Beranda Bahasa Indonesia Kebahasaan LKPD Menelaah Kaidah Kebahasaan Cerita Inspiratif

LKPD Menelaah Kaidah Kebahasaan Cerita Inspiratif

0
Cerita-Inspiratif Kartu Soal, Latihan Struktur Kebahasaan Pengertian Ciri-Contoh LKPD Menyimpulkan Menceritakan Menelaah Isi Menulis Menyajikan Lisan.
Cerita-Inspiratif Kartu Soal, Latihan Struktur Kebahasaan Pengertian Ciri-Contoh LKPD Menyimpulkan Menceritakan Menelaah Isi Menulis Menyajikan Lisan.

LKPD Menelaah Kaidah Kebahasaan cerita Inspiratif pada judul unit ini diharapkan dapat membantu peserta didik kelas IX SMP dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Lembar Kegiatan Pesera Didik ini dikembangkan berdasarkan:

Kompetensi Dasar

3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.

Indikator

  • Menentukan kebahasaan dan isi teks cerita inspiratif.
  • Menelaah kebahasaan dan isi teks cerita inspiratif.

Aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam menelaah kaidah kebahasaan cerita inspiratif. Aktivitas ini menggunakan model latihan soal.

Selamat berlatih untuk menjadi generasi hebat di masa depan! Cintai dan syukuri Bahasa Indonesia sebagai sarana merajut Indonesia! Bahasa Indonesia anugerah Tuhan yang patut kita syukuri bersama.

Petunjuk Kegiatan:

  • Peserta didik membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Cetakan Ke-2.2018. (Edisi Revisi).
  • Peserta didik membaca dan menyimak buku pada halaman 153-155 atau yang dikutif pada bahan bacaan pada link yang tersedia.
  • Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
  • Melaporkan hasil pada buku tugas atau lembaran portofolio. Bentuk laporan cukup jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disediakan.
  • Tulis Laporan LKPD 6.4, Nama, NIS/NISN dan kelas ananda pada LKPD.

Laporan LKPD 6.4

Nama                     :  …….

NIS/NISN                :  ……

Kelas                      :  ……

Bacalah biografi “Sultan Hasanuddin” berikut!

Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin salah satu pahlawan dari Indonesia yang sangat kental dengan keberaniannya dalam membela bangsa ini dan mayoritas dari kita pun mengenal beliau dengan sebutan “Ayam jantan dari Timur”.

Beliau adalah sosok seorang pahlawan yang jasanya sangat besar bagi seluruh masyarakat Indonesia yang telah mengenal beliau. Kita mengenal Hasanuddin pun melalui pendidikan kita saat di sekolah.

Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau merupakan putra dari Raja Gowa ke-15, yang bernama I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikulsaid.

Sultan Hasanuddin terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattang Karaeng Bonto Mangape, nama tersebut merupakan pemberian dari seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus merupakan seorang guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Hasanuddin, beliau bernama Syeikh Sayyid Jalaludin Bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid.

Sultan Hasanuddin merupakan anak kedua dari pasangan Sultan Malikussaid dengan I Sabbe To’mo Lakuntu yang merupakan putri dari bangsawan Laikang. Hasanuddin memiliki saudara perempuan yang bernama I Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je’ne.

Sultan Malikussaid selaku ayah dari Sultan Hasanuddin menjadi Raja Gowa ke-15 pada tanggal 15 Juni 1639 setelah menggantikan Sultan Alauddin, yang bukan lain adalah kakek dari Sultan Hasanuddin. Pengangkatan ayahnya menjadi Raja Gowa ketika Hasanuddin masih berumur 8 tahun.

Selama kepemimpinan ayahnya sebagai Raja Gowa yang ke-15, Beliau sering mengajak Hasanuddin untuk menghadiri perundingan hal-hal penting. Hal Ini bertujuan agar Hasanuddin belajar mengenai ilmu pemerintahan, diplomasi, dan juga strategi perang.

Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa Ke-16

Ayahnya sering mengajak untuk menghadiri perundingan membuat Hasanuddin memiliki pengetahuan mengenai pemerintahan. Sehingga pada bulan November 1653 ketia Hasanuddin berusia 22 tahun, ia diangkat sebagai Raja Gowa yang ke-16 untuk menggantikan ayahnya. Pengangkatan tersebut merupakan pesan dari ayahnya sebelum meninggal dan karena Hasanuddin memiliki sifat yang gagah berani serta memiliki pengetahuan mengenai pemerintahan, maka pesan tersebut disetujui oleh mangkubumi kerajaan pada saat itu, yaitu Karaeng Pattingaloang.

Setelah menaiki tahta menjadi seorang Raja Gowa, ia mendapatkan gelar tambahan yaitu Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Oangkana, hanya saja kita lebih mengenal beliau dengan nama Sultan Hasanuddin.

Masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan. Tepat pada masa pemerintahan yang Hasanuddin, Kompeni Belanda sedang berusaha untuk menguasai perdaganan rempah-rempah yang ada di sana.

Perjuangan Sultan Hasanuddin

Ketika Sultan Hasanuddin menjabat sebagai Raja Gowa, Belanda mencoba untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah timur Indonesia, Belanda melarang orang Makassar berdangan dengan musuh Belanda seperti Portugis dan yang lainnya.

Sultan Hasanuddin menolak larangan tersebut. Beliau memiliki prinsip hidup sama seperti kakek dan ayahnya, yaitu bahwa tuhan menciptakan bumi dan lautan untuk semua.

Karena menentang usaha monopoli Belanda, maka Belanda berusaha untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.

Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Cornelis Speelman, kompeni berusaha untuk menudukkan kerajaan-kerajaan kecil, namun masih belum berhasil untuk menundukkan Kerajaan Gowa. Di lain pihak setelah Hasanuddin naik tahta, beliau berusaa untuk menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagia timur untuk melawan kompeni. Kompeni terus melakukan perbaikan dan penambahan kekuatan pasukannya hingga membuat Kerajaan Gowa melemah dan akhirnya terdesak pada tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan Perdamaian Bungaya di Bungaya.

Perjanjian tersebut merugikan pihak Kerajaan Gowa, hal tersebut membuat Sultan Hasanuddin melakukan perlawan kembali yang membuat kompeni meminta bantuan kepada tentara Batavia. Pertempuran terus berlangsung, kegigihan dan keberanian dari Sultan Hasanuddin membuatnya mendapat julukan De Haantjes van Het Oesten yang memiliki arti Ayam Jantan dari Timur.

Bantuan dari tentara luar yang membantu para kompeni akhirnya berhasil menembus Benteng Sombaopu yang merupakan benteng terkuat yang ada di Kerajaan Gowa pada tanggal 12 Juni 1669.

Setelah berhasil menembus benteng terkuat Kerajaan Gowa, pada tanggal 29 Juni 1969, Sultan Hasanuddin turun tahta dan anaknya yang bernama I Mappasomba Daeng Nguraga yang bergelar Sultan Amir Hamzah menggantikan ayahnya.

Kematian Sultan Hasanuddin

Selepas 1 tahun Sultan Hasanuddin turun tahta dari Raja Gowa, pada tanggal 12 Juni 1670, pada usia 39 tahun, Hasanuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir, kemudan beliau dimakamkan di suatu bukit di pemakaman orang-orang yang pernah menjabat sebagai raja di Kerajaan Gowa di dalam Benteng Kale Gowa di Kampung Tamalate.

Penghargaan untuk Sultan Hasanuddin

Sebagai seorang pahlawan nasional yang memiliki andil yang sangat besar bagi Indonesia khususnya wilayah timur, kita sebaiknya untuk menghormati dan menghargai segala sesuatu hal baik yang telah dilakukan oleh Sultan Hasanuddin semasa hidupnya untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

Sultan Hasanuddin diangkat sebagai pahlawan nasional pada tanggal 6 November 1973 berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973.

(Sumber:https://www. biografipedia. com-/2017/07/-biografi-sultan-hasanuddin-ayam-jantan.html.

Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

  1. Tulislah kalimat-kalimat yang menggunakan pronomina (kata ganti) orang ketiga tunggal!
  2. Tulislah kalimat-kalimat yang menggunakan kata kerja tindakan!
  3. Tulislah kalimat-kalimat yang menggunakan kata kerja pasif!
  4. Tulislah kalimat-kalimat yang menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental!
  5. Tulislah kalimat-kalimat yang menggunakan kata sambung, kata depan ataupun nomina yang berkenaan dengan urutan waktu!
Bahan bacaan: Kaidah Kebahasaan Cerita Inspiratif

Orang Tua/Wali

………………….

Guru MP

……………..

Nilai

…………

Lihat: Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 K-13 Edisi Revisi

Sumber:

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version