Beranda Tahu Hal Berita Wahyu Orang-orang yang Beriman

Orang-orang yang Beriman

Tafsir Al-Qur’an: Surah Hud ayat 23

0
mawar
mawar

Kajian Tafsir Surah Hud ayat 23. Menerangkan tentang orang-orang yang beriman, sifat mereka dan balasan untuk mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُواْ إِلَى رَبِّهِمْ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ الجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ -٢٣

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Hud : 23)

.

Tafsir Ibnu Abbas

Innal ladzīna āmanū (sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad ﷺ dan Al-Qur’an.

Wa ‘amilush shālihāti (serta mengerjakan amal-amal saleh), yakni melakukan berbagai ketaatan yang berhubungan dengan Rabb-nya.

Wa akhbatū ilā rabbihim (dan merendahkan diri kepada Rabb mereka), yakni bersikap ikhlas, tunduk, dan khusyuk kepada Rabb mereka.

Ulā-ika ash-hābul jannati hum fīhā khālidūn (mereka adalah para penghuni surga; mereka kekal di dalamnya), yakni langgeng.


BACA JUGA: Tafsir Al-Qur’an Juz Ke-12 untuk ayat lainnya

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an

23.[24] Sesungguhnya orang-orang yang beriman[25] dan mengerjakan amal saleh[26] dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka[27], mereka itu penghuni surga[28], mereka kekal di dalamnya.

[24] Setelah Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka, maka pada ayat ini, Dia menyebutkan sifat orang-orang yang berbahagia, dan pahala yang akan mereka peroleh di sisi Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

[25] Dengan hati mereka; apa yang diperintahkan Allah untuk diimani, seperti rukun iman yang enam.

[26] Baik yang terkait dengan hati, lisan maupun anggota badan.

[27] Patuh kepada-Nya, merendahkan diri kepada keagungan-Nya, tunduk kepada kekuasaan-Nya, kembali kepada-Nya dengan mencintai-Nya, takut dan berharap kepada-Nya serta bertadharru’ (memohon dengan rasa rendah diri) kepada-Nya.

[28] Karena tidak ada suatu kebaikan pun, kecuali mereka berusaha mengejar dan berlomba-lomba kepadanya.

.

Tafsir Jalalain

  1. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri) merasa tenang dan aman, atau kembali (kepada Rabb mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya).

.

Tafsir Ibnu Katsir

Setelah menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka, lalu Allah mengiringinya dengan menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang saleh. Dengan demikian, berarti hati mereka beriman dan anggota tubuh mereka mengerjakan amal-amal saleh, baik secara lisan maupun perbuatan, misalnya mengerjakan amal ketaatan dan menjauhi perkara-perkara yang mungkar. Karena itulah mereka mewarisi surga-surga yang di dalamnya terdapat gedung yang tinggi-tinggi, pelaminan yang empuk-empuk, buah-buahan yang dekat dipetiknya, hamparan yang tebal-tebal, bidadari yang cantik-cantik, buah-buahan yang beraneka ragam, makanan yang lezat-lezat, minuman-minuman yang lezat, dan dapat melihat Pencipta langit dan bumi. Mereka kekal dalam kenikmatan itu, tidak mati, tidak tua, dan tidak sakit. Mereka pun tidak tidur, tidak pernah buang hajat, tidak pernah meludah, dan tidak pernah berdahak, melainkan hanyalah berkeringat saja yang baunya seperti minyak kesturi.

Hanya Allah-lah Yang Maha mengetahui dan hanya bagi Allah-lah segala puji.

 

Exit mobile version