Drama Sebagai Sebuah Pementasan

0
1507

Materi ini semoga dapat membantu kita dalam menuntaskan materi Pembelajaran Bahasa Indonesia berkenaan dengan drama sebagai sebuah pementasan untuk mencapai tujuan yang kita harapkan.

Baik, mari kita mulai!

Belum  sempurna  tentunya  kalau  naskah  drama yang  telah  kita buat  itu  tidak  kita pentaskan.  Karena drama mencakup dua hal, yaitu sebagai karya sastra dan sebagai sebuah pementasan. Sebelum drama kita jadikan sebagai sebuah pementasan, pada awalnya kita tulis dalam bentuk naskah atau teks. Kemudian naskah tersebut kita jadikan sebuah pementasan. Pementasan merupakan gabungan antara seni sastra dan seni pertunjukan.

Pementasan drama mencakup banyak unsur. Unsur-unsur yang terdapat dalam teks dan unsur pementasan drama sedikit berbeda. Perbedaan itu antara lain terletak pada latar dan penghayatan tokoh dalam pemeranan.

 

Unsur-unsur Pementasan Drama

Dalam sebuah pementasan, kita dapat mengamati unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. unsur-unsur tersebut adalah:

Naskah: Naskah drama adalah karya sastra yang terdiri atas unsur-unsur pembangun yang berisi cerita atau lakon. Pada naskah tersebut kita tulis dalam bentuk dialog dan berisi lakon hidup tokoh-tokohnya. Naskah memberikan gambaran pementasan, seperti tema, amanat, tokoh-tokoh yang terlibat, dialog antartokoh, jalan cerita, latar, dan lain-lain.

Sutradara: Sutradara adalah orang yang mengarahkan seluruh jalan cerita, termasuk adegan pemain. Sutradara dibantu oleh bidang artistik dan bidang teknis mengurusi segi-segi kelengkapan pementasan.

Pemain: Pemain adalah orang yang memeragakan seluruh cerita dalam naskah. Pemain dapat berperan dengan baik jika mengetahui watak pelaku yang harus diperankan.

Drama Merupakan Cerminan Kehidupan Manusia

Drama merupakan cermin dari kehidupan manusia.  Ada bermacam-macam watak dan kepribadian, ada yang baik dan tidak baik, ada aneka permasalahan, ada kebersamaan, ada cinta, ada perselisihan dan pertentangan.

Perwatakan tokoh dibedakan menjadi 3 yaitu: protagonis, antagonis, dan tritagonis. Berdasarkan peran dalam lakon dan fungsinya, tokoh drama ada yang menjadi, tokoh sentral (yang paling menetukan gerak lakon), tokoh utama (yang mendukung tokoh sentral), dan tokoh pembantu (berperan sebagai pelengkap atau tokoh tambahan).

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Pemain Drama

Seorang pemain harus memperhatikan hal-ha berikut:

(1) Penjiwaan (penghayatan terhadap isi naskah);

(2) ekpresi dan gerak tubuh dalam berbagai suasana; dan

(3) Suara, berkaitan dengan intonasi, artikulasi, dan volume.

Selain itu juga kita harus memperhatikan:

  • Tata Panggung:  Tata panggung adalah penataan panggung sebagai tempat berlangsungnya pementasan. Keadaan panggung pementasan drama harus sesuai dengan latar dalam naskah.
  • Tata Rias:  Tata rias adalah cara mendandani (make up) para pemain. Riasan wajah para pemain harus sesuai dengan karakter tokoh.
  • Tata Busana: Tata busana adalah penataan kostum yang mencakup baju dan perhiasan pemain selama pementasan.  Tata busana harus mendukung cerita yang telah ada dalam naskah.
  • Tata Suara: Tata suara adalah penataan suara dan musik dalam pementasan. Keras lembutnya suara para pemain dan musik yang mengiringi pementasan harus mendukung cerita.
  • Tata Lampu: Tata lampu adalah pengaturan cahaya yang menggambarkan waktu dan suasana terjadinya cerita di atas panggung.
  • Penonton: Penonton adalah orang-orang yang datang untuk menonton pertunjukan dan mengambil  Pelajaran dari Sebuah Tontonan.

Langkah-langkah  Pementasan  Drama

Dalam melakukan pementasan, maka ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Melakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah.  Tujuannya  agar  semua  calon  pemain  memahami  isi  naskah.
  2. Calon  pemain  membaca  keseluruhan  naskah  sehingga  dapat  mengenal masing-masing peran.
  3. Melakukan  pemilihan  peran. Tujuannya  agar peran sesuai dengan kemampuan akting pemain.
  4. Mendalami peran. Pendalaman  peran  yaitu dengan mengadakan pengamatan di lapangan. Misalnya, peran itu sebagai seorang  tukang  jamu,  lakukanlah  pengamatan  terhadap  kebiasaan  dan  cara kehidupan para tukang jamu.
  5. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara mengarahkan dan  mengatur  pemain.  Misalnya,  dari  mana  seorang  pemain  harus  muncul  dan  dari  mana  mereka  berada  ketika  dialog  dimainkan.
  6. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pentas.
  7. Gladi resik atau  latihan  terakhir  sebelum    Semua  bermain  dari  awal sampai akhir melakukan latihan akhir; tanpa ada kesalahan lagi.
  8. Semua pemain sudah siap dengan kostumnya. Dekorasi panggung sudah lengkap.

Kegiatan 8.10

  1. Perankanlah naskah yang yang telah kamu buat bersama kelompokmu!
  2. Mintalah teman-temanmu yang lain untuk menilainya dengan menggunakan kartu penilaian seperti berikut.

Aspek Penilaian

Nilai

Keterangan

A

B

C

D

1. Daya tarik cerita
2. Penghayatan tokoh
3. Improvisasi
4. Lafal/intonasi pengucapan
5. Kekompakan kelompok
Jumlah

Dalam bermain drama, kadang-kadang para tokoh mengungkapkan dialog secara spontan atau mengucapkan sesuatu yang tidak ada dalam naskah atau improvisasi.

Penggunaan teknik improvisasi dalam memainkannya, memerlukan kemampuan berpikir cepat dalam menciptakan karakter tokoh, dialog untuk menyambung cerita, serta membangun suasana cerita dengan tepat berdasarkan urutan cerita yang tidak ada dalam naskah.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat membantu dalam memerankan naskah drama yang telah kamu buat dan materi tersebut sebagai pendukung RPP KD 4.16..

Selamat berlatih dan sukses selalu untuk Anda!

Buku sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII Edisi Revisi 2017.

Artikel SebelumnyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (9.A.1)
Artikel SelanjutnyaRPP B. Indonesia Kelas 8 K13 Revisi 2017 (8.D.2)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini