Enam Nasihat Ahli Bijak, Enam Kerusakan Hati Manusia, Enam Siksaan untuk yang Meremehkan Akhirat dan Enam Hal yang Tidak Dimiliki Oleh Enam Perkara.
Makalah Kesebelas: Enam Nasihat Ahli Bijak
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وعن بعض الحكماء أنه قال
Ulama bijak berkata:
من لم يخش الله لم ينج من زلة اللسان
Barangsiapa tidak takut kepada Allah, niscaya dia tidak akan selamat dari kesalahan berbicara
ومن لم يخش قدومه على الله لم ينج قلبه من الحرام والشبهة
Barangsiapa tidak takut akan pertemuannya dengan Allah, niscaya hatinya tidak akan selamat dari barang haram dan syubhat
ومن لم يكن أئسا عن الخلق لم ينج من الطمع
Barangsiapa tidak memutuskan pengharapannya kepada orang lain, niscaya dia tidak akan selamat dari sifat tamak
ومن لم يكن حافظا على عمله لم ينج من الرياء
Barangsiapa tidak memelihara amalnya, niscaya ia tidak bisa selamat dari sifat riya’
ومن لم يستعن بالله على إحتراس قلبه لم ينج من الحسد
Barangsiapa tidak memohon pertolongan kepada Allah supaya dijaga hatinya, niscaya ia tidak akan selamat dari penyakit hasud
ومن لم ينظر إلى من هو أفضل منه علما وعملا لم ينج من العجب
Barangsiapa tidak melihat kepada orang yang lebih utama daripada dia dalam ilmu dan amalnya, niscaya ia tidak akan bisa selamat dari sifat ujub
Makalah Kedua Belas: Enam Kerusakan Hati Manusia
وعن الحسن البصري أنه قال: إن فساد القلوب عن ستة أشياء
Hasan Basri ra berkata, “Sesungguhnya kerusakan hati manusia itu disebabkan oleh enam perkara, yaitu :
أولها يذنبون برجاء التوبة
Mereka berbuat dosa dengan harapan nanti dosanya akan diampuni
ويتعلمون العلم ولا يعملون به
Mmpunyai ilmu tetapi tidak diamalkannya
وإذا عملوا لا يخلصون
Apabila beramal tidak ikhlas
ويأكلون رزق الله ولا يشكرون
Memakan rezeki Allah tetapi tidak pernah bersyukur
ولا يرضون بقسمة الله
Tidak ridha dengan pemberian Allah
ويدفنون موتاهم ولا يعتبر ون
Sering mengubur orang meninggal, namun tidak mau mengambil pelajaran dari kematian tersebut
Makalah Ketiga Belas: Enam Siksaan untuk yang Meremehkan Akhirat
وقال الحسن البصري أيضا: من أراد الدنيا واختارها على الآخرة عاقبه الله بست عقوبات، ثلاث فى الدنيا وثلاث فى الآخرة
Hasan Basri berkata: “Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dengan meninggalkan urusan akhirat, maka Allah akan menyiksanya dengan enam macam siksaan: tiga siksaan diberikan di dunia, sedangkan tiga siksaan lagi diberikan di akhirat.
أما الثلاث التي هي فى الدنيا
Tiga macam siksaan yang diberikan di dunia, adalah:
فأمل ليس له منتهى
Angan-angan tiada akhir yang selalu menguasainya
وحرص غالب ليس له قناعة
Serakah yang tidak pernah disertai qana’ah; dan
وأخذ منه حلاوة العبادة.
Dicabutnya darinya kenikmatan beribadah
وأما الثلاث التي هي فى الآخرة
Adapun tiga macam siksaan yang diberikan di akhirat, adalah:
فهول يوم القيامة
Ditimpa ketakutan yang sangat di hari kiamat
والحساب الشديد
Akan dihisab dengan hisab yang sangat berat; dan
والحسرة الطويلة
Mendapatkan kesedihan yang berkepanjangan.”
Makalah Keempat Belas: Enam Hal yang Tidak Dimiliki Oleh Enam Perkara
وقال أحنف بن قيس رضي الله عنه
Ahnaf bin Qais radiyallahu ‘anhu berkata:
لا راحة للحسود
tidak ada ketenangan untuk orang yang hasud
ولا مروة للكذوب
tidak ada muru’ah (harga diri) untuk pendusta
ولا حيلة للبخيل
tidak ada kecakapan bertindak untuk orang yang bakhil
ولا وفاء للملوك
tidak ada amanah untuk orang yang diperbudak
ولا سؤدد لسيئ الخلق
tidak ada kehormatan untuk orang yang berbudi pekerti buruk
ولاراد لقضاء الله. وسئل
tidak ada penolakan untuk ketentuan Allah.”
‘Abdul Mu’thi As-Samlawi berkata, “Orang yang hasud mendapat lima kerugian, yaitu: dicaci-maki orang lain, mendapatkan kesedihan yang tiada akhir, tertutup pintu taufiq baginya, selalu mendapat musibah yang tidak ada pahalanya, dan mendapat murka Allah yang besar.”
Menurut ‘Ali Al-Mawardi, hakikat hasud adalah merasa sangat sedih terhadap kebaikan-kebaikan utama yang ada di diri orang lain. Adapun munafasah merupakan berusaha untuk mendapatkan kebaikan sebagaimana yang dimiliki orang lain tanpa menjalankan sesuatu yang merugikan orang lain. Nabi saw. bersabda:
الْمُؤْمِنُ يَغْبِطُ وَالْمُنَافِقُ يَحْسُدُ
“Orang mukmin itu hanya sekedar iri, sedang orang munafik itu hasud.”
Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang bergaul dengan orang banyak tanpa pernah mendhalimi mereka, berbicara kepada mereka tanpa pernah berdusta, dan berjanji dengan mereka tanpa pernah berkhianat, maka orang tersebut termasuk orang yang sempurna muru’ahnya, tampak jelas keadilannya, dan wajib untuk dipersaudarai.”
Rasulullah juga bersabda, “Makanan orang yang pemurah merupakan obat, sedangkan makanan orang yang kikir merupakan penyakit.”
“Ada dua golongan dari umatku, bila mereka bagus, maka umat pun akan bagus, yaitu pemerintah dan ulama.” (HR. Abu Nu’aim)
“Rakyat tidak akan mendapatkan kehancuran sekalipun mereka zhalim dan buruk akhlaqnya bila pemimpinnya suka menunjukkan ke jalan yang benar dan ia telah mendapatkan hidayah. Sebaliknya, rakyat akan hancur sekalipun mereka suka menunjukkan jalan kebenaran dan mendapatkan hidayah bila keadaan pemerintahannya zalim dan buruk akhlaqnya.” (HR. Abu Nu’aim)
رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
والسلام علىكم ورحمة الله و بركاته
dari: “Nashaihul Ibad” Karya Ibnu Hajar Al Asqalany. Syarah oleh Muhammad Nawawi bin ‘Umar
Baca Makalah ke-15 : Klik di Sini ….