Cara Sukses dalam Menuntut Ilmu

0
2195

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sikap-sikap berikut insya Allah merupakan Cara Sukses dalam Menuntut Ilmu

Sabar dan Tabah Dalam Belajar

Sabar dan tabah itu pangkal keutamaan dalam segala hal. Dan alangkah indahnya, pelajar mempunyai hati tabah dan sabar dalam belajar.

Sikap Selalu Hormat Dan Khidmah

Hendaknya penuntut ilmu memperhatikan segala ilmu dan hikmah atas dasar selalu mengagungkan dan menghormati, sekalipun masalah yang itu-itu saja telah ia dengar seribu kali. Adalah dikatakan : “Barang siapa yang telah mengagungkannya setelah lebih dari 1000 kali tidak sebagaimana pada pertama kalinya, ia tidak termasuk ahli ilmu.”

Menjauhi Akhlak Tercela

Orang belajar itu dengan perantara malaikat. Maka selayaknya menjaga dirinya dari akhlak-akhlak yang tercela terutama sikap takabur dan sombong. Dalam syair dikatakan:

ilmu itu musuh bagi penyombong diri

laksana air bah, musuh dataran tinggi

Kesungguhan Hati/ Totalitas

Pelajar harus bersungguh hati dalam belajar serta rutin. Allah berfirman: “Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami” (Surat 29, Al-Ankabut 69). Ada istilah: “Siapa sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu pastilah ketemu” “Brangsiapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pasti dapat memasuki” disebutkan lagi: “Sejauh mana usahamu, sekian pula tercapai cita-citamu”

Menyayangi Diri

Jangan membuat dirinya sendiri bersusah payah, hingga jadi lemah dan tak mampu berbuat apa-apa. Ia harus selalu menyayangi dirinya sendiri. Rasulullah saw. Bersabda: “Ingatlah, bahwa islam itu agama yang kokoh. Sayangilah dirimu dalam menunaikan tugas agama, jangan kau buat dirimu sengsara lantaran ibadahmu kepada Allah. Karena orang yang telah hilang kekuatannya itu, tidak bisa memutus bumi dan tidak pula kendaraan tunggangannya.” dan “dirimu itu kendaraanmu, maka santunilah ia.”

Cita-cita Luhur

Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, sebagaimana halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.

Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.

Membuat Catatan

Membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah dipahami untuk kemudian sering diulang-ulang. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali.

Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang sia-sia.

Usaha Memahami Pelajaran

Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuan yang ada guna memahami pelajaran, atau boleh juga dengan cara dipikir-pikir dan diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun dapat dimengerti.

Berdo’a

Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do’a kepada Allah dan meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do’a yang dimohonkan, dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan.

Mudzakarah Munadharah Dan Mutharahah

Seorang pelajar seharusnya melakukan Mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Munadharah dan mudzakarah adalah cara dalam melakukan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan guna mencari kebenaran. Karena itu, harus dilakukan dengan penghayatan, kalem dan penuh keinsyafan. Dan tidak akan berhasil, bila dilaksanakan dengan cara kekerasan dan berlatar belakang yang tidak baik.

Menggali Ilmu

Seluruh waktunya dan dalam situasi bagaimanapun, pelajar hendaknya mengambil pelajaran dari siapapun orangnya.

Bersyukur dan Bertawakal

Bahwa Abu Hanifah berkata: “Hanya saja kudapatkan ilmu dengan bersyukur dan hamdallah. Tiap-tiap berhasil kufahami fiqh dan hikmah selalu saja kuucapkan hamdalah. Dengan cara itu, jadi berkembanglah ilmuku.”

Rasulullah saw bersabda:  “Barang siapa mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengetahui tuhannya.” artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah.karena orang itu jangan berpegangan dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka akan dicukupinya dan dibimbing ke jalan yang lurus.

Pengorbanan Harta Demi Ilmu

Orang yang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah agar tidak kikir. Nabi saw bersabda: ” Manakah ada penyakit yang lebih keras dari pada kikir?

Loba Dan Tama’

Nabi saw bersabda: “Hindarilah tama’ karena dengan tama’ berarti kemiskinan telah menjadi.” Tapi jangan kikir, sukalah membelanjakan hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain.

Jika orang alim bersifat tama’, hilanglah nilai ilmunya dan ucapannya tidak bisa dibenarkan lagi. Karena itu, Rasulullah saw dalam sabdanya: “Aku berlindung kepada Allah dari sifat tama’ yang membawa kepada tabiat jahat.”

Lillahi Ta’ala

Tumpuan harapan sang pelajar hanyalah kepada Allah, takutpun hanya kepadanya. Sikap tersebut bisa diukur dengan melampaui batas-batas agama atau tidak. Barang siapa takut kepada sesama makhluk lalu ia mendurhakai Allah, maka berarti telah takut kepada selain Allah. Tapi sebaliknya bila ia telah takut kepada makhluk namun telah taat kepada Allah dan berjalan pada batas-batas syariat, maka tidak bisa dianggap telah takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah.

Mengukur Kemampuan Diri Sendiri

Hendaknya (yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu) : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi satu kali.

Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan kemudian terlalu keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukup.

Panik Dan Bingung

Syaikhul Islam Burhanuddin berkata: “sesungguhnya saya dapat melebihi teman-temanku adalah karana selama belajar tidak pernah merasa panik, kendor dan kacau”.

Kasih Sayang

Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasihat serta jangan berbuat dengki. Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri.

Menghadapi Kedengkian

Orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. Ada dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.

Menghadapi Permusuhan

Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada sesama orang karena disitulah sumber permusuhan. Di dalam agama islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw: “Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mu’min.”

Buruk sangka akan bisa terjadi karena adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat. Sebagaimana syai’ir yang dikemukakan oleh Abut Thoiyib, “Bila seorang lakunya buruk, buruklah pula sangkaan hati.”

Prihatin Dan Rendah Di Mata Manusia

Pelajar harus sanggup menanggung derita hidup yang terpandang rendah dimata manusia, selama menuntut ilmu, karena seorang murid itu harus bercumbu rayu dengan guru, temannya dan juga orang-orang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka.

Ada dikatakan : ilmu itu mulya tak bercampur hina, dan tak didapati hanya lewat kehinaan tak bercampur kemulyaan” (maksudnya didapat dengan penuh derita yang terpandang rendah dimata manusia). Orang berkata, “Kulihat kamu, ingin supaya mulya dirimu. Tak bakal bisa, kecuali dengan tundukkan nafsumu.”


BACA JUGA : Kumpulan Nasihat Islami Bagi Hamba Allah

Hendaknya menyadari bahwa perjalanan menuntut ilmu itu tidak akan lepas dari kesusahan melintang. Yang demikian itu, karena belajar adalah salah satu perbuatan yang menurut sebagian besar ulama lebih mulya dari pada berperang. Besar kecil pahala adalah berbanding seberapa besar letih dan kesusahan dalam usahanya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Sumber: Ta’lim Muta’alim

 

Artikel SebelumnyaPerbuatan yang Bisa Mendatangkan Rezeki
Artikel SelanjutnyaMempelajari Kehidupan dari Lebah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini