Struktur dan Isi Teks Cerita Inspiratif

0
783

Langkah berikutnya dalam memahami teks cerita inspiratif adalah menelaah struktur dan isi teks cerita inspiratif.

Bahan bacaan yang terdapat pada bagian ini diperuntukkan demi kepentingan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang dipilih dalam Buku Siswa dan Buku Guru Kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan permendikbud No. 37 Tahun 2018 yaitu 3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.

Lihat: LKPD Menelaah Struktur Cerita Inspiratif

Struktur Cerita Inspiratif

Cerita inspiratif dibangun dengan struktur sebagi berikut!

  1. Orientasi
  2. Perumitan peristiwa
  3. Komplikasi
  4. Resolusi
  5. Koda

Contoh cerita inspiratif berdasarkan strukturnya.

Cerita inspiratif 1

Orientasi

Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya.

Perumitan peristiwa

Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya Perumitan mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan peristiwa memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, “Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”

Komplikasi

Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itu begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.

Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.

Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. “Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar!”

Resolusi

Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. “Kamu sudah_ berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.

Koda

Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan saying dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang. Sumber: https://www. inspirationalstories.eu

Baca Juga: Cerita Inspiratif, Memahami dengan Lebih Dalam

Kutipan teks cerita inspiratif 2

Orientasi

Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau merupakan putra dari Raja Gowa ke-15, yang bernama I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikulsaid.

Sultan Hasanuddin terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattang Karaeng Bonto Mangape, nama tersebut merupakan pemberian dari seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus merupakan seorang guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Hasanuddin, beliau bernama Syeikh Sayyid Jalaludin Bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid.

Sultan Hasanuddin merupakan anak kedua dari pasangan Sultan Malikussaid dengan I Sabbe To’mo Lakuntu yang merupakan putri dari bangsawan Laikang. Hasanuddin memiliki saudara perempuan yang bernama I Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je’ne.

Peristiwa-peristiwa penting

Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa Ke-16

Sering diajak oleh ayahnya untuk menghadiri perundingan membuat Hasanuddin memiliki pengetahuan mengenai pemerintahan. Sehingga pada bulan November 1653 ketia Hasanuddin berusia 22 tahun, ia diangkat sebagai Raja Gowa yang ke-16 untuk menggantikan ayahnya.

Setelah menaiki tahta menjadi seorang Raja Gowa, ia mendapatkan gelar tambahan yaitu Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Oangkana, hanya saja kita lebih mengenal beliau dengan nama Sultan Hasanuddin.

Perjuangan yang Dilakukan Sultan Hasanuddin

Ketika Sultan Hasanuddin menjabat sebagai Raja Gowa, Belanda mencoba untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah timur Indonesia, Belanda melarang orang Makassar berdangan dengan musuh Belanda seperti Portugis dan yang lainnya.

Komplikasi

Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Cornelis Speelman, kompeni berusaha untuk menudukkan kerajaan-kerajaan kecil, namun masih belum berhasil untuk menundukkan Kerajaan Gowa. Di lain pihak setelah Hasanuddin naik tahta, beliau berusaa untuk menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagia timur untuk melawan kompeni.

Kompeni terus melakukan perbaikan dan penambahan kekuatan pasukannya hingga membuat Kerajaan Gowa melemah dan akhirnya terdesak pada tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan Perdamaian Bungaya di Bungaya.

Pertempuran terus berlangsung, kegigihan dan keberanian dari Sultan Hasanuddin membuatnya mendapat julukan De Haantjes van Het Oesten yang memiliki arti Ayam Jantan dari Timur.

Bantuan dari tentara luar yang membantu para kompeni akhirnya berhasil menembus Benteng Sombaopu yang merupakan benteng terkuat yang ada di Kerajaan Gowa pada tanggal 12 Juni 1669.

Setelah berhasil ditembusnya benteng terkuat yang dimiliki oleh Kerajaan Gowa, pada tanggal 29 Juni 1969, Sultan Hasanuddin turun tahta dan beliau digantikan oleh anaknya, yang bernama I Mappasomba Daeng Nguraga yang bergelar Sultan Amir Hamzah.

Kematian Sultan Hasanuddin

Selepas 1 tahun Sultan Hasanuddin turun tahta dari Raja Gowa, pada tanggal 12 Juni 1670, pada usia 39 tahun, Hasanuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir, kemudan beliau dimakamkan di suatu bukit di pemakaman orang-orang yang pernah menjabat sebagai raja di Kerajaan Gowa di dalam Benteng Kale Gowa di Kampung Tamalate.

Penghargaan untuk Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin diangkat sebagai pahlawan nasional pada tanggal 6 November 1973 berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973.

Resolusi

Sebagai seorang pahlawan nasional yang memiliki andil yang sangat besar bagi Indonesia khususnya wilayah timur, kita sebaiknya untuk menghormati dan menghargai segala sesuatu hal baik yang telah dilakukan oleh Sultan Hasanuddin semasa hidupnya untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

Demikian, semoga bermanfaat!

Lihat: Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 K-13 Edisi Revisi

Sumber:

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019.

Artikel SebelumnyaLKPD Menelaah Kaidah Kebahasaan Cerita Inspiratif
Artikel SelanjutnyaLKPD Menelaah Struktur Cerita Inspiratif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini