Kedustaan dan Buruknya Adab Mereka

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 183-184

0
208

Kajian Tafsir Surah Ali Imran ayat 183-184. Membicarakan tentang tipu daya orang-orang Yahudi, langkah mereka yang buruk dalam memerangi dakwah Islam, kedustaan dan buruknya adab mereka terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا أَلا نُؤْمِنَ لِرَسُولٍ حَتَّى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالَّذِي قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ – فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ

(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum Dia mendatangkan kepada Kami kurban yang dimakan api. Katakanlah (Muhammad), Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi mengapa kamu membunuhnya jika kamu orang-orang yang benar. (Q.S. Ali Imran : 183)

Jika mereka mendustakan kamu (Muhammad), maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zubur dan Kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. (Q.S. Ali Imran : 184)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Alladzīna qālū ([yaitu] orang-orang yang mengatakan). Ini adalah perkataan orang-orang Yahudi.

Innallāha ‘ahida ilainā (Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kami), yakni memerintahkan kami dalam al-Kitab.

Allā nu’mina li rasūlin (supaya kami tidak beriman kepada seorang rasul), yakni supaya kami tidak mempercayai risalah yang diemban oleh seorang pun.

Hattā ya’tiyanā bi qurbāniη ta’kuluhun nār (sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api). Maksud mereka, sebelum rasul tersebut mendatangkan kepada kami api yang dapat memakan kurban sebagaimana yang dahulu terjadi pada zaman para nabi.

Qul (katakanlah), hai Muhammad!

Qad jā-akum rusulum ming qablī bil bayyināti (Sesungguhnya telah datang kepada kalian beberapa rasul sebelumku dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata), yakni membawa perintah, larangan, dan tanda-tanda (kenabian).

Wa bil ladzī qultum (dan membawa apa yang kalian sebutkan), yaitu membawa kurban. Mereka adalah Zakariya ‘alaihis salam, Yahya ‘alaihis salam, dan ‘Isa ‘alaihis salam.

Falima qataltumūhum (lalu mengapa kalian membunuh mereka), yakni mengapa kalian membunuh Yahya ‘alaihis salam dan Zakariyya ‘alaihis salam, padahal ia telah berkurban pada zaman mereka.

Ing kuηtum shādiqīn (jika kalian orang-orang yang benar) dalam ucapan kalian itu. Kemudian mereka menyangkal, Para leluhur kami tidaklah membunuh para nabi dengan sembarangan!

Fa ing kadz-dzabūka (jika mereka mendustakan kamu) hai Muhammad, atas apa yang kamu sampaikan kepada mereka, maka janganlah kamu bersedih hati.

Fa qad kudz-dziba rusulum ming qablika (maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan [pula]), yakni rasul-rasul terdahulu pun telah didustakan oleh kaumnya.

Jā-ū bil bayyināti (mereka membawa keterangan-keterangan yang nyata), yakni membawa perintah, larangan, dan tanda-tanda (kenabian).

Waz zuburi (Zabur), yakni yang membawa informasi tentang kitab-kitab terdahulu.

Wal kitābil munīr (dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna), yakni yang menjelaskan halal dan haram. Lalu Allah Ta‘ala berfirman menerangkan kematian dan kehidupan setelah mati.

.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

  1. (Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum Dia mendatangkan kepada Kami kurban yang dimakan api[23]. Katakanlah (Muhammad), Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata[24] dan membawa apa yang kamu sebutkan[25], tetapi mengapa kamu membunuhnya[26] jika kamu orang-orang yang benar[27].

[23] Yakni kenikmatan atau lainnya yang dikurbankan. Jika kurban itu diterima, maka akan datang api putih dari langit yang membakarnya, namun jika tidak diterima, maka kurban itu tetap seperti sedia kala, dan hal ini telah disampaikan kepada Bani Israil selain pada Nabi Isa ‘alaihis salam dan Nabi Muhammad ﷺ, maka tidak disyaratkan seperti itu.

[24] Yang menunjukkan kebenaran mereka, yaitu berupa mukjizat.

[25] Seperti Nabi Zakariyya dan Nabi Yahya ‘alaihimas salam lalu kalian malah membunuhnya.

[26] Khithab (pembicaraan) ini ditujukan kepada mereka (orang-orang Yahudi di zaman Nabi Muhammad ﷺ), meskipun yang melakukan adalah nenek moyang mereka, namun mereka meridhainya.

[27] Yakni betul-betul mengikuti yang hak dan taat kepada para rasul.

  1. Jika mereka mendustakan kamu (Muhammad), maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan (pula)[28], mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zubur[29] dan Kitab yang memberi penjelasan yang sempurna[30].

[28] Oleh karena itu, janganlah kamu bersedih atau dibuat risau oleh mereka.

[29] Zubur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ yang isinya mengandung hikmah-hikmah.

[30] Yakni: Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari’at seperti Taurat, Injil dan Zabur.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Yakni orang-orang yang) ‘na’at’ atau sifat bagi alladziina yang sebelumnya (mengatakan) kepada Muhammad (Sesungguhnya Allah telah menitahkan kepada kami) dalam Taurat (supaya kami tidak beriman kepada seorang rasul) artinya tidak membenarkannya (sebelum ia mendatangkan kepada kami suatu kurban yang dimakan api). Maka kami tidak akan beriman kepadamu sebelum membawakan kurban, pemberian, yang mendekatkan diri kepada Allah berupa ternak atau lainnya. Jika kurban itu diterima, maka dari langit akan muncul api putih yang akan membakarnya. Dan jika tidak, maka ia akan tetap tinggal di tempatnya tanpa ada yang menyentuhnya. Hal ini diperintahkan kepada Bani Israel tetapi kepada Almasih dan Muhammad tidak demikian halnya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman (Katakanlah) kepada mereka sebagai celaan (Bukankah telah dating kepadamu beberapa orang rasul sebelumku dengan membawa keterangan-keterangan nyata) atau mukjizat (dan dengan apa yang kamu sebutkan itu) seperti Zakaria dan Yahya, tetapi mereka kamu bunuh juga. Perkataan ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang hidup di masa Nabi kita ﷺ walaupun perbuatan itu dari nenek moyang mereka karena mereka menyetujuinya. (Maka kenapa kamu bunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar?) maksudnya jika kamu benar-benar beriman ketika melakukan pelanggaran itu.
  2. (Jika mereka mendustakanmu, maka sesungguhnya rasul-rasul yang sebelum kamu pun telah didustakan pula, padahal mereka membawa keterangan-keterangan yang nyata) yakni mukjizat (dan zubur) maksudnya shuhuf-shuhuf seperti shuhuf Nabi Ibrahim (dan Alkitab) menurut satu qiraat dengan memakai ‘ba’ pada al-kitab dan az-zubur (yang terang) yakni Taurat dan Injil, maka bersabarlah kamu sebagaimana mereka telah bersabar.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Subhaanahu wa Ta’aala:

الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا أَلا نُؤْمِنَ لِرَسُولٍ حَتَّى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ

(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api. (Ali Imran: 183)

Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan demikian sebagai pendustaan terhadap mereka yang menduga bahwa Allah telah memerintahkan kepada mereka melalui kitab-kitab mereka, bahwa janganlah mereka beriman kepada seorang rasul pun sebelum membuktikan salah satu mukjizatnya yang nyata bahwa barang siapa mengeluarkan suatu sedekah dari kalangan umatnya, lalu sedekahnya itu diterima darinya, maka akan ada api yang turun dari langit melahap sedekahnya itu,

Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas dan Al-Hasan serta selain keduanya.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ

Katakanlah, Sesungguhnya telah datang kepada kalian beberapa orang rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata.(Ali Imran: 183)

Yaitu hujah-hujah dan bukti-bukti.

وَبِالَّذِي قُلْتُمْ

Dan membawa apa yang kalian sebutkan. (Ali Imran: 183)

Daftar Isi: Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-4

Yakni adanya api yang melahap korban-korban yang diterima.

فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ

Maka mengapa kalian membunuh mereka. (Ali Imran: 183)

Dengan kata lain, mengapa kalian membalas mereka dengan mendustakan mereka, menentang mereka, dan mengingkari mereka, bahkan kalian berani membunuh mereka.

إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

 Jika kalian adalah orang-orang yang benar. (Ali Imran: 183)

Bahwa kalian mengikuti perkara yang hak dan taat kepada rasulullah.

Selanjutnya Allah berfirman menghibur Nabi Muhammad melalui ayat berikut:

فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ

Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. (Ali Imran: 184)

Ayat berikutnya: Kematian Adalah Tempat Kembali Semua Makhluk

Dengan kata lain, janganlah kamu menjadi lemah karena mereka mendustakan kamu. Engkau mempunyai teladan dan contoh dari rasul-rasul sebelum kamu yang didustakan mereka, padahal para rasul itu datang dengan membawa keterangan-keterangan, yakni hujah-hujah dan bukti-bukti yang nyata.

Az-Zabur, makna yang dimaksud ialah kitab-kitab yang berupa lembaran-lembaran yang diturunkan kepada rasul-rasul.

Al-Kitabul Munir artinya Al-Kitab yang jelas dan gamblang.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Artikel SebelumnyaKematian Adalah Tempat Kembali Semua Makhluk
Artikel SelanjutnyaBuruknya Adab Mereka Terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’aala

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini