Orang tidak akan terlepas dari salah satu di antara tujuh perkara dan tujuh akibat dari tujuh sebab.
Makalah Kedua: Orang yang tidak akan terlepas dari salah satu di antara tujuh perkara
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وقال أبو بكر الصديق رضي الله عنه: البخيل لا يخلو من إحدى السبع
Abu Bakar As-Shiddiq ra. mengatakan bahwa orang yang tidak akan terlepas dari salah satu di antara tujuh perkara, yaitu:
إما أن يموت فيرثه من يبذل ماله وينفقه لغير ما أمر الله تعالى
Bila dia mati hartanya diwarisi oleh orang yang suka menghabiskan dan membelanjakan hartanya untuk sesuatu yang tidak diperintah Allah
أو يسلط الله عليه سلطانا جائرا فيأخذه منه بعد تذليل نفسه
Atau Allah memberikan hartanya kepada raja yang zalim, lalu raja zalim itu mengambil hartanya setelah Allah menyiksa dirinya
أو يهيج له شهوة يفسد عليه ماله
Atau Allah menggerakkan kehendaknya yang dapat menghabiskan hartanya
أو يبدو له رأي فى بناء أو عمارة فى أرض خراب فيذهب فيه ماله
Atau dia terpikir olehnya untuk membangun atau memakmurkan tempat-tempat amoral, hingga hartanya hilang
أو يصيب له نكبة من نكبات الدنيا من غرق أو حرق أو سرقة وما أشبه ذلك
Atau dia ditimpa musibah seperti hartanya tenggelam, terbakar atau dicuri orang dan sebagainya
أو يصيبه علة دائمة فينفق ماله فى مداواتها
Atau penyakit kronis menimpanya. Lalu dia menghabiskan hartanya untuk berobat
أو يدفنه فى موضع من المواضع فينساه فلا يجده
Atau dia menyimpan hartanya itu di berbagai tempat. Lalu dia lupa sehingga tidak bisa memakannya
Makalah Ketiga : Tujuh Akibat dari Tujuh Sebab
قال عمررضي الله عنه :
Umar ra, mengatakan:
من كثر ضحكه قلت هيبته
Barangsiapa banyak tertawa, maka wibawanya sedikit
ومن استخف بالناس استُخِف به
Barangsiapa suka meghina orang, maka dia akan dihina orang
ومن أكثرفى شيء عرف به
Barangsiapa memperbanyak sesuatu, maka dia akan termasyhur dengannya
ومن كثر كلامه كثر سقطه
Barangsiapa banyak bicara, tentu banyak dosanya
ومن كثر سقطه قل حياؤه
Barangsiapa banyak dosanya, maka sedikit rasa malunya
ومن قل حياؤه قل ورعه
Barangsiapa sedikit rasa malunya, maka sedikit pula sifat wara’nya
ومن قل ورعه مات قلبه
Barangsiapa sedikit sifat wara’nya, maka hatinya mati
رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
والسلام علىكم ورحمة الله و بركاته
Sumber: “Nashaihul Ibad” Karya Ibnu Hajar Al Asqalany. Syarah oleh Muhammad Nawawi bin ‘Umar