Beranda Tuntut ilmu Kelola Hati Mema’afkan Kesalahan Orang Lain

Mema’afkan Kesalahan Orang Lain

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 134

0
pohon magnolia
pohon magnolia

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 134. Menerangkan tentang sifat orang-orang yang bertakwa; Suka mema’afkan kesalahan orang lain.  Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. Ali Imran : 134)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Wal ‘āfīna ‘anin nās (dan memaafkan [kesalahan] orang-orang), yakni (kesalahan) para budak.

Wallāhu yuhibbul muhsinīn (dan Allah Mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan), baik kepada para budak maupun kepada orang-orang merdeka.

.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. … dan mema’afkan (kesalahan) orang lain[3]. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan[4].

[3] Dengan tidak membalas.

[4] Untuk dapat memahami ayat ini kami bawakan kisah berikut, terlepas apakah kisah ini sahih atau tidak- hanya saja kita dapat mengambilnya sebagai pelajaran. Kisah ini disebutkan dalam kitab Minhajul Muslim ketika menerangkan tentang ihsan:

Dahulu seorang majikan pernah dibuat marah oleh budaknya, majikannya pun marah dan hendak menghukumnya, maka budaknya membacakan ayat, Wal kaazhimiinal ghaizh (Dan orang-orang yang menahan marahnya), maka majikannya berkata, Ya, saya tahan marah saya. Budaknya membacakan ayat lagi, Wal ‘aafiina ‘anin naas (serta memaafkan orang lain), maka majikannya berkata, Ya, kamu saya maafkan. Budaknya lalu membacakan lagi, Wallahu yuhibbul muhsininiin (Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan), maka majikannya berkata, Sudah pergi sana, kamu merdeka karena Allah Ta’ala.

Inilah contoh menahan marah, memaafkan orang lain dan berbuat ihsan.

Ihsan terbagi menjadi dua:

1. Ihsan dalam beribadah

Ihsan dalam beribadah ditafsirkan oleh Nabi ﷺ dalam sabdanya, yaitu, Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. (HR. Muslim)

2. Ihsan kepada makhluk

Sedangkan ihsan kepada makhluk adalah memberikan manfaat baik yang bersifat agama maupun dunia kepada makhluk serta menghindarkan keburukan dari mereka. Termasuk ke dalamnya beramr ma’ruf dan bernahi munkar, mengajarkan orang yang tidak tahu, menasehati orang yang lalai, memberikan sikap nasihat (tulus) kepada manusia secara umum maupun khusus, berusaha menyatukan mereka, memberikan sedekah dan nafkah yang wajib maupun sunat sesuai keadaan mereka dan sifatnya, memberikan kedermawanan, menghindarkan gangguan dan siap memikul gangguan yang menyakitkan.

.

Tafsir Jalalain

  1. … (dan yang memaafkan kesalahan manusia) yang melakukan keaniayaan kepadanya tanpa membalasnya (dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan) seperti pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan itu dan akan memberi mereka balasan.
Daftar Isi: Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-4

Tafsir Ibnu Katsir

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

وَالْعافِينَ عَنِ النَّاسِ

Dan memaafkan (kesalahan) orang. (Ali Imran: 134)

Yaitu selain menahan diri, tidak melampiaskan kemarahannya, mereka juga memaafkan orang yang telah berbuat aniaya terhadap dirinya, sehingga tiada suatu uneg-uneg pun yang ada dalam hati mereka terhadap seseorang. Hal ini merupakan akhlak yang paling sempurna. Karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan:

وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134)

Hal yang disebut di atas merupakan salah satu dari kebajikan. Di dalam sebuah hadits disebutkan seperti berikut:

ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ: مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ

Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah untuknya; tiada harta yang berkurang karena sedekah, dan tidak sekali-kali Allah menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf melainkan hanya keagungan; serta barang siapa yang merendahkan dirinya karena Allah, niscaya Allah mengangkat (kedudukan)nya.

وَرَوَى الْحَاكِمُ فِي مُسْتَدْرَكِهِ مِنْ حَدِيثِ مُوسَى بْنِ عُقبة، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ القُرشي، عَنْ عُبَادة بْنِ الصَّامِتِ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُشْرَف لَهُ الْبُنْيَانُ، وَتُرْفَعَ لَهُ الدَّرَجَاتُ فَلْيَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَهُ، وَيُعْطِ مَنْ حَرَمَهُ، ويَصِلْ مَنْ قَطَعَهُ

Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya. meriwayatkan melalui hadits Musa ibnu Uqbah, dari Ishaq ibnu Yahya ibnu Abu Talhah Al-Qurasyi, dari Ubadah ibnus Samit, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Barang siapa yang menginginkan bangunan untuknya (di surga; dimuliakan, dan derajat (pahala)nya ditinggikan, hendaklah ia memaafkan orang yang berbuat aniaya kepadanya, memberi kepada orang yang kikir terhadap dirinya, dan bersilaturahmi kepada orang yang memutuskannya.

Kemudian Imam Hakim mengatakan bahwa hadits ini sahih dengan syarat Syaikhain, tetapi keduanya tidak mengetengahkannya.

Ibnu Murdawaih meriwayatkannya melalui hadits ali, Ka’b ibnu Ujrah, dan Abu Hurairah serta Ummu Salamah hadits yang semakna.

Ayat berikutnya: Segera Mengingat Allah Lalu Memohon Ampunan

Telah diriwayatkan melalui Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

إذا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ يَقُولُ: أَيْنَ الْعَافُونَ عَنِ النَّاسِ؟ هَلُمُّوا إِلَى رَبِّكُمْ وَخُذُوا أُجُورَكُمْ، وَحُقَّ عَلَى كُلِّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِذَا عَفَا أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ

Apabila hari kiamat terjadi, maka ada seruan yang memanggil, Di manakah orang-orang yang suka memaafkan orang lain? Kemarilah kalian kepada Tuhan kalian dan ambillah pahala kalian! Dan sudah seharusnya bagi setiap orang muslim masuk surga bila ia suka memaafkan (orang lain).

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version