Bahan Renungan dari Umar Baradja

0
861

Umar Baradja adalah pengarang kitab Akhlaqul Banein. Sebagai bahan renungan, Beliau menulis hal-hal berikut:

Allah SWT

  1. Wahai anak yang mulia! Allah Swt telah menciptakan kamu dan membaguskanm bentukmu dengan memberimu kedua mata untuk melihat segala sesuatu dan kedua telinga untuk mendengarkan suara serta lidah untuk berbicara, dua tangan untuk kamu gunakan dalam berbagai pekerjaanmu, dua kaki untuk berjalan, akal untuk mengenal mana yang baik dan mana yang buruk. Dia memberimu kenikmatan berupa kesehatan dan meletakan kasih sayang di dalam hati kedua orang tuamu sehingga engkau dididik dengan pendidikan yang baik.
  2. Maka wajiblah engkau mengagungkan Tuhanmu dan mencintai-Nya, serta mensyukuri nikmat-Nya, dengan mematuhi perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Engkaupun wajib mengagungkan semua malaikat-Nya, rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya serta hamba-hamba-Nya yang shalih dan kamu cintai mereka, karena Allah Ta’ala mencintai mereka.
  3. Apabila engkau mencintai Tuahnmu, mematuhi perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya, dia menambahkan nikmat-Nya atas dirimu dan menjadikan orang-orang mencintaimu serta menjagamu dari setiap ganguan dan memberimu segala yang engakau inginkan dari rezeki dan lainnya.

.

Nabi Muhammad SAW

  1. Wahai anak yang beradab! Sebagaimana engkau diwajibkan mengagungkan Tuhanmu, maka engkau diwajibkan pula mengagungkan Nabimu Saw dan memenuhi hatimu dengan kecintaan kepadanya, sehingga engkau lebih mencintainya dari pada mencintai kedua orang tua dan darimu sendiri. Karena beliaulah yang mengajari kita agama islam dan dengan sebabnya kita mengenal Tuhan kita dan bisa membedakan antara yang halal dan yang haram. Dan karena Allah Ta’ala mencintai sehingga menjadikannya manusia yang terbaik serta sebagai contoh panutan bagi kita dalam budi pekerti/sopan santun.
  2. Apabila engkau mencintai Nabimu, maka ikutilah beliau dalam perikehidupannya dan amalkan nasihat-nasihatnya agar engkau mendapat kecintaan Allah dan keridhaanya.

 .

Ibumu yang Penyayang

  1. Ketahuilah wahai anakku, bahwa ibumu telah bersusah payah demi dirimu. Ia mengandung dirimu selama sembilan bulan di dalam perutnya, kemudian menyusuimu dan mengasuhmu dengan asuhan yang baik sehingga engkau menjadi besar. Ia membersihkan tubuh dan bajumu, menyiapkan tempat tidur serta makananmu dan menjagamu dari setiap gangguan.
  2. Ibumu menyayangimu dan sangat mencintaimu. Ia berharap agar engkau menjadi anak yang terbaik. Walaupun dengan bersusah payah, ia bersabar demi dirimu dan gembira denganmu. Ia bergembira jika melihatmu dalam keadaan sehat dan selamat. Ia bersedih jika engkau bersedih atau sakit. Ia berusaha keras menyiapkan obat dan mendo’akan kesembuhanmu. Ia tidak puas dan belum lega, kecuali jika engkau telah sembuh benar.
  3. Lihatlah kepada saudaramu yang masih kecil, bagaimana ibumu bersusah payah mengasuhnya dan bagaimana ia sangat mencintainya agar engkau mengetahui keadaanmu pada waktu kecil.

BACA JUGA : Materi Tentang Akhlak dan Bahan Renungan

Ayahmu yang Berbelas Kasih

  1. Ketahuilah wahai anak yang terpuji! Sesungguhnya ayahmu mencintaimu juga seperti ibumu. Ia keluar setiap dari rumah dengan bersabar atas kepayahan dan kepanasan. Ia pergi ke toko atau pasar untuk mendapatkan uang yang dibelanjakannya untukmu. Ia membeli pakaian dan makanan dan segala sesuatu yang engaku butuhkan. Meskipun demikian ia senang dan gembira.
  2. Ayahmu memelihara kesehatanmu dan menjagamu dari segala sesuatu yang mengganggumu. Apabila engkau sakit, maka ia sedih sekali. Ia memanggil dokter bagimu dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidak gembira, kecuali jika engkau sembuh. Ia selalu berdo’a kepada Allah untukmu, agar Allah memberimu kesehatan dan keselamatan.
  3. Ayahmu memikirkan masalah pendidikanmu setiap waktu. Oleh karena itu ia memasukkanmu ke sekolah dan membeli kitab-kitab dan alat-alat belajar untukmu, agar di masa depan engkau menjadi seoarang yang sempurna dalam ilmu dan sopan santunya, berguna untuk dirinya dan bangsanya.

Demikian, semoga bermanfaat.

 

Artikel SebelumnyaSopan Santun Terhadap Orang Sekitar
Artikel SelanjutnyaKisah-kisah Teladan Sebagai Bekal Kehidupan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini