Al-Baqarah ayat 268 dengan melihat teks dalam tulisan latin dan artinya.

Asy-syaithānu ya‘idukumul faqra (setan menjanjikan kalian dengan kemiskinan).

Wa ya’murukum bil fahsyā-i (dan menyuruh kalian melakukan perbutan buruk).

Wallāhu ya‘idukum maghfiratam minhu (sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya).

Wa fadl-lā (dan karunia).

Wallāhu wāsi‘un (dan Allah Maha Luas).

‘Alīm (lagi Maha Mengetahui).

Simak: Al-Baqarah Ayat 286: Merenungi Makna Doa Orang Mukmin

 

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 268

Mari kita bersama-sama merenungkan makna apa yang tafsir sampaikan mengenai Surah Al-Baqarah ayat 268 ini.

 

Tafsir Ibnu Abbas

(setan menjanjikan kalian dengan kemiskinan), yakni menakut-nakuti kalian menjadi miskin manakala kalian hendak bersedekah.

(dan menyuruh kalian melakukan perbutan buruk), yakni tidak menunaikan zakat.

(sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya), yakni ampunan atas dosa-dosa kalian akibat dari mengeluarkan zakat.

(dan karunia), yakni pengganti dan pahala di akhirat.

(dan Allah Maha Luas) untuk memberi pengganti dan ampunan atas segala dosa.

(lagi Maha Mengetahui) niat dan sedekah kalian. Selanjutnya Allah menjelaskan kemurahan-Nya.

 

Tafsir Hidayatul Insan

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan[27] dan menyuruh kamu berbuat jahat[28], sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu[29]. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui[30].

[27] Jika kamu berinfak. Sifat bakhil dan memilih yang jelek dalam bersedekah berasal dari setan yang menakut-nakuti kita dengan kemiskinan. Inilah tipuannya yang terkesan menasehati, padahal ia mengajak ke dalam neraka.

[28] Yakni menyuruh berbuat maksiat dan melanggar perintah Allah, contohnya adalah bersikap kikir dan enggan membayar zakat.

[29] Yakni balasan yang lebih baik dari infak yang dikeluarkan baik di dunia maupun di akhirat, bisa berupa ganti di dunia seperti rziki yang banyak, kelapangan dada, ketenangan hati, ketentraman jiwa, kenikmatan sewaktu di kubur serta memperoleh pahalanya secara sempurna di akhirat, dan yang demikian tidaklah berat bagi-Nya karena Allah Maha Luas karunia-Nya. Di samping itu, Allah memerintahkan untuk berinfak dengan cara yang memudahkan dan tidak merugikan. Dia memerintahkan berinfak selebih keperluan.

[30] Terhadap amal dan niat kamu. Demikian juga infak yang kamu keluarkan, besar-maupun kecil dan secara sembunyi maupun terang-terangan, dan Dia akan memberikan balasan terhadapnya.

Tafsir Jalalain

(Setan menjanjikan kemiskinan bagimu), artinya menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan sekiranya kamu mengeluarkan zakat, maka hendaklah waspada.

(dan menyuruh kamu berbuat kejahatan) bersifat kikir dan menahan zakat.

(sedangkan Allah menjanjikan kepadamu) dengan mengeluarkan nafkah itu.

(keampunan dari-Nya) terhadap dosa-dosamu.

(dan karunia), yakni rezeki sebagai penggantinya.

(dan Allah Maha Luas) karunia-Nya.

(lagi Maha Mengetahui) orang-orang yang suka mengeluarkan nafkah.

Lihat: Juz 3: Langkah Menuju Pemahaman Mendalam tentang Al-Quran

 

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

الشَّيْطانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ واسِعٌ عَلِيمٌ

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan; sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 268)

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَة، حَدَّثَنَا هَنَّاد بْنُ السِّرِي، حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ مُرَّةَ الهَمْداني، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ لِلشَّيْطَانِ لَلَمّة بِابْنِ آدَمَ، وللمَلك لَمة، فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ، وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ. فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فليعلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ، فَلْيحمَد اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ الْأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطَانِ  ثُمَّ قَرَأَ: الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا الْآيَةَ

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Hannad ibnus Sirri, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Ata ibnus Saib, dari Murrah Al-Hamdani, dari Abdullah ibnu Mas’ud yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

Sesungguhnya setan mempunyai dorongan dalam diri anak Adam dan malaikat pun mempunyai dorongan pula (dalam dirinya).

Adapun dorongan dari setan ialah dorongan yang menganjurkan kepada kejahatan dan mendustakan perkara yang hak.

Dan adapun dorongan dari malaikat ialah dorongan yang menganjurkan kepada kebaikan dan percaya kepada perkara yang hak.

Maka barang siapa yang merasakan dalam dirinya hal ini, hendaklah ia mengetahui bahwa yang demikian itu dari Allah, hendaklah ia memuji kepada Allah; dan barang siapa yang merasakan selain dari itu, maka hendaklah ia meminta perlin-dungan (kepada Allah) dari godaan setan.

Kemudian Nabi membacakan firman-Nya: Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan; sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya dan karunia. (Al-Baqarah: 268), hingga akhir ayat.

Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab tafsir dari kitab sunnah masing-masing, dari Hannad ibnus Sirri. Ibnu Hibban mengetengahkannya pula di dalam kitab sahihnya dari Abu Ya’la Al-Mausuli, dari Hannad dengan lafaz yang sama; Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadits ini hasan garib. Hadits ini bersumber dari Abul Ahwas (yakni Salam ibnu Salim). Kami tidak mengenal hadits ini berpredikat marfu’ kecuali dari haditsnya.

Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan hadits ini di dalam kitab tafsirnya dari Muhammad ibnu Ahmad, dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Mas’ud secara marfu’ dengan lafaz yang semisal. Akan tetapi, diriwayatkan oleh Mis’ar dari Ata ibnus Saib, dari Abul Ahwas (yaitu Auf ibnu Malik ibnu Nadlah), dari Ibnu Mas’ud, lalu ia menjadikannya sebagai perkataan Ibnu Mas’ud sendiri.

Makna firman-Nya:

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan. (Al-Baqarah: 268)

Maksudnya, menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan agar kalian kikir dengan harta yang ada di tangan kalian sehingga kalian tidak menginfakkannya ke jalan yang diridai oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala

Dan menyuruh kalian berbuat fahsya (kekejian). (Al-Baqarah: 268)

Selain setan mencegah kalian untuk berinfak dengan mengelabui kalian akan jatuh miskin karenanya, dia pun memerintahkan kalian untuk melakukan perbuatan maksiat, dosa-dosa, serta hal-hal yang diharamkan dan hal-hal yang bertentangan dengan akhlak yang mulia.

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

Sedangkan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dari-Nya. (Al-Baqarah: 268)

Sebagai lawan dari apa yang dianjurkan oleh setan kepada kalian yang mendorong kepada perbuatan-perbuatan yang keji.

Dan karunia. (Al-Baqarah: 268)

Sebagai lawan dari kemiskinan yang ditakut-takutkan oleh setan kepada kalian.

Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 268)

Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Selanjutnya, mari kita terus memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an dengan merenungkan Surah Al-Baqarah Ayat 269 bersama kami di kecilnyaaku.com.

 

Artikel SebelumnyaSurah Al-Baqarah Ayat 269, Latin, Arti, dan Tafsir Pilihan
Artikel SelanjutnyaHadits Sehubungan dengan Berinfak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini