Peringatan Terhadap Godaan Setan dan Para Pengikutnya

Kajian Tafsir Surah Al-A'raaf ayat 27

0
263

Kajian Tafsir Surah Al-A’raaf ayat 27. Peringatan terhadap godaan setan dan para pengikutnya. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. Al-A’raaf : 27)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Yā banī ādama lā yaftinannakum (wahal Bani Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu), yakni janganlah sekali-kali kalian dapat digelincirkan.

Asy-syaithānu (oleh setan), yakni digelincirkan oleh iblis dari ketaatan kepada-Ku.

Kamā akhraja (sebagaimana ia telah mengeluarkan), yakni sebagaimana ia telah menggelincirkan.

Abawaikum (kedua ibu-bapak kalian), Adam dan Hawa.

Minal jannati yaηzi‘u ‘anhumā (dari surga, ia menanggalkan dari keduanya), yakni melepaskan dari keduanya.

Libāsahumā (pakaian keduanya), yakni pakaian cahaya.

Li yuriyahumā (untuk memperlihatkan kepada keduanya), yakni untuk memperlihatkan kepada keduanya.

Sau-ātihimā, innahū (auratnya. Sesungguhnya ia), yakni iblis.

Yarākum huwa wa qabīlihū (dan pengikut-pengikutnya dapat melihat kalian), yakni dan tentara-tentara setan.

Min haitsu lā taraunahum (dari tempat yang kalian tidak dapat melihat mereka), sebab dada kalian adalah tempat tinggal mereka.

Innā ja‘alnasy syayāthīna auliyā-a (sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu sebagai penolong), yakni pembantu.

Lil ladzīna lā yu’minūn (bagi orang-orang yang tidak beriman”) kepada Nabi Muhammad ﷺ dan Al-Qur’an.

BACA JUGA Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-8 Lengkap 

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan[12] sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga[13], dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya melihat kamu[14] dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka[15]. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin[16] bagi orang-orang yang tidak beriman[17].

[12] Karena hiasannya terhadap maksiat, seruan dan dorongan kepadanya. Oleh karena itu, jangan mengikutinya.

[13] Dengan tipu dayanya, sehingga ia menurunkan keduanya dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

[14] Selalu memperhatikan kamu dan mencari saat ketika kamu sedang lengah.

[15] Karena halusnya jasad mereka atau tidak ada warnanya.

[16] Dan kawan.

[17] Oleh karena itu, ketiadaan iman merupakan penyebab setan menjadi wali manusia.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Hai anak Adam janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu) disesatkan (oleh setan) janganlah kamu mengikuti setan sehingga akibatnya kamu akan tertipu (sebagaimana ia telah mengeluarkan ibu-bapakmu) dengan senjata tipu-dayanya (dari surga, di mana ia menanggalkan) menjadi hal (daripada keduanya yaitu pakaian mereka berdua untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat masing-masing. Sesungguhnya ia) yakni setan itu (dan pengikut-pengikutnya melihat kamu) yaitu bala tentaranya (dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka) karena kehalusan jasad mereka atau karena mereka tidak berwarna. (Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin) artinya pendukung-pendukung dan teman-teman (bagi orang-orang yang tidak beriman).

.

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala memperingatkan anak Adam agar bersikap waspada terhadap iblis dan teman-temannya, seraya menjelaskan kepada mereka (anak Adam) bahwa iblis itu adalah musuh bebuyutan bapak seluruh umat manusia, yaitu Nabi Adam ‘alaihis salam Iblis telah berupaya mengeluarkan Adam dari surga yang merupakan darunna’im (rumah kenikmatan), hingga akhirnya Adam dikeluarkan darinya sampai di darut tu’ab (rumah kepayahan dan penuh penderitaan). Dan iblislah penyebab utama yang membuat auratnya terbuka, padahal sebelumnya selalu dalam keadaan tertutup, sehingga dia sendiri tidak dapat melihatnya. Hal tersebut tiada lain terjadi karena terdorong oleh permusuhan yang sengit dalam diri iblis terhadap Adam. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا

BACA JUGA Kajian Tafsir ayat berikutnya .... 

Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi: 50)

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaTidak Boleh Mengikuti Nenek Moyang dalam Berbuat Maksat
Artikel SelanjutnyaDoa Memakai Pakaian Baru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini