Menelaah Bahasa Surat Pribadi dalam Berbagai Tujuan

0
3489

Menelaah Bahasa Surat Pribadi dalam Berbagai Tujuan – Unit ini dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar 3.14 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.

Bahan Bacaan dan Pembahasan

Selain strukturnya, aspek lain yang harus diperhatikan dalam surat adalah bahasanya. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam menulis surat. Tidak ada media lain yang mengantarkan pesan atau maksud surat selain bahasa. Berbeda dengan komunikasi lewat telepon, selain melalui bahasa, dapat dinyatakan melalui warna suara dan intonasi. Dalam percakapan langsung, pesan dapat pula disampaikan melalui ekspresi muka dan gerakan tubuh. Namun, dalam surat, semua itu tidak memungkinkan. Pesan-pesan itu hanya disampaikan melalui bahasa tulis. Oleh karena itu, bahasa perlu mendapat perhatian besar ketika seseorang menulis surat.

Surat memiliki berbagai tujuan. Tiap tujuan yang berbeda memerlukan kosakata yang berbeda. Model surat undangan berikut ini ditulis ditujukan kepada seorang teman agar mau tinggal sementara dengannya. Baca dan perhatikan dengan saksama!

Jakarta, 1 Desember 2015

Apa kabar, Naila!

       Saya dengar dari Andri kamu akan tes sekolah di Ujung Pandang dan sedang sibuk mencari tempat kos. Kalau sempat, singgahlah ke rumah. Sebelum kamu dapat kos yang cocok, kamu bisa tinggal di rumah. Saya sudah bicara dengan Bapak dan Ibu di rumah, beliau oke-oke saja. Bagaimana? kita bisa main lagi ke Selekta lagi bersama-sama.

       Sekian dulu, pikirkan ya, tawaran saya ini. Saya tunggu jawabanmu secepatnya.

Sahabatmu,

Furi

Setelah membaca surat dengan tujuan mengundang di atas, ada beberapa ciri khas yang dapat kita temukan. Ciri tersebut terletak pada ungkapan yang digunakan untuk mengundang. Dari contoh di atas, ungkapan mengundang berupa ‘…kamu bisa tinggal…’. Ungkapan yang sama dengan maksud seperti isi surat di atas, misalnya: ‘Bagaimana kalau kamu tinggal….’ atau ‘Saya pikir lebih baik jika kamu ….’ .

Selain ungkapan mengundang yang ada dalam surat tersebut, ada juga ungkapan lain yang biasa digunakan untuk mengundang seseorang, misalnya: ‘Jika ada kesempatan, singgahlah….’‘Kami sangat berharap kamu bisa datang….’

Jika kita menulis surat dengan tujuan mengundang kepada orang yang usianya lebih tua atau orang yang belum kamu kenal lebih baik jika menggunakan ungkapan seperti:

  • “Kami sekeluarga mengundang Bapak/Ibu/Om/Tante untuk datang….”
  • “Kami sangat mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu/Om/Tante….”
  • “Besar harapan kami Bapak/Ibu/Om/Tante dapat datang ke….”

Surat pribadi memiliki ciri kebahasaan yang khas untuk mengungkapkan maksud penulis.

Soal latihan yang terdapat pada LKPD 7.8 diharapkan dapat lebih memahami ciri bahasa surat pribadi dalam berbagai tujuan.

LIHAT : LKPD Menelaah Bahasa Surat Pribadi dalam Berbagai Tujuan

Bandingkan jawaban kamu dengan jawaban berikut!

  1. Surat undangan tersebut ditulis ditujukan kepada seorang teman agar mau tinggal sementara dengannya.

Jawab : B

2. Ungkapan yang menunjukkan bahwa surat tersebut bertujuan untuk mengundang adalah … kamu bisa tinggal di rumah ….

Jawab : C

3. Ungkapan mengundang yang sama maknanya dengan “Bagaimana kalau kamu tinggal di rumah saya?” adalah: “Saya pikir lebih baik jika kamu tinggal di rumah saya!”

Jawab : A

4. Di antara ungkapan mengundang yang ada dalam surat tersebut adalah “Kalau sempat, singgahlah ke rumah!”

Jawab : D

5. Ungkapan yang lebih baik, jika kita menulis surat dengan tujuan mengundang kepada orang yang usianya lebih tua atau orang yang belum kita kenal adalah “Kami sangat mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu/Om/Tante ke rumah kami.”

Jawab : A

Menelaah Bahasa dalam Surat Pribadi

Surat pribadi memiliki ciri kebahasaan yang khas untuk mengungkapkan maksud penulis. Cermati ungkapan-ungkapan di bawah ini.

  1. Kata-kata yang mungkin digunakan untuk mengungkapkan salam dalam surat pribadi!

Penerima salam

Teman sebaya : Salam semangat pelajar,

Orangtua : Salam sayang untuk bunda

Adik atau teman yang lebih muda : Adikku sayang,

Kakak : Salam rindu buat kakak tercinta,

Orang yang lebih tua (nenek atau kakek) : Salam Nek,

Guru: Ibu Ratna yang baik,

2. Kata-kata yang mungkin digunakan untuk kalimat pembuka paragraf pertama dalam surat pribadi.

Penerima

Teman sebaya : Apa kabarmu, Ozi?

Orangtua : Bund, Gia merindukan Bunda.

Adik atau teman yang lebih muda : Dik, Apa kabar?

Kakak : Apa kabar, Kak?

Orang yang lebih tua (nenek atau kakek) : Nek, Bagaimana kabar Nenek? Semoga Nenek selalu sehat!

Guru: Bagaimana kabar Ibu? Semoga Ibu masih ingat saya!

3. Kata-kata yang mungkin digunakan untuk menutup surat yang sesuai dengan penerima surat!

Penerima

Teman sebaya : Sekian dulu, kutunggu balasanmu!

Orangtua : Terima kasih sudah mengizinkan Gia mengikuti pelatihan ini. Gia akan segera pulang.

Adik atau teman yang lebih muda : Sekian dulu, semoga kamu dapat membalas surat kakak. Aku tunggu balasanmu!

Kakak : Sekian dulu ya Kak, Sekali lagi terima kasih kado terindah dari Kakak.

Orang yang lebih tua (nenek atau kakek) : Sekian dulu ya Nek. Semoga Nenek sehat selalu!

Guru : Terima kasih atas segala bantuan Ibu. Semoga kebaikan Ibu dibalas oleh Allah SWT.

4. Kata-kata yang digunakan untuk salam akhir sesuai dengan penerima surat!

Penerima

Teman sebaya : Sepupu dan sahabatmu,

Orangtua : Buah hati Bunda,

Adik atau teman yang lebih muda : Kakakmu,

Kakak : Adikmu yang centil,

Orang yang lebih tua (nenek atau kakek) : Cucu kesayangan kakek,

Guru : Salam dari Danau Jempang

Dapat disimpulkan bahwa ciri penggunaan bahasa pada surat pribadi adalah:

  1. Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif)
  2. Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
  3. Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
  4. Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
  5. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk penerima

Pembahasan ini dicukupkan sekian. Ikuti pembahasan lainnya seperti yang terdaftar dalam link berikut!

LIHAT MATERI : Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Semester Genap

Semoga bermanfaat!

Sumber:

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-4, 2017 (Edisi Revisi)

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-4, 2017 (Edisi Revisi)

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019.

Artikel SebelumnyaMenelaah Kebahasaan dari Surat
Artikel SelanjutnyaMembandingkan Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini