Ingatlah Allah Banyak-banyak Agar Beruntung

Tafsir Al-Qur’an: Surah Al-Jumu’ah ayat 10

0
1653

Kajian Tafsir: Surah Al-Jumu’ah, ayat ini berhubungan dengan shalat Jum’at. Apabila shalat telah dilaksanakan, maka carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar beruntung.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. (QS. Al-Jumu’ah : 10)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Fa idzā qudliyatish shalātu (kemudian apabila shalat telah ditunaikan), yakni apabila imam telah menyelesaikan shalat Jum‘at.

Faηtasyirū fil ardli (maka bertebaranlah kalian di muka bumi), yakni maka keluarlah kalian dari mesjid, jika kalian mau.

Wab taghū miη fadllillāhi (dan carilah Karunia Allah), yakni carilah rezeki Allah Ta‘ala, jika kalian mau. Hal ini merupakan rukhshah (kelonggaran) sesudah larangan. Ayat ini memiliki penafsiran lain, yaitu:

fa idzā qudliyatish shalātu (kemudian apabila shalat telah ditunaikan), yakni apabila imam telah menyelesaikan shalat Jum‘at;

faηtasyirū fil ardli (maka bertebaranlah kalian di muka bumi), yakni maka bubarlah kalian dari mesjid;

wabtaghū miη fadllillāhi (dan carilah karunia Allah), yakni carilah apa yang paling utama bagi kalian: ilmu tentang rahasia, tauhid, zuhud, dan tawakal.

Wadz kurullāha (dan berzikirlah kepada Allah) dengan lisan dan qalbu.

Katsīran (banyak-banyak), dalam kondisi apa pun.

La‘allakum tuflihūn (supaya kalian beruntung), yakni supaya kalian selamat dari murka dan azab.


Di sini Link untuk Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-28


Hidayatul Insan bi tafsiril Qur’an

  1. Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi[29]; carilah karunia Allah [30]dan ingatlah Allah banyak-banyak[31] agar kamu beruntung[32].

[29] Perintah setelah larangan menunjukkan mubah, yakni silahkan bertebaran lagi di bumi untuk mencari rezeki.

[30] Oleh karena kesibukan untuk bekerja dan berdagang biasanya membuat lalai dari mengingat Allah, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan untuk banyak mengingat-Nya.

[31] Baik ketika berdiri, duduk maupun berbaring.

[32] Karena banyak berdzikr merupakan sebab terbesar untuk beruntung.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi) perintah ini menunjukkan pengertian ibahah atau boleh (dan carilah) carilah rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan ingatan (sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh keberuntungan. Pada hari Jumat, Nabi ﷺ berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan kafilah membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas orang saja yang masih tetap bersama Nabi ﷺ lalu turunlah ayat ini.

.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Swt.:

Apabila shalat telah ditunaikan. (Al-Jumu’ah: 10)

Maksudnya, apabila salat telah diselesaikan.

maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah (Al-Jumu’ah: 10)

Setelah mereka dilarang melakukan transaksi sesudah seruan yang memerintahkan mereka untuk berkumpul, kemudian diizinkanlah bagi mereka sesudah itu untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka mencari karunia Allah, seperti apa yang dilakukan oleh Irak ibnu Malik r.a. apabila dia telah selesai dari salat Jumatnya, maka ia berdiri di pintu masjid, lalu berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أجبتُ دعوتَك، وصليتُ فريضتك، وانتشرت كما أمرتني، فَارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ، وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Ya Allah, sesungguhnya aku menyukai seruanmu, dan aku telah kerjakan shalat yang Engkau fardukan serta aku akan menebar sebagaimana yang telah Engkau perintahkan, maka berilah daku rezeki dari karunia-Mu, dan Engkau adalah sebaik-baik Pemberi rezeki.

Riwayat Imam Ibnu Abu Hatim.

Telah diriwayatkan pula dari sebagian ulama Salaf bahwa ia pernah mengatakan, “Barang siapa yang melakukan jual beli pada hari Jumat sesudah menunaikan salat Jumat, maka Allah Swt. akan memberkahi jual belinya sebanyak tujuh puluh kali, karena ada firman Allah Swt. yang mengatakan:

Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah. (Al-Jumu’ah: 10)

Adapun firman Allah Swt.:

dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (Al-Jumu’ah: 10)

Yakni di saat kamu melakukan transaksi jual beli dan saat menerima dan memberi, banyak-banyaklah kamu mengingat Allah, dan janganlah kamu disibukkan oleh urusan duniamu hingga kamu melupakan hal yang bermanfaat bagimu di negeri akhirat nanti. Karena itulah maka disebutkan dalam sebuah hadis:

مَنْ دَخَلَ سُوقًا مِنَ الْأَسْوَاقِ فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كُتبت لَهُ ألفُ أَلْفِ حَسنة، ومُحي عَنْهُ ألفُ أَلْفِ سَيئة

Barang siapa yang memasuki sebuah pasar, lalu mengucapkan, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah semua Kerajaan dan segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, ” maka Allah akan mencatat baginya satu juta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta keburukan (dosa).

Mujahid mengatakan bahwa bukanlah seorang hamba termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah sebelum dia selalu ingat kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, ataupun berbaring.

Hanya Allah Yang Maha mengetahui dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

Artikel SebelumnyaPeringatan Agar Tidak Tersibukkan Perdagangan
Artikel SelanjutnyaBersegera Apabila Diseru untuk Shalat Jum’at