Prinsip Penggunaan Bahasa pada Teks LHO

0
1803

Tujuan pembelajaran pada aktivitas ini adalah peserta didik dapat menelaah kebahasaan dan menyimpulkan prinsip penggunaan Bahasa pada Teks LHO  berupa kata/ kalimat/ paragraf yang dibaca atau diperdengarkan.

Untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta : Cetakan Ke-4 2017 halaman 146-147.

〈⇒Pengantar⇐〉〈⇒Menu⇐〉〈⇒LKPD 4.7⇐〉

Sebagai bagian dari pemaparan ilmu pengetahuan, teks laporan hasil observasi menggunakan istilah-istilah bidang ilmu tertentu.

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Untuk mencari makna suatu istilah kita juga dapat menggunakan kamus. Bukan kamus umum, melainkan kamus istilah. Di perpustakaan sekolah kamu dapat menemukan kamus istilah semacam itu. Ada kamus istilah ekonomi, kimia, kedokteran, politik, dan sebagainya.

Contoh istilah biologi

abiotik, amputasi, anatomi, antioksidan, asimilasi, aorta, benangsari, ekosistem, embrio, empat sehat lima sempurna, genetika, hermaprodit, insekta, komplikasi, kornea mata, penyerbukan silang, sporadis, transplantasi, umbi batang, vaksin.

Delta : Hasil erosi berupa lumpur, pasir, kerikil diendapkan di muara.

Erosi : pengikisan.

Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.

Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.

Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.

Terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi. Kosasih (2016: 49-51) memberikan rambu-rambu kaidah kebahasaan yang ada dalam teks laporan hasil observasi. Kaidah kebahasan itu, meliputi; (a) penggunaan kata benda (nomina) atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya, (b) penggunaan kata kerja material atau kata kerja menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa, (c) penggunaan kata kopula atau definisi, yakni adalah, merupakan, dan yaitu yang digunakan untuk menjelaskan pengertian atau konsep, (d) penggunaan kata yang menyatakan pengelompokkan, perbedaan, atau persamaan, dan (e) penggunaan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang, atau suatu keadaan. Berikut ini kaidah kebahasaan padaa teks tersebut.

 

Banyak menggunakan kata benda (nomina) atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.

Perlu Saudara ketahui bahwa kata benda dalam teks laporan observasi memegang peran penting. Objek yang dilaporkan dalam teks laporan observasi berupa benda atau yang dibendakan. Kata benda yang dimaksudkan dalam teks mengacu pada benda-banda, seperti gunung, sungai, keadaan penduduk, peristiwa banjir, bencana alam, peristiwa budaya, dan sebagainya. Bentukan kata benda (nomina) dapat berasal dari kata dasar, kata berimbuhan, dan frasa benda. Imbuhan yang biasa membentuk kata benda, yaitu imbuhan pe(N)-, per -an, dan ke-an.

·  Salah satu landmark Kota Cirebon sebagai “Kota Sultan” ialah Keraton Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung tertua di Cirebon.

·  Masjid dengan nama unik ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga pada abad ke-15, atau sekitar tahun 1480-an. Bersamaan dengan masa penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali Songo.

Saudara dapat mencermati kata yang dicetak tebal pada kutipan teks tersebut. Jika dikaitkan dengan kaidah kebahasaan, Saudara dapat mencermati hasil identifikasi pada kolom di bawah ini.

Kata Benda (Nomina)

Kata Dasar/Frasa/turunan

imbuhan

kota cirebon Frasa
sultan kata dasar
kasepuhan Turunan ke-an + sepuh
komplek keraton Frasa
masjid agung Frasa

Berdasarkan data di atas, Saudara dapat mengetahui bahwa bentuk kata benda dalam teks laporan hasil observasi dapat dibentuk dari kata dasar, kata turunan, atau frasa (kelompok kata yang menduduki satu fungsi dalam tataran kalimat). Untuk lebih jelas lagi, Saudara cermati kutipan berikut ini.

Jahe merupakan tanaman rimpang yang terkenal sebagai minuman penghangat tubuh. Tanaman herbal ini menjadi salah satu menu minuman favorit banyak orang. Jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai jamu atau obat tradisional, bumbu masakan, dan campuran dalam minuman.

Berdasarkan kutipan teks tersebut, terdapat beberapa bentukan kata benda yang digunakan. Analisis bentukan kata benda dapat dilihat pada table berikut ini.

Kata Benda (Nomina)

Kata Dasar/Frasa/turunan

imbuhan

jahe kata dasar
tanaman kata turunan tanam + (-an)
minuman kata turunan minum + (-an)
jamu kata dasar
obat kata dasar
masakan kata turunan masak + (-an)

 

Banyak menggunakan kata kerja (verba) material atau kata kerja menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.

Sebagai sebuah teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan, teks laporan hasil observasi akan dijumpai kata kerja. Keberadaan kata kerja sangat penting karena untuk menjelaskan atau menunjukkan gejala, perilaku atau kegiatan yang terjadi.Bentuk kata kerja yang digunakan dapat berbentuk kata kerja dasar dan kata kerja berimbuhan. Perhatikan contoh kata kerja material dibawah ini!

Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek kenamaan Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan.

Pada kutipan di atas, kata kerja materialnya adalah kata: memboyong, menjadi, membantu, merancang. Pada kata kerja tersebut menunjuk pada perilaku dari subjek.

KATA KERJA (VERBA)

KATA DASAR

IMBUHAN

memboyong Boyong me(N)-
menjadi Jadi Me(N)-
membantu bantu me(N)-
merancang rancang me(N)-

Untuk lebih jelas lagi pemahaman Saudara dalam peenggunaan kata kerja dalam teks laporan hasil observasi, Saudara dapat mencermati kutipan teks berikut ini.

Seperti tanaman obat lain, jahe juga ampuh menumpas berbagai penyakit di dalam tubuh. Jahe bermanfaat dalam penyembuhan berbagai penyakit seperti meluruhkan kentut (bersifat karminatif), meningkatkan sistem imun dalam tubuh, mengobati atau meredakan sakit nyeri, meningkatkan nafsu makan, memperlancar produksi ASI, meringankan kram perut saat menstruasi, serta dapat mengobati sakit batuk.

Kata yang bercetak tebal di atas merupakan kata kerja material, yaitu kata kerja yang menunjuk pada sikap, gejala, atau perilaku subjek. Tidak jauh berbeda dengan kutipan teks 1, pada teks 2 terdapat kata kerja material yang secara umum berawalan (meN-).

KATA KERJA (VERBA)

KATA DASAR

IMBUHAN

menumpas tumpas me(N)-
meluruhkan luruh me(N)-
meredakan reda me(N)-
meningkatkan tingkat me(N)-
memperlancar lancar me-kan
mengobati obat meN-i

Berdasarkan kutipan paragraf di atas, kata yang dicetak tebal yaitu menumpas, bermanfaat, meluruhkan, meningkatkan, meredakan, memperlancar, meringankan, dan mengobati merupakan contoh kata kerja. Kata kerja yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi merupakan tindakan, perilaku, sikap yang dilakukan atau melekat pada benda yang dijelaskan. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata kerja dalam teks laporan hasil observasi lebih banyak menggunakan kata kerja berimbuhan.

 

Banyak menggunakan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang, atau suatu keadaan.

Selain penggunaan kata benda dan kata kerja, teks laporan hasil observasi juga mengggunakan kata sifat untuk memperjelas objek yang diinformasikan.

Kata sifat yaitu kata berufungsi menggambarkan atau menjelaskan objek sehingga memiliki karakter yang lebih spesifik berupa urutan, kualitas, rasa, dan penekanan terhadap kata itu sendiri.Untuk memberikan kemudahan

Saudara mengenali kata sifat, Saudara dapat mencermati ciri-ciri kata sifat.

Beberapa ciri kata sifat, yaitu: (1) dapat diikuti dengan kata paling, sangat, cukup, agak, dan lebih , (2) kata sifat awalan ter- yang menyatakan makna “paling”, (3)kata sifat dapat diulang dengan pemberian imbuhan se – nya,

Contoh: sebaik-baiknya, setingi-tingginya, sekurang-kurangnya, dll.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Saudara dapat mengetahui atau membedakan antara kata sifat dengan kata yang lain. Pada bagian ini,

Saudara akan mencermati kata sifat dan bentukannya yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi. Perhatikan kutipan teks berikut.

Teks 1

Salah satu landmark Cirebon sebagai “Kota Sultan” ialah Keraton Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung tertua di Cirebon.

Teks 2

1. Jahe merah merupakan jenis jahe yang mempunyai rimpang dengan ukuran terkecil.

2. Jahe kuning besar merupakan jahe yang mempunyai ukuran paling besar.

3. Jahe kaya akan kandungan senyawa aktif yang baik bagi kesehatan.

Berdasarkan dua contoh kutipan tersebut, kata yang dicetak tebal merupakan kata sifat. Kata yang dicetak tebal pada dua contoh kalimat tersebut, yaitu merah, terkecil, kuning, baik, dan besar.Untuk mengetahui bentukan kata sifat, Saudara dapat melihat analisis berikut ini.

Kata Sifat (Adjektiva)

Kata Dasar/ Kata Turunan

Bentukan

merah kata dasar merah
terkecil kata turunan (ter- ) + kecil
kuning kata dasar kuning
baik kata dasar baik
besar kata dasar besar
tertua kata turunan (ter-) + tua

Saudara dapat menganalisis kata-kata tersebut termasuk kata sifat atau bukan, yaitu dengan cara menasukkan ciri-ciri kata sifat tersebut dilekatkan pada kata dasar yang ada pada tabel di atas.

 

Banyak menggunakan kopula yang digunakan untuk menjelaskan pengertian atau konsep.

Kopula yaitu kata kerja atau verba penghubung antara subjek dengan komplemen dalam sebuah frasa atau kalimat. Kopula digunakan untuk menjelaskan pengertian atau konsep dari objek yang dilaporkan. Contoh yang termasuk kopula, yaitu kata yaitu, adalah, ialah, yakni, dan merupakan. Kata-kata tersebut dalam teks laporan hasil observasi diletakkan pada bagian awal atau deskripsi umum.

Perhatikan contoh kopula di bawah ini!

Salah satu landmarkCirebon sebagai “Kota Sultan” ialah Keraton Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung tertua di Cirebon.

Pada kutipan di atas, kopulanya adalah kata ialah.Kata ialah digunakan untuk menjelaskan subjeknya, kata Landmark Cirebon dengan kata keratin kasepuhan. Jadi, kata ialah digunakan sebagai penghubung di antara dua kata tersebut. Selanjutnya, silakan Saudara lihat contoh kalimat yang terdapat padateks berjudul “Jahe”.

·  Jahe merupakan tanaman rimpang yang terkenal sebagai minuman penghangat tubuh.

· Paria atau dikenal dengan nama pare merupakan tanaman setahun yang bersifat merambat (menjalar).

Pada teks tersebut, terdapat kata merupakan. Kata tersebut berfungsi untuk menjelaskan subjek, yaitu kata jahe dan paria dengan kata tanaman rimpang dan tanaman merambat. Penggunaan kata kopula merupakan salah satu kaidah kebahasaan yang ada dalam teks laporan hasil observasi dengan tujuan menjelaskan informasi kepada pembaca.

 

Banyak menggunakan kata-kata teknis (istilah) berkaitan dengan tema (isi) teks.

Perhatikan contoh penggunaan kata-kata teknis (istilah) berkaitan dengan tema (isi) teks di bawah ini!

Teks 1

“Pembangunan masjid ini melibatkan sekitar lima ratus orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon sendiri. Sunan Kalijaga dipercaya menjadi arsitek pembangunan,”

Pada kutipan-kutipan di atas, kata-kata teknis (istilah) yang digunakan pada kutipan-kutipan di atas adalah arsitek. Istilah ini digunakan pada bidang teknik atau bangunan. Sekarang lihat pada kutipan teks berikut ini.

Teks 2

Jahe kaya akan kandungan senyawa aktif yang baik bagi kesehatan seperti minyak atsiri, filandrena, senyawa flavonoid, alkaloid, kurkumin, resin pahit, lemonin, kemfena, zingiberol, fenolik utama, bisabolena, gingerol, terpenoid, asam organik, dan zingiberena.

Pada kutipan tersebut, kata-kata yang tercetak tebal merupakan istilah di bidang kesehatan karena sangat berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Penggunaan istilah di sini tergantung pada teks yang dilaporkan dari hasil observasi.

 

Banyak menggunakan kata yang menyatakan pengelompokkan, perbedaan, atau persamaan.

Perhatikan contoh penggunaan kata yang menyatakan pengelompokkan, perbedaan, atau persamaan di bawah ini!

Masjid tersebut bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau lebih dikenal sebagai Masjid Agung Cirebon. Berbeda dengan nama masjid di Indonesia yang lazimnya menggunakan bahasa Arab. Nama masjid ini diambil dari kata “Sang” yang bermakna keagungan, “Cipta” yang berarti dibangun, dan “Rasa” yang berarti digunakan.

Kata yang tercetak tebal tersebut merupakan kata yang menyatakan pengelompokkan. Contoh kata lain, silakan baca pada kutipan berikut ini.

Contoh:

  • Berdasarkan bentuk, warna rimpang, serta ukurannya, jahe terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jahe kuning kecil, jahe merah, dan jahe kuning besar.
  • Jenis-jenis pare yang terkenal ialah pare putih dan pare hijau.

Demikian, semoga ada manfaatnya.

Artikel SebelumnyaMenelaah Kebahasaan Teks LHO
Artikel SelanjutnyaPerbedaan Teks LHO dan Teks Deskripsi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini