Rasulullah Membawa Kebahagiaan Bagi Manusia

Tafsir Al-Qur’an: Surah At-Thalaq ayat 11

0
901

Kajian Tafsir: Surah At-Thalaq ayat 11. Hukum-hukum yang dibawa oleh Rasul-Nya Muhammad ﷺ membawa kebahagiaan bagi manusia.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

رَسُولا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا (١١)

(dengan mengutus) seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah kepadamu yang menerangkan (bermacam-macam hukum), agar Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya. (Q.S. At-Thalaq : 11)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Rasūlan (seorang rasul), yakni peringatan bersama seorang rasul.

Yatlū ‘alaikum (yang membacakan kepada kalian), yaitu Nabi Muhammad ﷺ.

āyātillāhi (Ayat-ayat Allah), yakni Al-Qur’an.

Mubayyinātin (yang menjelaskan), yakni yang menerangkan perintah dan larangan.

Li yukhrijal ladzīna āmanū (supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman), yakni sungguh Dia telah mengeluarkan orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ dan Al-Qur’an.

Wa ‘amilush shālihāti (dan mengerjakan amal-amal saleh), yakni mengerjakan berbagai ketaatan yang berhubungan dengan Rabb-nya.

Minazh zhulumāti ilan nūri (dari kegelapan-kegelapan kepada cahaya), yakni dari kekafiran kepada keimanan.

Wa may yu’mim billāhi (dan barangsiapa beriman kepada Allah), kepada Nabi Muhammad ﷺ dan kepada Al-Qur’an.

Wa ya‘mal shālihan (serta beramal saleh), yakni mengerjakan kebajikan yang berhubungan dengan Rabb-nya.

Yudkhilhu (niscaya Dia akan memasukkannya) di akhirat.

Jannātin (ke dalam surga-surga), yakni taman-taman.

Tajrī miη tahtihā (yang mengalir di bawahnya), yakni di bawah pepohonan dan kamar-kamarnya.

Al-anhāru (sungai-sungai), yakni sungai madu, sungai susu, sungai air, dan sungai khamar.

Khālidīna fīhā (mereka kekal di dalamnya), yakni mereka langgeng di dalam surga, tidak akan mati dan tidak akan dikeluarkan dari dalamnya.

Abadā, qad ahsanallāhu lahū rizqā (selama-lamanya. Sungguh Allah telah memberikan rezeki yang baik kepadanya), yakni sungguh Allah Ta‘ala telah menyediakan untuknya pahala di dalam surga.


Di sini Link untuk Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-28


Hidayatul Insan bi tafsiril Qur’an

  1. (dengan mengutus) seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah kepadamu yang menerangkan (bermacam-macam hukum), agar Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya[43]. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh[44], niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.

[43] Yakni dari gelapnya kekafiran, kebodohan dan kemaksiatan kepada cahaya keimanan, pengetahuan dan ketaatan.

[44] Yang wajib maupun yang sunat.

.

Tafsir jalalain

  1. (Dan mengutus seorang rasul) yakni Nabi Muhammad ﷺ dinashabkan oleh fi’il yang diperkirakan keberadaannya yakni Allah mengutus seorang rasul (yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Allah yang menerangkan) dapat dibaca mubayyanatun, artinya yang menerangkan, juga dapat dibaca mubayyinatun, artinya yang terang; penafsirannya sebagaimana yang telah lalu (supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh) sesudah datangnya peringatan atau Alquran dan rasul (dari kegelapan) dari kekafiran yang mereka bergelimang di dalamnya (kepada cahaya) kepada iman yang menegakkan mereka sesudah mereka kafir. (Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Dia akan memasukkannya) menurut suatu qiraat lafal yudkhilhu dibaca nudkhilhu, artinya niscaya Kami akan memasukkannya (ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selamalamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya) yaitu rezeki surga yang kenikmatannya tiada hentihentinya.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

(Dan mengutus) seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) kepadamu. (Ath-Thalaq: 11)

Sebagian ulama mengatakan, lafaz Rasulan di-nasab-kan karena dianggap sebagai badal isytimal mengingat Rasulullah yang menyampaikan Al-Qur’an.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang benar, lafaz Rasul menjadi tafsir dari zikir atau Al-Qur’an. Oleh karena itu Allah Swt. berfirman:

(Dan mengutus) seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) kepadamu. (Ath-Thalaq: 11)

Yakni ayat-ayat Allah yang jelas, terang, lagi gamblang.

supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh dari kegelapan kepada cahaya. (Ath-Thalaq: 11)

Seperti halnya firman-Nya:

كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya. (Ibrahim: l)

Dan firman-Nya:

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). (Al-Baqarah: 257)

Yakni dari kegelapan kekafiran dan kebodohan menuju kepada cahaya iman dan ilmu. Sesungguhnya Allah Swt. menyebutkan wahyu yang Dia turunkan dengan nama nur atau cahaya, karena dengan cahaya orang mendapat petunjuk. Sebagaimana Dia menamakannya pula dengan sebutan roh, karena dengannya hati manusia menjadi hidup. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلا الإيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Asy-Syura: 52)

Adapun firman Allah Swt.:

Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surge-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya. (Ath-Thalaq: 11)

Tafsir ayat yang semisal dengan ayat ini telah disebutkan sebelumnya berulang-ulang dan tidak perlu diulangi lagi, segala puji dan anugerah hanyalah milik Allah.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaMengingatkan Kekuasaan Allah dan Keesaan-Nya
Artikel SelanjutnyaPeringatan Agar Tidak Melanggar Batasan Allah