Orang-orang yang Berdosa Terdiam Berputus Asa

Tafsir Al-Qur’an: Surah Ar-Ruum ayat 11-13

0
678

Kajian Tafsir Surah Ar-Ruum ayat 11-13. Dorongan untuk merenungi alam semesta dan diri manusia, menguatkan adanya kebangkitan dan hisab, dan pada hari ketika terjadi kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

  اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (١١) وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُونَ (١٢) وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ مِنْ شُرَكَائِهِمْ شُفَعَاءُ وَكَانُوا بِشُرَكَائِهِمْ كَافِرِينَ (١٣)

Allah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya kembali; kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan. Dan pada hari (ketika) terjadi kiamat, orang-orang yang berdosa (kaum musyrik) terdiam berputus asa. Dan tidak mungkin ada pemberi syafaat (pertolongan) bagi mereka dari berhala-berhala mereka, sedangkan mereka mengingkari berhala-berhala mereka itu. (Q.S. Ar-Rum : 11-13)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Allāhu yabda-ul khalqa (Allah memulai penciptaan makhluk [manusia]) dari nutfah.

Tsumma yu‘īduhū (kemudian mengulanginya) pada hari kiamat.

Tsumma ilaihi turja‘ūn (kemudian hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan) di akhirat, lalu Rabb kalian akan memberikan balasan atas semua amal kalian.

Wa yauma taqūmus sā‘atu yublisul mujrimūn (dan pada hari terjadinya kiamat, berputus asalah orang-orang yang berdosa), yakni orang-orang musyrik berputus asa dari segala kabaikan.

Wa lam yakul lahum (dan sekali-kali tidak ada bagi mereka), yakni bagi para penyembah berhala.

Miη syurakā-ihim (dari sekutu-sekutunya), yakni dari tuhan-tuhan mereka.

Syufa‘ā-u (pemberi syafaat), yakni seseorang (pemberi syafaat) yang akan memberi mereka syafaat dari Azab Allah Ta‘ala.

Wa kānū bi syurakā-ihim (dan adalah mereka terhadap sekutu-sekutunya), yakni terhadap penyembahan berhala-berhala itu.

Kāfirīn (mengingkari), yakni memungkiri. Mereka akan mengatakan, “Demi Allah, ya Rabbana, kami bukanlah orang-orang yang mempersekutukan-(Mu)!”


BACA JUGA Kajian Tafsir Juz Ke-21 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. [21]Allah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya kembali; kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan.

[21] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan, bahwa Dia sendiri yang memulai penciptaan dan mengulangi kembali, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan untuk diberikan balasan. Oleh karena itulah pada ayat selanjutnya disebutkan balasan orang-orang yang berbuat kebaikan dan balasan orang-orang yang berbuat keburukan.

  1. Dan pada hari (ketika) terjadi kiamat[22], orang-orang yang berdosa (kaum musyrik) terdiam berputus asa[23].

[22] Yakni ketika manusia bangkit menghadap Rabbul ‘alamin dan menyaksikan peristiwa yang terjadi di alam akhirat, maka orang-orang yang berdosa berputus asa dari semua kebaikan, karena tidak ada yang mereka siapkan selain dosa, berupa syirk, kekafiran dan kemaksiatan.

[23] Karena hujjah mereka telah terputus, dan karena tidak ada yang mereka siapkan untuk menghadapi hari itu selain sebab-sebab untuk disiksa. Saat itu pula, hilanglah semua yang mereka ada-adakan selama ini, berupa anggapan bahwa sesembahan-sesembahan mereka selain Allah akan memberikan syafaat.

  1. Dan tidak mungkin ada pemberi syafaat[24] (pertolongan) bagi mereka dari berhala-berhala mereka, sedangkan mereka mengingkari[25] berhala-berhala mereka itu[26].

[24] Syafa’at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau menghindarkan sesuatu mudharat bagi orang lain.

[25] Ketika itu, orang-orang musyrik berlepas diri dari sesembahannnya, dan sesembahan mereka pun berlepas diri pula dari para penyembahnya.

[26] Menurut sebagian ahli tafsir, ayat ini diartikan, “Sedangkan mereka menjadi kafir disebabkan berhala-berhala itu.”

.

Tafsir Jalalain

  1. (Allah menciptakan dari permulaan) Dia menciptakan manusia dari permulaan (kemudian mengembalikannya kembali) Dia menghidupkan mereka kembali sesudah mereka mati (kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan) lafal ini dapat dibaca turja’uuna dan yurja’uuna.
  2. (Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang zalim terdiam berputus asa) orang-orang musyrik diam karena mereka sudah tidak mempunyai alasan lagi.
  3. (Dan sekali-kali tidak ada) (bagi mereka dari sekutu-sekutu mereka) yang mereka sekutukan dengan Allah, yaitu berhala-berhala yang mereka harapkan untuk dapat memberi syafaat kepada mereka (yang memberi syafaat dan adalah mereka) yakni mereka bakal (mengingkari sekutu-sekutu mereka itu) berlepas diri daripada berhala-berhala mereka.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Swt.:

Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali. (Ar-Rum: 11)

Yaitu sebagaimana Dia mampu menciptakannya pada yang pertama kali, maka Dia mampu pula mengembalikannya menjadi hidup seperti semula.

kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Ar-Rum: 11)

Maksudnya, kelak pada hari kiamat, maka Dia memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Dalam firman selanjutnya disebutkan:

Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa. (Ar-Rum: 12)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yublisu ialah berputus asa, sedangkan menurut Mujahid artinya dipermalukan, dan menurut riwayat yang lain bersedih hati.

Dan sekali-kali tidak ada pemberi syafaat bagi mereka dari berhala-berhala mereka. (Ar-Rum: 13)

Yakni tiada suatu pun dari berhala-berhala mereka yang dahulu mereka puja dan sembah selain Allah dapat memberi pertolongan kepada mereka, bahkan berhala-berhala itu mengingkari penyembahan mereka dan berkhianat terhadap mereka di saat mereka membutuhkan pertolongannya.

Wallahu a’lam dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaKetika Terjadi Kiamat, Manusia Terpecah-pecah dalam Kelompok
Artikel SelanjutnyaMerekalah yang Berlaku Zalim kepada Dirinya Sendiri