Prinsip Penggunaan Bahasa dalam Teks Prosedur

0
1288

Pada bagian ini kita akan menyimpulkan prinsip penggunaan Bahasa dalam teks prosedur baik penggunaan kata/ kalimat/ paragraf.

〈⇒Pengantar⇐〉⇔⇔〈⇒Menu⇐〉⇔⇔〈⇒LKPD 3.8⇐〉

Untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta : Cetakan Ke-4 2017.

Kaidah dalam sebuah teks bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca bahwa dalam suatu teks memiliki aturan tertentu atau aturan kebahasaan. Pada umumnya kaidah dalam suatu teks memiliki perbedaan dan kesamaan.

Kemendikbud (2017: 107 – 111) menjelaskan bahwa teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

 

Penggunaan Kalimat perintah

PERNYATAAN        : Anda perlu memosisikan tubuh sejajar dengan monitor.

PERINTAH            : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor.

 

Penggunaan Bentuk Pasif (untuk proses)

Instruksi/panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan bentuk pasif dalam teks prosedur biasanya untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi kesalahan fatal/ membahayakan.

AKTIF                     : Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut.

PROSES PASIF         : Tombol keyboard sebaiknya ditekan dengan lembut.

 

Penggunaan kriteria/ batasan

Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis. Oleh karena itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.

TANPA BATASAN     : Angkat kaki kanan.

DENGAN BATASAN   : Angkat kaki kanan setinggi lutut.

DENGAN BATASAN   : Langkahkan kaki kanan dua kali dan pada hitungan 4 bertepuk tangan.

Contoh

  • Goreng hingga kecok latan
  • Masukkan santan setelah daging empuk
  • Letakkan monitor sejajar dengan mata
  • Gunting serong membentuk segitiga sama kaki
  • Belah menjadi tiga bagian sama besar

Untuk memperdalam pengetahuanmu tentang aspek kebahasaan, cermati paparan berikut!

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.

 

Ciri-Ciri Kalimat Perintah

  • Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.
  • Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
  • Kalimat perintah menggunakan pola inversi.
  • Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

 

Penggunaan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan pada teks prosedur

Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan.

Keterangan cara

Adverbial ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi (dengan, dan secara).

Contoh:

  • Bungkuslah adonan dengan rapat.
  • Talikan rafia dengan cara menyilang
  • Minum cairan tanpa diaduk.
  • Bunyikan secara serentak semua gendang.
  • Buat isi kue dengan cara mencampur potongan buah dengan selai.
  • Jahit bagian A secara zig zag sehingga membentuk kepala boneka.
  • Dengan sedikit meluangkan waktu, kita dapat membuat makanan sehat dan murah.
  • Dengan selalu mencuci tangan secara rutin, kita akan terhindar dari beberapa penyakit.

 

Keterangan alat

Adverbial ini menjelaskan alat yang digunakan pada sebuah kegiatan atau peristiwa, misalnya dengan … , menggunakan … , dengan menggunakan …

Contoh: Para penebang kayu itu menebang pohon dengan gergaji mesin.

  • Lukis kain dengan menggunakan canting.
  • Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit traditional.
  • Para perajin membatik menggunakan canting.

 

Keterangan tujuan

Adverbial ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya untuk, supaya, dan, agar.

Contoh:

  • Malam jangan terlalu panas agar tidak merusak kain

 

Keterangan derajat / kuantitas

Kata ini menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang disertainya

Contoh:

  • Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.
  • Langkahkan kaki dua langkah ke kanan dan hitungan keempat tepuk tangan satu kali.
  • Setidaknya tanaman dipupuk sebulan sekali.
  • Ulangi gerakan selama tiga kali.

 

Keterangan syarat

Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu peristiwa (jika).

  • Jika malam yang digunakan pada canting terlalu panas akan merusak kain.
  • Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.

 

Keterangan akibat

Kata keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari sebuah peristiwa/kegiatan (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi).

  • Goreng adonan hingga kecokelatan.
  • Ulangi kegiatan sampai bahan habis.

 

Menggunakan Kalimat Saran/ Larangan

Teks prosedur memandu pembaca agar selamat, aman, dan dapat mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur juga menggunakan saran, keharusan, dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya.

Penggunaan kata/frase hubung: sebaiknya, hindari, jangan, jika tidak … atau kecuali jika, sebaiknya.

Penekanan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teks panduan/ instruksi sering diberikan dalam bentuk kata kerja perintah (imperatif), atau dengan anda sebaiknya (pilihan saran) atau kamu harus (pernyataan keharusan).

Penekanan ini juga dapat dinyatakan dengan cara berikut:

  • Jika kamu tidak (kecuali jika kamu) melakukan secara perlahan akan membahayakan otot leher.

 

Penggunaan tanda titik-koma (;) dan tanda koma (,).

  • Untuk mencapai hasil terbaik, gunakan bambu yang sudah dikeringkan minimal selama 1 tahun.
  • Ingat jangan lakukan gerakan secara cepat. Jika terlalu keras Anda menggerakkan leher, otot leher akan rusak.

 

Menggunakan Kata Penghubung, Pelesapan, Kata Acuan

Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian, sekarang, berikutnya, setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Pelesapan biasanya terdapat pada kalimat majemuk rapatan. Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali. Pelesapan juga banyak dilakukan pada teks prosedur.

 

Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan pada Teks Prosedur

Akhiran i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan dipakai jika objek bergerak.

Contoh

  • Lumuri loyang dengan mentega
  • Lumurkan mentega pada loyang

Demikian, semoga ada manfaatnya.

Artikel SebelumnyaMenelaah Hasil Melengkapi Teks Prosedur
Artikel SelanjutnyaStruktur Teks Prosedur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini