Menelaah Kebahasaan Teks LHO seperti yang sudah dipelajari bahwa apabila dicermati secara saksama, teks laporan hasil observasi memiliki karakteristik kebahasaan tersendiri. Untuk lebih memperdalam karakteristik tersebut, kita lanjutkan pembelajaran kita dalam menelaah kebahasaan teks LHO (laporan hasil observasi).
Untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta : Cetakan Ke-4 2017 mulai dari halaman 151 s.d 153.
〈⇒Pengantar⇐〉⇔⇔〈⇒Menu⇐〉⇔⇔〈⇒LKPD 4.8⇐〉
Yang perlu kita perhatikan juga dalam penggunaan bahasa pada teks laporan hasil observasi adalah:
Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks
- Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. (dan, ataupun)
- Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya Pulau Seram, Antartika, Sungai Kapuas
- Huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi ( Selat Lombok, Teluk Benggala)
Penggunaan Imbuhan Asing dalam Teks Laporan Hasil Oservasi
Akhiran -is memiliki makna ‘bersangkutan dengan’. Akhiran –is merupakan adaptasi dari bahasa Belanda dan bahasa Inggris berikut.
Belanda |
Inggris |
Indonesia |
technisch | technical | teknis |
practisch | practical | praktis |
chronologis | chchronological | kronologis |
Contoh
teknis : bersifat atau mengenai (menurut) teknik.
praktis : berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya.
kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu.
biologis : berkenaan dengan biologi Akhiran -isasi menyatakan ‘proses atau menjadikan sesuatu’.
Akhiran – isasi adaptasi dari bahasa Inggris berikut.
Belanda |
Inggris |
Indonesia |
specialisatie | specialization | spesialisasi |
globalisatie | globalization | globalisasi |
naturalisatie | naturalization | naturalisasi |
Penggunaan Imbuhan Asing dalam Teks Laporan Hasil Oservasi
Awalan asing banyak digunakan pada istilah-istilah bahasa Indonesia terutama untuk laporan hasil observasi (kajian pengetahuan). Kata yang menggunakan awalan asing dicontohkan berikut.
Contoh
- antioksidan, antikomunis, antiklimaks, antikarat yang artinya ‘melawan’ atau ‘bertentangan dengan’.
- bi- misalnya pada bilateral, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya ‘dua’.
- de- seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya ‘meniadakan’ atau ‘menghilangkan’.
- ekstra- seperti pada ekstrakurikuler, ekstralinguistik, kadang juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstraketat, ekstrahati-hati. Awalan ini artinya ‘tambah’, ‘diluar’, atau ‘sangat’.
- hiper- misalnya pada hipertensi, hipersensitif. Awalan ini artinya ‘lebih’ atau ‘sangat’.
- in- misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, ilegal. Awalan ini artinya ‘tidak’.
- infra- misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonik. Awalan ini artinya ‘di tengah’.
Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku
Kata tidak baku disebabkan oleh penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah penyerapan, tidak sesuai kaidah tata bentukan, dan kosakata daerah.
Contoh
- ngumpulkan, ngelihat, ambilin (tidak baku)
- mengumpulkan, melihat, ambilkan (baku)
- mempengaruhi (tidak baku)
- memengaruhi (baku)
- merubah (tidak baku)
- mengubah (baku)
- hipotesa, analisa (tidak baku)
- hipotesis, analisis (baku)
Demikian, semoga ada manfaatnya.